EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SERUM SAPI PESISIR FASE BERAHI TERHADAP PEMATANGAN OOSIT KERBAU SECARA IN VITRO

J. Hendri, Haris Satria, A. Asri, Jaswandi Jaswandi
{"title":"EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SERUM SAPI PESISIR FASE BERAHI TERHADAP PEMATANGAN OOSIT KERBAU SECARA IN VITRO","authors":"J. Hendri, Haris Satria, A. Asri, Jaswandi Jaswandi","doi":"10.24014/JUPET.V15I2.5636","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase oosit kerbau yang matang dalam media TCM-199 yang disuplementasi serum sapi pesisir fase berahi secara in vitro . Selanjutnya untuk meningkatkan efisiensi produksi embrio in vitro pada ternak kerbau dengan suplementasi serum sapi pesisir fase berahi. Oosit ternak kerbau dimatangkan dalam media TCM-199 pada inkubator Co2 5% dan masing-masing perlakuan ditambahkan serum sapi pesisir fase berahi dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 10% dan 20%). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase oosit kerbau yang matang tanpa penambahan serum sapi pesisir fase berahi, persentase oosit yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10 % dan persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 20 % secara in vitro . Persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase barahi sebanyak 20% menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) yaitu 70.04% bila dibandingkan dengan pematangan dengan penambahan serum sapi pesisir 10% yaitu 56.00 %  dan tanpa serum sapi pesisir fase berahi  yaitu 36.96% secara in virto. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi serum sapi pesisir fase dengan konsentrasi 20% dalam media pematangan TCM-199 nyata (P<0.01) meningkatkan tingkat maturasi oosit kerbau secara in vitro dibandingkan dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10% dan tanpa penambahan serum sapi pesisir (kontrol). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase oosit kerbau yang matang dalam media TCM-199 yang disuplementasi serum sapi pesisir fase berahi secara in vitro . Selanjutnya untuk meningkatkan efisiensi produksi embrio in vitro pada ternak kerbau dengan suplementasi serum sapi pesisir fase berahi. Oosit ternak kerbau dimatangkan dalam media TCM-199 pada inkubator Co2 5% dan masing-masing perlakuan ditambahkan serum sapi pesisir fase berahi dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 10% dan 20%). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase oosit kerbau yang matang tanpa penambahan serum sapi pesisir fase berahi, persentase oosit yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10 % dan persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 20 % secara in vitro . Persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase barahi sebanyak 20% menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) yaitu 70.04% bila dibandingkan dengan pematangan dengan penambahan serum sapi pesisir 10% yaitu 56.00 % dan tanpa serum sapi pesisir fase berahi yaitu 36.96% secara in virto. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi serum sapi pesisir fase dengan konsentrasi 20% dalam media pematangan TCM-199 nyata (P<0.01) meningkatkan tingkat maturasi oosit kerbau secara in vitro dibandingkan dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10% dan tanpa penambahan serum sapi pesisir (kontrol). Kata kunci: in vitro, serum, sapi pesisir, fase berahi","PeriodicalId":31804,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Indonesia","volume":"306 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peternakan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/JUPET.V15I2.5636","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase oosit kerbau yang matang dalam media TCM-199 yang disuplementasi serum sapi pesisir fase berahi secara in vitro . Selanjutnya untuk meningkatkan efisiensi produksi embrio in vitro pada ternak kerbau dengan suplementasi serum sapi pesisir fase berahi. Oosit ternak kerbau dimatangkan dalam media TCM-199 pada inkubator Co2 5% dan masing-masing perlakuan ditambahkan serum sapi pesisir fase berahi dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 10% dan 20%). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase oosit kerbau yang matang tanpa penambahan serum sapi pesisir fase berahi, persentase oosit yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10 % dan persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 20 % secara in vitro . Persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase barahi sebanyak 20% menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) yaitu 70.04% bila dibandingkan dengan pematangan dengan penambahan serum sapi pesisir 10% yaitu 56.00 %  dan tanpa serum sapi pesisir fase berahi  yaitu 36.96% secara in virto. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi serum sapi pesisir fase dengan konsentrasi 20% dalam media pematangan TCM-199 nyata (P<0.01) meningkatkan tingkat maturasi oosit kerbau secara in vitro dibandingkan dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10% dan tanpa penambahan serum sapi pesisir (kontrol). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase oosit kerbau yang matang dalam media TCM-199 yang disuplementasi serum sapi pesisir fase berahi secara in vitro . Selanjutnya untuk meningkatkan efisiensi produksi embrio in vitro pada ternak kerbau dengan suplementasi serum sapi pesisir fase berahi. Oosit ternak kerbau dimatangkan dalam media TCM-199 pada inkubator Co2 5% dan masing-masing perlakuan ditambahkan serum sapi pesisir fase berahi dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 10% dan 20%). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase oosit kerbau yang matang tanpa penambahan serum sapi pesisir fase berahi, persentase oosit yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10 % dan persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 20 % secara in vitro . Persentase oosit kerbau yang matang dengan penambahan serum sapi pesisir fase barahi sebanyak 20% menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) yaitu 70.04% bila dibandingkan dengan pematangan dengan penambahan serum sapi pesisir 10% yaitu 56.00 % dan tanpa serum sapi pesisir fase berahi yaitu 36.96% secara in virto. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi serum sapi pesisir fase dengan konsentrasi 20% dalam media pematangan TCM-199 nyata (P<0.01) meningkatkan tingkat maturasi oosit kerbau secara in vitro dibandingkan dengan penambahan serum sapi pesisir fase berahi 10% dan tanpa penambahan serum sapi pesisir (kontrol). Kata kunci: in vitro, serum, sapi pesisir, fase berahi
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
沿海牛油血清在体外对野牛的成熟产生了性状
这项研究的目的是确定在体外喂养的沿海奶牛血清TCM-199中煮熟的野牛的百分比。然后,为了提高水牛体外胚胎的生产效率,并补充沿海奶牛血清的性状。在二氧化碳孵化器的TCM-199中,每一种治疗方法都被引入了一种海岸奶牛血清,其浓度为不同的浓度(0%、10%和20%)。Peubah研究中观察到的是牛卵母细胞成熟的水牛的百分比没有增加血清发情阶段,成熟的卵母细胞的百分比增加海岸沿海牛血清发情阶段10 %和卵母细胞成熟的水牛的百分比增加血清体外奶牛发情阶段20 %的海岸。一头煮熟的野牛,通过增加沿海牛的血清,巴什期增加20%,这一比例为70.04%,而与与沿海牛血清相关的剂量为10%,也就是56%根据研究结果,可以得出结论,沿海奶牛血清的增长率为20%集中在成熟介质TCM-199中(P<0.01),而在体外比在沿海奶牛血清中增加10%的受精率,而不增加对沿海奶牛血清的控制。这项研究的目的是确定在体外喂养的沿海奶牛血清TCM-199中煮熟的野牛的百分比。然后,为了提高水牛体外胚胎的生产效率,并补充沿海奶牛血清的性状。在二氧化碳孵化器的TCM-199中,每一种治疗方法都被引入了一种海岸奶牛血清,其浓度为不同的浓度(0%、10%和20%)。Peubah研究中观察到的是牛卵母细胞成熟的水牛的百分比没有增加血清发情阶段,成熟的卵母细胞的百分比增加海岸沿海牛血清发情阶段10 %和卵母细胞成熟的水牛的百分比增加血清体外奶牛发情阶段20 %的海岸。一头煮熟的野牛,通过增加沿海牛的血清,巴什期增加20%,这一比例为70.04%,而与与沿海牛血清相关的剂量为10%,也就是56%根据研究结果,可以得出结论,沿海奶牛血清的增长率为20%集中在成熟介质TCM-199中(P<0.01),而在体外比在沿海奶牛血清中增加10%的受精率,而不增加对沿海奶牛血清的控制。关键词:体外受精,血清,沿海奶牛,性期
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
40
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
Perngaruh Penggantian Rumput Gajah dengan Solid Ex-Decanter dalam Ransum Ternak Sapi Potong terhadap Karakteristik Fermentasi Rumen secara In Vitro Pertumbuhan Tulang dan Produksi Karkas Broiler yang Diberi Ransum Menggunakan Sumber Protein Mikropartikel dan Tepung Umbi Dahlia Evaluasi Keberlanjutan Pengembangan Kambing Kacang di Kawasan Pantura Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Pengaruh Suplementasi Daun Bawang Merah (Allium ascalonicum) Dalam Ransum Basal Terhadap Performa Domba Respon Inseminasi Buatan (IB) dan Kawin Alami (KA) Kambing Perah Persilangan Peranakan Etawah dan Senduro terhadap Litter Size, Tipe Kelahiran, dan Rasio Jenis Kelamin Anak Per Kelahiran
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1