Fisia Niti Admadja, Yosi Irawati Wibowo, K. K. Widjaja, Adji Prayitno Setiadi
{"title":"a Kajian Naratif Pengukuran Kualitas Peresepan Pasien Diabetes Mellitus Lanjut Usia","authors":"Fisia Niti Admadja, Yosi Irawati Wibowo, K. K. Widjaja, Adji Prayitno Setiadi","doi":"10.31001/jfi.v20i1.1468","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah pasien lanjut usia di seluruh dunia mengakibatkan peningkatkan jumlah penyakit tidak menular, termasuk Diabetes Mellitus (DM). Pasien lanjut usia dengan DM memerlukan pengobatan dalam jangka panjang sehingga membutuhkan perhatian khusus. Kajian naratif ini dibuat dengan tujuan untuk melihat instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas peresepan dan kualitas peresepan itu sendiri pada pasien lanjut usia dengan DM. \nKajian ini melibatkan pencarian di tiga basis data [yaitu: Pubmed (MEDLINE), Science Direct, dan CINAHL], dengan menggunakan kombinasi kata kunci: (Diabetes) AND (Elderly OR older OR geriatric) AND (“Potentially inappropriate medication” OR “potentially inappropriate prescribing” OR “inappropriate prescribing” OR “quality prescription” OR “rational prescribing”). Berdasarkan hasil pencarian didapatkan 1059 artikel; dan setelah dilakukan proses seleksi, didapatkan 10 artikel yang diikutsertakan didalam penelitian ini. \nHasil kajian ini menunjukkan bahwa instrumen eksplisit (seperti Beer’s Criteria) lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan instrumen implisit (yaitu, Prescribing Quality Assessment Checklist) (9 banding 1 artikel secara berurutan). Kualitas peresepan pada pasien lanjut usia dengan DM menunjukkan perbedaan hasil yang bervariasi sesuai dengan instrumen yang digunakan. Persentase Potentially Inappropriate Medication (PIM) dengan menggunakan instrumen eksplisit memiliki rentang antara 22,7-68,1%, dimana penggunaan glibenklamid atau gliburid termasuk PIM yang paling sering ditemukan. Sedangkan pengukuran kualitas dengan menggunakan instrumen implisit pada satu artikel menunjukkan peresepan dengan kualitas buruk sebesar 83,2%. Hasil kajian ini mengindikasikan perlunya strategi untuk meningkatkan kualitas peresepan pada pasien lanjut usia dengan DM.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v20i1.1468","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan jumlah pasien lanjut usia di seluruh dunia mengakibatkan peningkatkan jumlah penyakit tidak menular, termasuk Diabetes Mellitus (DM). Pasien lanjut usia dengan DM memerlukan pengobatan dalam jangka panjang sehingga membutuhkan perhatian khusus. Kajian naratif ini dibuat dengan tujuan untuk melihat instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas peresepan dan kualitas peresepan itu sendiri pada pasien lanjut usia dengan DM.
Kajian ini melibatkan pencarian di tiga basis data [yaitu: Pubmed (MEDLINE), Science Direct, dan CINAHL], dengan menggunakan kombinasi kata kunci: (Diabetes) AND (Elderly OR older OR geriatric) AND (“Potentially inappropriate medication” OR “potentially inappropriate prescribing” OR “inappropriate prescribing” OR “quality prescription” OR “rational prescribing”). Berdasarkan hasil pencarian didapatkan 1059 artikel; dan setelah dilakukan proses seleksi, didapatkan 10 artikel yang diikutsertakan didalam penelitian ini.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa instrumen eksplisit (seperti Beer’s Criteria) lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan instrumen implisit (yaitu, Prescribing Quality Assessment Checklist) (9 banding 1 artikel secara berurutan). Kualitas peresepan pada pasien lanjut usia dengan DM menunjukkan perbedaan hasil yang bervariasi sesuai dengan instrumen yang digunakan. Persentase Potentially Inappropriate Medication (PIM) dengan menggunakan instrumen eksplisit memiliki rentang antara 22,7-68,1%, dimana penggunaan glibenklamid atau gliburid termasuk PIM yang paling sering ditemukan. Sedangkan pengukuran kualitas dengan menggunakan instrumen implisit pada satu artikel menunjukkan peresepan dengan kualitas buruk sebesar 83,2%. Hasil kajian ini mengindikasikan perlunya strategi untuk meningkatkan kualitas peresepan pada pasien lanjut usia dengan DM.