{"title":"Strengthening of Agrarian Reform Implementation","authors":"Anggia Indriyani, Ika Surya Agustina","doi":"10.53686/jp.v12i1.173","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nCreating an understanding between the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency and related stakeholders to the community who will be the object of agrarian reform is the objectives of this research. The priorities among the SWOT components were carefully evaluated using a quantitative AHP-based SWOT analysis. SWOT aspects are used in this study, and a pairwise comparison technique and Focus Group Discussion (FGD). This study uses SWOT elements and Focus Group Discussion (FGD) pairwise comparison technique. The results of the comparison matrix show that the internal factor with the highest strength score is that agrarian reform can provide solutions to land problems, and the weakness is the absence or lack of assistance regarding agrarian reform activities. \nIn contrast, the external factors with the highest opportunities and threats are the budget allocation for agrarian reform activities and the lack of public enthusiasm for implementing agrarian reform. So, that to overcome this, several strategies are carried out, namely conducting pre-surveys related to potential locations that are used as objects with approaches and counseling to the community to create public understanding of agrarian reform. In addition, carry out long-term planning and analyze potential data and problems faced during the program. \nKeywords: Agrarian Reform, Strategy, A’WOT (AHP and SWOT) \n \nABSTRAK \nMemahami tujuan reforma agraria dalam mensukseskan kegiatan reforma agraria dan strategi pelaksanaan reforma agraria sehingga tercipta kesepahaman antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan stakeholders terkait dengan masyarakat yang akan menjadi objek reforma agrarian adalah tujuan dari penelitian ini. Analisis SWOT berbasis AHP kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi secara sistematis prioritas di antara komponen-komponen SWOT. Penelitian ini menggunakan metode Teknik perbandingan berpasangan dari elemen SWOT dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil matriks perbandingan menunjukkan bahwa pada faktor internal dengan skor kekuatan tertinggi adalah reforma agraria mampu memberikan solusi permasalahan pertanahan dan kelemahannya adalah belum adanya atau minimnya pendampingan mengenai kegiatan reforma agraria. Sedangkan pada faktor eksternal pada peluang dan ancaman yang paling tinggi adalah adanya alokasi anggaran untuk kegiatan reforma agraria dan kurangnya antusiasme masyarakat dalam melaksanakan reforma agrarian sehingga untuk mengatasinya dengan beberapa strategi yaitu melakukan pra survei terkait potensi lokasi yang dijadikan objek dengan pendekatan dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga tercipta pemahaman masyarakat mengenai reforma agraria. Selain itu melaksanakan perencanaan jangka panjang dan menganalisa potensi data dan permasalahan yang akan dihadapi selama program berlangsung. \nKata kunci: Reforma Agraria, Strategi, A'WOT (AHP dan SWOT)","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53686/jp.v12i1.173","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT
Creating an understanding between the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency and related stakeholders to the community who will be the object of agrarian reform is the objectives of this research. The priorities among the SWOT components were carefully evaluated using a quantitative AHP-based SWOT analysis. SWOT aspects are used in this study, and a pairwise comparison technique and Focus Group Discussion (FGD). This study uses SWOT elements and Focus Group Discussion (FGD) pairwise comparison technique. The results of the comparison matrix show that the internal factor with the highest strength score is that agrarian reform can provide solutions to land problems, and the weakness is the absence or lack of assistance regarding agrarian reform activities.
In contrast, the external factors with the highest opportunities and threats are the budget allocation for agrarian reform activities and the lack of public enthusiasm for implementing agrarian reform. So, that to overcome this, several strategies are carried out, namely conducting pre-surveys related to potential locations that are used as objects with approaches and counseling to the community to create public understanding of agrarian reform. In addition, carry out long-term planning and analyze potential data and problems faced during the program.
Keywords: Agrarian Reform, Strategy, A’WOT (AHP and SWOT)
ABSTRAK
Memahami tujuan reforma agraria dalam mensukseskan kegiatan reforma agraria dan strategi pelaksanaan reforma agraria sehingga tercipta kesepahaman antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan stakeholders terkait dengan masyarakat yang akan menjadi objek reforma agrarian adalah tujuan dari penelitian ini. Analisis SWOT berbasis AHP kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi secara sistematis prioritas di antara komponen-komponen SWOT. Penelitian ini menggunakan metode Teknik perbandingan berpasangan dari elemen SWOT dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil matriks perbandingan menunjukkan bahwa pada faktor internal dengan skor kekuatan tertinggi adalah reforma agraria mampu memberikan solusi permasalahan pertanahan dan kelemahannya adalah belum adanya atau minimnya pendampingan mengenai kegiatan reforma agraria. Sedangkan pada faktor eksternal pada peluang dan ancaman yang paling tinggi adalah adanya alokasi anggaran untuk kegiatan reforma agraria dan kurangnya antusiasme masyarakat dalam melaksanakan reforma agrarian sehingga untuk mengatasinya dengan beberapa strategi yaitu melakukan pra survei terkait potensi lokasi yang dijadikan objek dengan pendekatan dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga tercipta pemahaman masyarakat mengenai reforma agraria. Selain itu melaksanakan perencanaan jangka panjang dan menganalisa potensi data dan permasalahan yang akan dihadapi selama program berlangsung.
Kata kunci: Reforma Agraria, Strategi, A'WOT (AHP dan SWOT)
本研究的目的是在土地事务和空间规划部/国家土地局与将成为土地改革对象的社区相关利益相关者之间建立一种理解。使用基于定量ahp的SWOT分析仔细评估了SWOT组件之间的优先级。在本研究中使用SWOT方面,两两比较技术和焦点小组讨论(FGD)。本研究使用SWOT要素和焦点小组讨论(FGD)两两比较技术。比较矩阵的结果显示,强度得分最高的内部因素是土地改革能够解决土地问题,而弱点因素是缺乏或缺乏对土地改革活动的援助。相比之下,机会和威胁最大的外部因素是土地改革活动的预算分配和公众实施土地改革的热情不足。因此,为了克服这一点,实施了几种策略,即对潜在地点进行预先调查,并将其作为对象,向社区提供方法和咨询,以创造公众对土地改革的理解。此外,进行长期规划,分析项目过程中可能出现的数据和问题。[关键词]土地改革,战略,AHP和SWOT[关键词]土地改革,战略,土地改革,战略,土地改革,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策,政策基于AHP定量分析的SWOT分析,分析了企业的发展趋势,分析了企业的发展趋势,分析了企业的发展趋势,分析了企业的发展趋势。Penelitian ini menggunakan方法,技术管理方法和berpasangan和dari要素SWOT和焦点小组讨论(FGD)。Hasil matriks perbandingan menunjukkan bahwa paada因子:内部的dengan skor kekuatan tertinggi adalaah reforma agraria mampu成员:solusi permasalahan pertanahan kelemahannya adalah belum adanya atau minimnya pendampingan mengenai kegiatan reforma agraria。Sedangkan pakak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak ak akSelain itu melaksanakan perencananangka panjang danmenganalisa potential数据danpermasalahan yang akan dihadapi selama程序berlangsung。Kata kunci:农业改革,战略,SWOT (AHP和SWOT)