{"title":"Amalgamasi Dan Restrukturisasi Hindu-Buddha Dalam Kekawin Sutasoma","authors":"I Wayan Suarsana Dharmana","doi":"10.23887/JCS.V3I1.33921","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekawin Sutasoma menceritakan perjalanan Sang Sutasoma yang digubah oleh Rakawi Mpu Tantular pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Artikel ini mengkaji tentang struktur teks kekawin Sutasoma, sinopsis kekawin Sutasoma, amalgamasi dan restrukturisai Hindu (Siwa) Buddha pada kekawin Sutasoma. Nilai terpenting yang terdapat dalam Sutasoma adalah ajaran untuk mencari intisari dari sebuah ajaran agama, dan menganggap agama Siwa dan Buddha yang kurun waktu itu berkembang di Majapahit memiliki intisari yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan dalam memandang sebuah perbedaan agama hanya pada kulitnya saja, sedangkan intinya sama (persamaan dalam perbedaan). Sehingga pada masa Majapahit toleransi antarumat beragama terjaga dengan baik dan berpuncak pada masa keemasan Majapahit. Sutasoma melahirkan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, sebuah mahakarya filosofi adiluhung dari Jawa Kuno yang masih sangat relevan dijadikan acuan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.","PeriodicalId":0,"journal":{"name":"","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/JCS.V3I1.33921","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kekawin Sutasoma menceritakan perjalanan Sang Sutasoma yang digubah oleh Rakawi Mpu Tantular pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Artikel ini mengkaji tentang struktur teks kekawin Sutasoma, sinopsis kekawin Sutasoma, amalgamasi dan restrukturisai Hindu (Siwa) Buddha pada kekawin Sutasoma. Nilai terpenting yang terdapat dalam Sutasoma adalah ajaran untuk mencari intisari dari sebuah ajaran agama, dan menganggap agama Siwa dan Buddha yang kurun waktu itu berkembang di Majapahit memiliki intisari yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan dalam memandang sebuah perbedaan agama hanya pada kulitnya saja, sedangkan intinya sama (persamaan dalam perbedaan). Sehingga pada masa Majapahit toleransi antarumat beragama terjaga dengan baik dan berpuncak pada masa keemasan Majapahit. Sutasoma melahirkan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, sebuah mahakarya filosofi adiluhung dari Jawa Kuno yang masih sangat relevan dijadikan acuan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.