{"title":"Kajian Residu Antibiotik pada Karkas Broiler dari Beberapa Kemitraan di Kabupaten Blitar","authors":"Nuraini Nadzifah, O. Sjofjan, I. Djunaidi","doi":"10.21776/ub.jtapro.2019.020.02.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan untuk mengkaji kualitas pakan serta daging broiler bagian paha dari beberapa kemitraan broiler yang berbeda pabrik pakan terhadap residu antibiotik di Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan total 12 farm yang terdiri dari 4 kemitraan broiler yang menggunakan pakan dari pabrik berbeda, masing- masing kemitraan diambil 3 farm sebagai sampelnya. Variabel yang diamati yaitu pakan (pre starter dan starter) serta daging broiler bagian paha pada umur 35 hari yang diuji kandungan residu antibiotik. Pengujian residu antibiotik golongan tetracyclin dilakukan secara screening (kualifikasi), sampel yang dinyatakan positif dilakukan pengujian secara kuantitatif HPLC untuk jenis residu antibiotik oksitetracyclin. Data yang didapat dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian pakan secara screening (kualifikasi) terdapat 2 kemitraan dengan kandungan antibiotik jenis tetracyclin yaitu kemitraan X dan Y, selanjutnya pengujian secara kuantitatif HPLC sampel dari kemitraan X dan Y dengan kode 220723(XPS), 220724 (YPS), 220717 (YS) mengandung antibiotik oksitetracyclin sebesar 0,52 mg/kg; 0,40 mg/kg; 0,45 mg/kg. Pengujian residu antibiotik golongan tetracyclin secara screening (kualifikasi) pada daging broiler bagian paha menunjukkan semua tidak terdeteksi. Penggunaan antibiotik pada pakan broiler sistim kemitraan masih ada di Kabupaten Blitar, beberapa produsen pakan belum bebas antibiotik golongan tetracyclin, sedangkan pengujian pada daging broiler bagian paha secara screening (kualifikasi) menunjukkan semua tidak terdeteksi.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"8 1","pages":"165-171"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2019.020.02.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Penelitian dilakukan untuk mengkaji kualitas pakan serta daging broiler bagian paha dari beberapa kemitraan broiler yang berbeda pabrik pakan terhadap residu antibiotik di Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan total 12 farm yang terdiri dari 4 kemitraan broiler yang menggunakan pakan dari pabrik berbeda, masing- masing kemitraan diambil 3 farm sebagai sampelnya. Variabel yang diamati yaitu pakan (pre starter dan starter) serta daging broiler bagian paha pada umur 35 hari yang diuji kandungan residu antibiotik. Pengujian residu antibiotik golongan tetracyclin dilakukan secara screening (kualifikasi), sampel yang dinyatakan positif dilakukan pengujian secara kuantitatif HPLC untuk jenis residu antibiotik oksitetracyclin. Data yang didapat dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian pakan secara screening (kualifikasi) terdapat 2 kemitraan dengan kandungan antibiotik jenis tetracyclin yaitu kemitraan X dan Y, selanjutnya pengujian secara kuantitatif HPLC sampel dari kemitraan X dan Y dengan kode 220723(XPS), 220724 (YPS), 220717 (YS) mengandung antibiotik oksitetracyclin sebesar 0,52 mg/kg; 0,40 mg/kg; 0,45 mg/kg. Pengujian residu antibiotik golongan tetracyclin secara screening (kualifikasi) pada daging broiler bagian paha menunjukkan semua tidak terdeteksi. Penggunaan antibiotik pada pakan broiler sistim kemitraan masih ada di Kabupaten Blitar, beberapa produsen pakan belum bebas antibiotik golongan tetracyclin, sedangkan pengujian pada daging broiler bagian paha secara screening (kualifikasi) menunjukkan semua tidak terdeteksi.