Efek Kadar Serum Estradiol Fase Bleeding Siklus Menstruasi Pada Aktivitas Fibroblas Dermis Manusia

Graciella Regina, Sri Awalia Febriana, Y. Wirohadidjojo
{"title":"Efek Kadar Serum Estradiol Fase Bleeding Siklus Menstruasi Pada Aktivitas Fibroblas Dermis Manusia","authors":"Graciella Regina, Sri Awalia Febriana, Y. Wirohadidjojo","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembedahan elektif selama fase bleeding siklus menstruasi sering dihindari terkait gangguan koagulasi. Salah satu hormon yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka adalah estrogen. Kadar estrogen berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi dan berada pada kadar terendah selama fase bleeding. Penelitian eksperimental ex vivo dilakukan pada 16 perempuan berusia 18–40 tahun yang memiliki siklus menstruasi teratur. Darah vena subjek diambil sebanyak 5ml pada fase bleeding dan ovulasi. Kemampuan penyembuhan luka dari masing-masing serum dinilai dengan mengukur proliferasi fibroblas dan deposisi kolagen fibroblas kulit. Ovulasi ditentukan dengan uji pakis saliva, kadar estradiol serum diukur menggunakan Cobas Elecsys®, proliferasi fibroblas menggunakan MTT assay, dan deposisi kolagen dengan sirius red. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar serum estradiol pada fase bleeding dan ovulasi berturut-turut adalah 29,6±10,5pg/dl dan 180,1±164,5pg/dl. Rerata indeks proliferasi fibroblas yang dipajankan pada fase bleeding dan ovulasi adalah 1,09±0,63 dan 1,44±0,66. Rerata densitas optik kolagen fibroblas yang terpajan serum fase bleeding dan ovulasi adalah 0,47±0,2 dan 0,54±0,14. Seluruhnya menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Serum fase bleeding memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih rendah dibandingkan dengan serum fase ovulasi. Kebijakan untuk tidak melakukan pembedahan elektif selama fase bleeding, selain terkait dengan gangguan pembekuan darah juga terkait dengan proses penyembuhan luka.Kata Kunci:  menstruasi, estradiol, ovulasi, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, penyembuhan luka","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pembedahan elektif selama fase bleeding siklus menstruasi sering dihindari terkait gangguan koagulasi. Salah satu hormon yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka adalah estrogen. Kadar estrogen berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi dan berada pada kadar terendah selama fase bleeding. Penelitian eksperimental ex vivo dilakukan pada 16 perempuan berusia 18–40 tahun yang memiliki siklus menstruasi teratur. Darah vena subjek diambil sebanyak 5ml pada fase bleeding dan ovulasi. Kemampuan penyembuhan luka dari masing-masing serum dinilai dengan mengukur proliferasi fibroblas dan deposisi kolagen fibroblas kulit. Ovulasi ditentukan dengan uji pakis saliva, kadar estradiol serum diukur menggunakan Cobas Elecsys®, proliferasi fibroblas menggunakan MTT assay, dan deposisi kolagen dengan sirius red. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar serum estradiol pada fase bleeding dan ovulasi berturut-turut adalah 29,6±10,5pg/dl dan 180,1±164,5pg/dl. Rerata indeks proliferasi fibroblas yang dipajankan pada fase bleeding dan ovulasi adalah 1,09±0,63 dan 1,44±0,66. Rerata densitas optik kolagen fibroblas yang terpajan serum fase bleeding dan ovulasi adalah 0,47±0,2 dan 0,54±0,14. Seluruhnya menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Serum fase bleeding memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih rendah dibandingkan dengan serum fase ovulasi. Kebijakan untuk tidak melakukan pembedahan elektif selama fase bleeding, selain terkait dengan gangguan pembekuan darah juga terkait dengan proses penyembuhan luka.Kata Kunci:  menstruasi, estradiol, ovulasi, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, penyembuhan luka
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
人真皮纤维真皮活动的经期叶藻血清水平的影响
月经周期出血期间的选择性手术通常因凝血问题而避免。与伤口愈合相关的激素之一是雌激素。雌激素在月经周期内波动,在出血阶段处于最低水平。前体内病毒实验研究对象是16名18 - 40岁女性,她们有规律的月经周期。受试者的静脉血液在出血和排卵阶段进行5ml。每个血清的愈合能力是通过测量纤维增殖和皮肤胶原蛋白沉积来进行评估的。指定排卵蕨类植物saliva,血清雌二醇水平测试测量用Cobas Elecsys®、fibroblas用MTT化验增殖和胶原蛋白沉积和天狼星红。研究结果显示平均血清雌二醇水平阶段连续流血和排卵是29,6±10,5pg / dl和180.1±164,5pg / dl。平均fibroblas增殖指数的流血和排卵阶段是1.09 dipajankan±0.63和1,44±0,66。平均测量血清胶原蛋白fibroblas terpajan的光学密度流血和排卵阶段是0,47±0.2和0.54±0,14。总数显示了统计上有意义的差异(p< 0.05)。出血相血清比排卵前血清具有更低的愈合能力。出血阶段的非选择性手术,除与凝血障碍和治疗伤口有关外。关键词:月经、estradiol、排卵、肌瘤扩散、胶原沉积、愈合伤口
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
BEBERAPA JENIS FITOESTROGEN SEBAGAI TERAPI UNTUK PENUAAN KULIT PADA PEREMPUAN PASCAMENOPAUSE CAULIFLOWER-LIKE APPEARANCE CUTANEOUS PAPILLOMA PENGGUNAAN TELEMEDISIN PADA DERMATOLOGI DI ERA DIGITAL Plant Stem Cell sebagai Antipenuaan Kulit ANALISIS FAKTOR RISIKO REAKSI KUSTA: STUDI RETROSPEKTIF DI RUMAH SAKIT RUJUKAN TERSIER INDONESIA TAHUN 2015-2020
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1