{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH PADA PEDAGANG SATE DI KOTA PALEMBANG","authors":"Annisa Oliviani, Din Arista Putri","doi":"10.26714/jkmi.18.1.2023.21-26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pencemaran udara merupakan masalah yang masih terus-menerus terjadi seiring dengan semakin merebaknya perindustrian serta kendaraan bermotor. Salah satu polutan berbahaya dan sering diperhatikan adalah karbon monoksida karena konsentrasi nya yang cenderung meningkat setiap tahun. Bahaya utama dari karbon monoksida yakni menimbulkan gangguan pada darah. Karbon monoksida sangat cepat berikatan dengan hemoglobin yang membuat terganggunya aliran darah sehingga memicu peningkatan tekanan darah. pedagang sate merupakan salah satu profesi yang rentan mengalami gangguan tekanan darah akibat paparan karbon monoksida dari asap pembakaran sate. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengruhi tekanan darah serta faktor paling dominan dalam mempengaruhi tekanan darah pada pedagang sate di kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah 50 pedagang sate sebagai sampel. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda model faktor resiko. Hasil: Sebanyak 62% hasil ukur kadar karbon monoksida pada area pedagang sate melebihi nilai baku mutu. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh bahwa variabel kadar karbon monoksida dan kebiasaan mengkonsumsi kopi memiliki hubungan yang bermakna dengan tekanan darah dengan p-value sebesar 0,015 dan 0,026. Pada analisis multivariat terdapat satu variabel yang memiliki nilai p value < 0,05 yakni variabel Karbon Monoksida, artinya ada hubungan yang signifikan antara paparan karbon monoksida terhadap tekanan darah (p-value = 0,038). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara variabel paparan karbon monoksida dan variabel kebiasaan konsumsi kopi dengan tekanan darah. Variabel paparan karbon monoksida merupakan variabel paling dominn dalam mempengaruhi tekanan darah.","PeriodicalId":31897,"journal":{"name":"Kesmas Indonesia Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kesmas Indonesia Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/jkmi.18.1.2023.21-26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Pencemaran udara merupakan masalah yang masih terus-menerus terjadi seiring dengan semakin merebaknya perindustrian serta kendaraan bermotor. Salah satu polutan berbahaya dan sering diperhatikan adalah karbon monoksida karena konsentrasi nya yang cenderung meningkat setiap tahun. Bahaya utama dari karbon monoksida yakni menimbulkan gangguan pada darah. Karbon monoksida sangat cepat berikatan dengan hemoglobin yang membuat terganggunya aliran darah sehingga memicu peningkatan tekanan darah. pedagang sate merupakan salah satu profesi yang rentan mengalami gangguan tekanan darah akibat paparan karbon monoksida dari asap pembakaran sate. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengruhi tekanan darah serta faktor paling dominan dalam mempengaruhi tekanan darah pada pedagang sate di kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah 50 pedagang sate sebagai sampel. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda model faktor resiko. Hasil: Sebanyak 62% hasil ukur kadar karbon monoksida pada area pedagang sate melebihi nilai baku mutu. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh bahwa variabel kadar karbon monoksida dan kebiasaan mengkonsumsi kopi memiliki hubungan yang bermakna dengan tekanan darah dengan p-value sebesar 0,015 dan 0,026. Pada analisis multivariat terdapat satu variabel yang memiliki nilai p value < 0,05 yakni variabel Karbon Monoksida, artinya ada hubungan yang signifikan antara paparan karbon monoksida terhadap tekanan darah (p-value = 0,038). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara variabel paparan karbon monoksida dan variabel kebiasaan konsumsi kopi dengan tekanan darah. Variabel paparan karbon monoksida merupakan variabel paling dominn dalam mempengaruhi tekanan darah.