Analysis of Potential GHG Emissions from Tofu Industry and Its Mitigation in Indonesia

A. H. I. Putri, J. Waluyo
{"title":"Analysis of Potential GHG Emissions from Tofu Industry and Its Mitigation in Indonesia","authors":"A. H. I. Putri, J. Waluyo","doi":"10.29122/jtl.v23i1.4963","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK\nTahu merupakan salah satu sumber protein dengan permintaan yang tinggi di Indonesia. Saat ini  beberapa industri tahu telah menggunakan peralatan-peralatan berbahan dasar stainless steel. Kondisi ini menunjukkan keseriusan industri tahu untuk membuat produk tahu yang higienis. Namun, produk tahu yang higienis saja tidaklah cukup. Persaingan pasar global menuntut sebuah produk tidak hanya memperhatikan kualitas, namun juga menjadi produk yang ramah lingkungan dengan ditandai oleh nilai emisi CO2 yang rendah. Sejalan dengan kondisi tersebut, maka studi terkait dengan perhitungan emisi CO2 yang dihasilkan oleh sebuah produk menjadi hal yang perlu diutamakan. Pada studi ini dilakukan penelitian estimasi emisi CO2 yang dihasilkan dari 1 kg tahu dengan menggunakan metode LCA dan menerapkan batasan sistem from cradle to gate, yakni penghitungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dihitung dari penanaman kedelai hingga menjadi 1 kg produk tahu. Studi kasus dilakukan pada 3 industri tahu dan diketahui bahwa emisi GRK yang dihasilkan per 1 kg tahu berada pada rentang 0,35–0,5 kg CO2 eq. Faktor utama penyumbang emisi CO2 berasal dari air limbah hasil dari proses produksi, diikuti  budidaya kedelai dan transportasi bahan baku kedelai dari perkebunan menuju ke industri. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada industri tahu untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari limbah cair proses produksi tahu. Alternatif pengolahan limbah cair yakni dengan mengolah air limbah menggunakan sistem anaerobik guna menghasilkan biogas yang digunakan untuk kebutuhan memasak.\nKata kunci: Kedelai, Tahu, LCA, Emisi GRK, Limbah cair\n \nABSTRACT\nTofu is one of the protein sources with high demand in Indonesia. Currently, several tofu industries have used stainless steel-based equipment. This condition shows the seriousness of the tofu industry to make hygienic tofu products. However, hygienic tofu products are not enough. The global market competition required the products to take notice not only of their quality but also of environmentally-friendly products characterized by a low value of CO2 emission. In accordance with the condition, studies related to calculating CO2 emissions resulting from a product are necessary. In this study, we conducted research on the estimation of CO2 emissions resulting from 1 kg of tofu using the LCA method and applying the system boundary from cradle to gate, in which greenhouse gas (GHG) emissions were calculated from soybeans plantation to 1 kg of tofu products. Case studies were conducted on three tofu industries, and it was found that the GHG emissions produced per 1 kg of tofu were in the range of 0.35–0.5 kg CO2 eq. Three main factors contribute to CO2 emissions, i.e., wastewater, soybean cultivation, and soybean transportation from plantation area to industry. Therefore, this study recommends the tofu industry reduce CO2 emissions resulting from wastewater. The alternative is to treat wastewater using an anaerobic system to produce biogas for cooking purposes.\nKeywords: Soybeans, Tofu, Life Cycle Assessment (LCA), GHG emissions, Wastewater","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/jtl.v23i1.4963","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK Tahu merupakan salah satu sumber protein dengan permintaan yang tinggi di Indonesia. Saat ini  beberapa industri tahu telah menggunakan peralatan-peralatan berbahan dasar stainless steel. Kondisi ini menunjukkan keseriusan industri tahu untuk membuat produk tahu yang higienis. Namun, produk tahu yang higienis saja tidaklah cukup. Persaingan pasar global menuntut sebuah produk tidak hanya memperhatikan kualitas, namun juga menjadi produk yang ramah lingkungan dengan ditandai oleh nilai emisi CO2 yang rendah. Sejalan dengan kondisi tersebut, maka studi terkait dengan perhitungan emisi CO2 yang dihasilkan oleh sebuah produk menjadi hal yang perlu diutamakan. Pada studi ini dilakukan penelitian estimasi emisi CO2 yang dihasilkan dari 1 kg tahu dengan menggunakan metode LCA dan menerapkan batasan sistem from cradle to gate, yakni penghitungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dihitung dari penanaman kedelai hingga menjadi 1 kg produk tahu. Studi kasus dilakukan pada 3 industri tahu dan diketahui bahwa emisi GRK yang dihasilkan per 1 kg tahu berada pada rentang 0,35–0,5 kg CO2 eq. Faktor utama penyumbang emisi CO2 berasal dari air limbah hasil dari proses produksi, diikuti  budidaya kedelai dan transportasi bahan baku kedelai dari perkebunan menuju ke industri. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada industri tahu untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari limbah cair proses produksi tahu. Alternatif pengolahan limbah cair yakni dengan mengolah air limbah menggunakan sistem anaerobik guna menghasilkan biogas yang digunakan untuk kebutuhan memasak. Kata kunci: Kedelai, Tahu, LCA, Emisi GRK, Limbah cair   ABSTRACT Tofu is one of the protein sources with high demand in Indonesia. Currently, several tofu industries have used stainless steel-based equipment. This condition shows the seriousness of the tofu industry to make hygienic tofu products. However, hygienic tofu products are not enough. The global market competition required the products to take notice not only of their quality but also of environmentally-friendly products characterized by a low value of CO2 emission. In accordance with the condition, studies related to calculating CO2 emissions resulting from a product are necessary. In this study, we conducted research on the estimation of CO2 emissions resulting from 1 kg of tofu using the LCA method and applying the system boundary from cradle to gate, in which greenhouse gas (GHG) emissions were calculated from soybeans plantation to 1 kg of tofu products. Case studies were conducted on three tofu industries, and it was found that the GHG emissions produced per 1 kg of tofu were in the range of 0.35–0.5 kg CO2 eq. Three main factors contribute to CO2 emissions, i.e., wastewater, soybean cultivation, and soybean transportation from plantation area to industry. Therefore, this study recommends the tofu industry reduce CO2 emissions resulting from wastewater. The alternative is to treat wastewater using an anaerobic system to produce biogas for cooking purposes. Keywords: Soybeans, Tofu, Life Cycle Assessment (LCA), GHG emissions, Wastewater
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印尼豆腐业潜在温室气体排放分析及减排措施
抽象是印尼需求高的蛋白质来源之一。如今,一些行业已经知道使用不锈钢基础设备。这种情况表明,制造卫生豆腐产品的行业非常认真。然而,仅仅使用卫生产品是不够的。全球市场竞争要求产品不仅要考虑质量,而且要以低二氧化碳排放为特征,成为一种环保产品。随着情况的发展,对产品产生的二氧化碳排放计算的研究正在成为一个优先考虑的问题。该研究采用了1公斤的二氧化碳排放标准,采用了从LCA方法到伽特的系统限制,即从大豆种植到1公斤农产品的温室气体排放。案例3日做知道也不可知每生产1公斤的GRK排放知道0,35——范围在0.5公斤CO2 eq。捐赠者二氧化碳排放的主要因素来自废水生产过程的结果,其次是栽培大豆和大豆原料运输从农场到工业的发展。这项研究的结果建议豆腐行业减少来自豆腐生产废弃物产生的二氧化碳排放。液体废物处理的替代方法是处理废水,使用无氧循环系统生产用于烹饪需求的沼气。关键词:大豆,你知道,LCA, GRK排放,废物摘要目前,几个tofu工业公司使用不锈钢材料。在这种情况下,豆腐行业产生了一系列的豆腐产品。虽然魔法豆腐产品还不够全球市场竞争对手要求产品注意的不仅仅是它们的质量,还有环境友好产品的低二氧化碳排放特性。在这种情况下,研究结果与计算二氧化碳排放的需求有关。在这项研究中,我们根据预测从一公斤豆腐中回收的二氧化碳排放的研究,使用LCA方法和应用系统从cradle一直到大门,而这些温室气体计划是从大豆种植到1公斤的豆腐产品。案例研究是conducted on三个豆腐工业,和是找到那个《GHG排放每1公斤的豆腐是由《太阳城》0。35 - 0。5公斤CO2 eq三个玩factors to contribute二氧化碳排放,神盾局wastewater耕耘,大豆和大豆运输从种植园地区到工业。因此,这项研究要求对从wastewater回收的豆腐工业进行评估。另一种选择是使用一种厌氧系统来生产烹饪目的沼气。大豆豆子,豆腐,生命周期评估,GHG emistion, Wastewater
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Kajian Strategi Pengurangan Sampah dan Potensi Penerapan Ekonomi Sirkuler Pada Pengelolaan Sampah di Kabupaten Toba Sumatera Utara Simulasi CFD Pengurangan CO2 pada Co-firing Batubara dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Model Pembakaran Non-Premixed Computational Study of Green Production of Vanilli Planifolia based Schiff Base using Ionic Liquid Solvent Hubungan Pengetahuan, Peran Pengelola, dan Ketersediaan Tempat Sampah dengan Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Umum Caruban Perancangan Biosand Filtration untuk Kualitas Air Berdasarkan Tekanan Pompa dari Limbah Industri Kelapa Sawit
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1