{"title":"PENGARUH HARGA GAS DAN KOMPONEN VARIABEL TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR PADA GROSS SPLIT","authors":"Havidh Pramadika, Bayu Satiyawira","doi":"10.25105/PETRO.V7I3.3817","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem kontrak PSC Cost Recovery, pemerintah merancang skema baru yaitu PSC Gross Split. Skema ini dirancang dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pola bagi hasil produksi minyak dan gas bumi. Dimana dengan menerapkannya skema ini diharapkan kontraktor dapat melakukan investasinya di Indonesia secara lebih efisien, dan skema ini memberikan keleluasan serta tantangan yang besar untuk kontraktor. Sehingga apabila kontraktor dapat melakukan investasinya di Indonesia secara lebih efisien maka keuntungan yang didapatkan juga akan lebih besar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai NPV sebesar 28.282 MMUSD dan nilai IRR sebesar 16.684%. Sehingga pada kasus lapangan ini, dengan menggunakan sistem kontrak PSC Gross Split dikatakan layak. Selain itu, apabila dilihat dari segi analisis sensitivitasnya bahwa parameter yang paling mempengaruhi adalah harga gas dan komponen variabel. Suatu proyek dapat dikatakan menguntungkan atau layak apabila nilai NPV > 0 (positif), IRR > MARR, dan POT < umur proyek. Nilai MARR yang telah ditentukan yaitu sebesar 15%. Sehingga untuk parameter variable split memiliki nilai minimum agar tidak di bawah dari nilai MARR yaitu sebesar 17.22%. Sedangkan untuk harga gas, memiliki nilai minimum dengan persen perubahan sebesar 85%.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PETRO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I3.3817","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem kontrak PSC Cost Recovery, pemerintah merancang skema baru yaitu PSC Gross Split. Skema ini dirancang dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pola bagi hasil produksi minyak dan gas bumi. Dimana dengan menerapkannya skema ini diharapkan kontraktor dapat melakukan investasinya di Indonesia secara lebih efisien, dan skema ini memberikan keleluasan serta tantangan yang besar untuk kontraktor. Sehingga apabila kontraktor dapat melakukan investasinya di Indonesia secara lebih efisien maka keuntungan yang didapatkan juga akan lebih besar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai NPV sebesar 28.282 MMUSD dan nilai IRR sebesar 16.684%. Sehingga pada kasus lapangan ini, dengan menggunakan sistem kontrak PSC Gross Split dikatakan layak. Selain itu, apabila dilihat dari segi analisis sensitivitasnya bahwa parameter yang paling mempengaruhi adalah harga gas dan komponen variabel. Suatu proyek dapat dikatakan menguntungkan atau layak apabila nilai NPV > 0 (positif), IRR > MARR, dan POT < umur proyek. Nilai MARR yang telah ditentukan yaitu sebesar 15%. Sehingga untuk parameter variable split memiliki nilai minimum agar tidak di bawah dari nilai MARR yaitu sebesar 17.22%. Sedangkan untuk harga gas, memiliki nilai minimum dengan persen perubahan sebesar 85%.