{"title":"Application of Fish Waste Organic Fertilizer Increased Yield of Sweetcorn","authors":"Ikhsan Hasibuan, F. Aryani, Meylinda Puspitasari","doi":"10.32663/ja.v20i1.2628","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Bengkulu menghasilkan 250.000 ton ikan setiap tahunnya. Namun, hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa hampir separuh dari total tangkapan ikan akan berakhir menjadi limbah. Limbah ikan tersebut harus dimanfaatkan agar dapat menghindari polusi lingkungan. Penelitian ini bermaksud untuk memanfaatkan limbah ikan rucah menjadi pupuk organik serta melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Masalah utama dalam pembuatan pupuk organik dari limbah ikan rucah adalah mudah membusuk, sehingga beresiko menyebabkan kegagalan. Solusi yang ditawarkan adalah mengurangi kadar air dalam ikan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kadar air ikan rucah serta dosis pupuk organik ikan rucah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dalam 3 ulangan. Faktor yang diuji adalah dua tingkat kadar air yaitu J1: 75% dan J2: 30%. Sebagai pembanding digunakan pupuk kandang: J3. Sedangkan dosis pupuk organik ikan rucah yang diuji adalah dosis 5, 10, 15, dan 20 ton per hektar. Data dianalisa dengan Anova dan dilanjutkan dengan BNT 5%. Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan limbah ikan rucah sebagai pupuk organik telah meningkatkan produktivitas jagung manis hingga 4,20 ton/ha lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pupuk kandang. Kedua, kandungan kadar air ikan rucah yang tinggi memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Ketiga, Dosis pupuk organik ikan rucah dosis 5 ton/ha memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata dengan dosis tertinggi yaitu 20 ton/ha terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.","PeriodicalId":33886,"journal":{"name":"Jurnal Agroqua","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroqua","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32663/ja.v20i1.2628","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Provinsi Bengkulu menghasilkan 250.000 ton ikan setiap tahunnya. Namun, hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa hampir separuh dari total tangkapan ikan akan berakhir menjadi limbah. Limbah ikan tersebut harus dimanfaatkan agar dapat menghindari polusi lingkungan. Penelitian ini bermaksud untuk memanfaatkan limbah ikan rucah menjadi pupuk organik serta melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Masalah utama dalam pembuatan pupuk organik dari limbah ikan rucah adalah mudah membusuk, sehingga beresiko menyebabkan kegagalan. Solusi yang ditawarkan adalah mengurangi kadar air dalam ikan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kadar air ikan rucah serta dosis pupuk organik ikan rucah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dalam 3 ulangan. Faktor yang diuji adalah dua tingkat kadar air yaitu J1: 75% dan J2: 30%. Sebagai pembanding digunakan pupuk kandang: J3. Sedangkan dosis pupuk organik ikan rucah yang diuji adalah dosis 5, 10, 15, dan 20 ton per hektar. Data dianalisa dengan Anova dan dilanjutkan dengan BNT 5%. Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan limbah ikan rucah sebagai pupuk organik telah meningkatkan produktivitas jagung manis hingga 4,20 ton/ha lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pupuk kandang. Kedua, kandungan kadar air ikan rucah yang tinggi memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Ketiga, Dosis pupuk organik ikan rucah dosis 5 ton/ha memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata dengan dosis tertinggi yaitu 20 ton/ha terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.