D. Firmansyah, R. Priyanto, A. M. Fuah, I. Wiryawan
{"title":"INCOME OVER FEED COST (IOFC) PENGGEMUKAN SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) BERBASIS LIMBAH KEDELAI","authors":"D. Firmansyah, R. Priyanto, A. M. Fuah, I. Wiryawan","doi":"10.29244/jstsv.12.1.74-80","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The use of soy bean waste is an alternative roughage feed for local cattle fattening based on concentrate, particularly in the dry season. This study aimed to examine the productivity and income over feed cost of PO cattle fattened using ration containing soybeans pod for 100 days. Twelve male PO cattle with an average age of 18 months and an initial live weight of 160,11±19,1 kg were used in this study. They were allotted to four different ration treatments, including R1 (30% native grass +70% concentrate ration), R2 (15% native grass + 15% soybean pod + 70% concentrate ration), R3 (30% soybean pod + 70% concentrate ration) and R4 (30% soybean pod silage + 70% concentrate ration). The observed parameters comprised feed cost, cattle revenue, and IOFC. The results showed that the PO cattle fattening on 70% concentrate + 30% soybean pod silage (R4) gave the highest IOFC since they had the highest productivity during fattening. \nABSTRAKAmpas kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif penggemukan sapi lokal berbasis konsentrat terutama pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan nilai pendapatan berdasarkan biaya pakan atau IOFC sapi PO yang digemukan menggunakan ransum yang mengandung polong kedelai selama 100 hari. Dua belas ekor sapi PO jenis kelamin jantan dengan umur 18 bulan dan bobot hidup bakalan awal 160,11±19,1 kg digunakan dalam penelitian ini. Sapi PO ini diberikan empat perlakuan ransum yang berbeda, antara lain R1 (30% rumput +70% ransum konsentrat), R2 (15% rumput + 15% polong kedelai + 70% konsentrat ransum), R3 (30% polong kedelai + 70% ransum konsentrat) dan R4 (30% silase polong kedelai + 70% konsentrat ransum). Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi biaya pakan, pendapatan ternak dan IOFC. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa penggemukan sapi PO pada perlakuan penggunaan konsentrat 70% + silase polong kedelai (R4) 30% memberikan IOFC tertinggi karena memiliki produktivitas tertinggi selama penggemukan.","PeriodicalId":17766,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","volume":"294 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jstsv.12.1.74-80","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The use of soy bean waste is an alternative roughage feed for local cattle fattening based on concentrate, particularly in the dry season. This study aimed to examine the productivity and income over feed cost of PO cattle fattened using ration containing soybeans pod for 100 days. Twelve male PO cattle with an average age of 18 months and an initial live weight of 160,11±19,1 kg were used in this study. They were allotted to four different ration treatments, including R1 (30% native grass +70% concentrate ration), R2 (15% native grass + 15% soybean pod + 70% concentrate ration), R3 (30% soybean pod + 70% concentrate ration) and R4 (30% soybean pod silage + 70% concentrate ration). The observed parameters comprised feed cost, cattle revenue, and IOFC. The results showed that the PO cattle fattening on 70% concentrate + 30% soybean pod silage (R4) gave the highest IOFC since they had the highest productivity during fattening.
ABSTRAKAmpas kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif penggemukan sapi lokal berbasis konsentrat terutama pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan nilai pendapatan berdasarkan biaya pakan atau IOFC sapi PO yang digemukan menggunakan ransum yang mengandung polong kedelai selama 100 hari. Dua belas ekor sapi PO jenis kelamin jantan dengan umur 18 bulan dan bobot hidup bakalan awal 160,11±19,1 kg digunakan dalam penelitian ini. Sapi PO ini diberikan empat perlakuan ransum yang berbeda, antara lain R1 (30% rumput +70% ransum konsentrat), R2 (15% rumput + 15% polong kedelai + 70% konsentrat ransum), R3 (30% polong kedelai + 70% ransum konsentrat) dan R4 (30% silase polong kedelai + 70% konsentrat ransum). Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi biaya pakan, pendapatan ternak dan IOFC. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa penggemukan sapi PO pada perlakuan penggunaan konsentrat 70% + silase polong kedelai (R4) 30% memberikan IOFC tertinggi karena memiliki produktivitas tertinggi selama penggemukan.
大豆废料的使用是当地以精料为基础的育肥牛的一种替代粗饲料,特别是在旱季。本试验旨在研究使用含大豆豆荚日粮育肥100 d PO牛的生产力和收入与饲料成本的比值。试验选用平均年龄为18月龄、初始活重为160,11±19.1 kg的雄性PO牛12头。饲喂4个不同的日粮处理,分别为R1(30%原生草+70%精日粮)、R2(15%原生草+ 15%豆荚+70%精日粮)、R3(30%豆荚+70%精日粮)和R4(30%豆荚青贮+70%精日粮)。观察到的参数包括饲料成本、牛收入和IOFC。结果表明,70%精料+ 30%豆荚青贮(R4)育肥的PO牛IOFC最高,育肥期间产量最高。【摘要】ampas kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif penggemukan sapi基于konsentrat terutama pada musim kemarau。图juan dari penelitian ini untuk mengetahui生产活动,dannilai pendapatan berdasarkan biaya pakan atau IOFC sapo yang digemukan menggunakan ransum yang mengandung polong kedelai selama 100 hari。Dua belas ekor sapi PO jenis kelamin jantan dengan umur 18 bulan dan bobot hidup bakalan awal 160,11±19,1 kg digunakan dalam penelitian ini。Sapi PO ini diberikan empat perlakuan ransum yang berbeda, antara lain R1 (30% rumput +70% ransum konsentrat), R2 (15% rumput + 15% polong kedelai +70% konsentrat), R3 (30% polong kedelai +70% ransum konsentrat)和R4 (30% silase polong kedelai +70% konsentrat)。Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi biaya pakan, pendapatan ternak dan IOFC。Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa penggemukan sapi PO pada perlakan penggunaan konsentrat 70% + silase polong kedelai (R4) 30% member IOFC tertinggi karena memiliki productivitas tertinggi selama penggemukan。