Peran Komunitas Batalyon dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam Non Formal terhadap Pemuda Kampung Kupang Gunung Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya
{"title":"Peran Komunitas Batalyon dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam Non Formal terhadap Pemuda Kampung Kupang Gunung Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya","authors":"Moch. Supriadi Al Furqoni","doi":"10.15642/jkpi.2021.11.2.261-272","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang munculnya ide untuk membahas penelitian yang berjudul “Peran Komunitas Batalyon Dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam Non Formal Terhadap Pemuda Kampung Kupang Gunung Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya” adalah ketertarikan penulis untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi komunitas Batalyon dalam menerapkan pendidikan agama Islam non formal di Kampung Kupang Gunung. Selain ingin mengetahui tentang strategi pendidikan islam non formal, hal yang lebih ditekankan dalam penelitian ini adalah peran komunitas Batalyon Surabaya terhadap pemuda kampung Kupang Gunungdalam pengembangan pendidikan agama Islam non formal pasca penutupan lokalisasi dolly. Teori atau metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memakai penelitian kualitatif naratif, maksudnya adalah data naratif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang perilaku dan peristiwa atau tempat tertentu secara rinci.Metode kualitatif ini digunakan karenametode ini \n \nlebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan yang berbeda ketika di lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang diterapkan oleh komunitas batalyon surabaya dalam mengembangkan pendidikan agama Islam non formal adalah pendekatan secara langsung kepada masyarakat setempat dan peran komunitas ini terhadap pemuda kampung Kupang Gunung pasca penutupan lokalisasi dolly sangat besar, hal ini diakui oleh mayoritas masyarakat baik dari kalangan masyarakat biasa maupun dari kalangan kyai(ulama).","PeriodicalId":31751,"journal":{"name":"Ibriez Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains","volume":"105 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ibriez Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15642/jkpi.2021.11.2.261-272","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang munculnya ide untuk membahas penelitian yang berjudul “Peran Komunitas Batalyon Dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam Non Formal Terhadap Pemuda Kampung Kupang Gunung Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya” adalah ketertarikan penulis untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi komunitas Batalyon dalam menerapkan pendidikan agama Islam non formal di Kampung Kupang Gunung. Selain ingin mengetahui tentang strategi pendidikan islam non formal, hal yang lebih ditekankan dalam penelitian ini adalah peran komunitas Batalyon Surabaya terhadap pemuda kampung Kupang Gunungdalam pengembangan pendidikan agama Islam non formal pasca penutupan lokalisasi dolly. Teori atau metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memakai penelitian kualitatif naratif, maksudnya adalah data naratif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang perilaku dan peristiwa atau tempat tertentu secara rinci.Metode kualitatif ini digunakan karenametode ini
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan yang berbeda ketika di lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang diterapkan oleh komunitas batalyon surabaya dalam mengembangkan pendidikan agama Islam non formal adalah pendekatan secara langsung kepada masyarakat setempat dan peran komunitas ini terhadap pemuda kampung Kupang Gunung pasca penutupan lokalisasi dolly sangat besar, hal ini diakui oleh mayoritas masyarakat baik dari kalangan masyarakat biasa maupun dari kalangan kyai(ulama).