Pengaruh Heat Moisture Treatment terhadap Sifat Fisikokimia Tepung Beras Merah Termodifikasi

Merynda Indriyani Syafutri
{"title":"Pengaruh Heat Moisture Treatment terhadap Sifat Fisikokimia Tepung Beras Merah Termodifikasi","authors":"Merynda Indriyani Syafutri","doi":"10.33964/jp.v30i3.530","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karakteristik tepung beras merah dapat diperbaiki dengan melakukan modifikasi. Heat moisture treatment (HMT) merupakan metode modifikasi fisik. Faktor-faktor yang memengaruhi karakteristik tepung termodifikasi HMT adalah suhu, kadar air, dan lama proses. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu dan kadar air terhadap sifat fisikokimia tepung beras merah termodifikasi HMT. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor yaitu suhu HMT (100oC, 110oC, 120oC) dan kadar air HMT (20 persen, 25 persen, 30 persen). Parameter yang diamati yaitu sifat fisik (warna, swelling power, kelarutan, pola kristalinitas, dan morfologi granula), serta kimia (kadar air dan kadar amilosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu HMT berpengaruh nyata menurunkan kadar air, tetapi meningkatkan kelarutan dan kadar amilosa. Peningkatan kadar air HMT secara nyata menurunkan nilai lightness, tetapi meningkatkan nilai redness, kadar air, dan amilosa. Tepung beras merah termodifikasi memiliki nilai lightness 72,62–76,27 persen, redness 5,58–6,47, yellowness 9,75-10,61, swelling power 17,41–20,82 persen, dan kelarutan 5,64–10,54 persen. Kadar air tepung beras merah termodifikasi (4,77–10,70 persen) lebih rendah dari tepung beras merah alami (11,17 persen), sedangkan kadar amilosa tepung beras merah termodifikasi (26,04–31,99 persen) lebih tinggi dari tepung beras merah alami (11,27 persen). HMT tidak mengubah kristalinitas (tipe A) dan bentuk granula pati, tetapi menyebabkan sedikit perubahan pada bagian permukaan granula pati.\n ","PeriodicalId":17700,"journal":{"name":"Jurnal Pangan dan Agroindustri","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pangan dan Agroindustri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33964/jp.v30i3.530","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Karakteristik tepung beras merah dapat diperbaiki dengan melakukan modifikasi. Heat moisture treatment (HMT) merupakan metode modifikasi fisik. Faktor-faktor yang memengaruhi karakteristik tepung termodifikasi HMT adalah suhu, kadar air, dan lama proses. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu dan kadar air terhadap sifat fisikokimia tepung beras merah termodifikasi HMT. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor yaitu suhu HMT (100oC, 110oC, 120oC) dan kadar air HMT (20 persen, 25 persen, 30 persen). Parameter yang diamati yaitu sifat fisik (warna, swelling power, kelarutan, pola kristalinitas, dan morfologi granula), serta kimia (kadar air dan kadar amilosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu HMT berpengaruh nyata menurunkan kadar air, tetapi meningkatkan kelarutan dan kadar amilosa. Peningkatan kadar air HMT secara nyata menurunkan nilai lightness, tetapi meningkatkan nilai redness, kadar air, dan amilosa. Tepung beras merah termodifikasi memiliki nilai lightness 72,62–76,27 persen, redness 5,58–6,47, yellowness 9,75-10,61, swelling power 17,41–20,82 persen, dan kelarutan 5,64–10,54 persen. Kadar air tepung beras merah termodifikasi (4,77–10,70 persen) lebih rendah dari tepung beras merah alami (11,17 persen), sedangkan kadar amilosa tepung beras merah termodifikasi (26,04–31,99 persen) lebih tinggi dari tepung beras merah alami (11,27 persen). HMT tidak mengubah kristalinitas (tipe A) dan bentuk granula pati, tetapi menyebabkan sedikit perubahan pada bagian permukaan granula pati.  
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
红米粉的特性可以通过修改来纠正。热湿度治疗是一种物理修饰方法。影响HMT特性的因素是温度、水温和进程时间。这项研究的目的是研究温度和含水率对HMT化学性质的影响。研究采用了随机设计的结果,包括HMT温度(100oC, 110oC, 120oC)和HMT含水率(20%,25%,30%)。观察到的参数包括物理性质(颜色、膨胀的能量、溶解度、晶体结构和颗粒状形态)以及化学(水合和淀粉水平)。研究结果表明,HMT温度的升高实际上会降低水分水平,但会增加卤水和淀粉水平。HMT含水率的增加实际上会降低lightness值,但会增加redness、water和amilosa值。染红米粉的值为72.62—76.27%,红米粉为5.58—6,47,黄体值为9.75 - 10.61,中度为17.41—208%,溶液值为5.64—10.54%。红米粉的含水量(4.77—10.70%)比天然米粉低(11.17%),而红米粉的含米粉(26.04—31.99%)比天然米粉高(11.27%)。HMT不会改变晶体(A型)和粒状淀粉的形状,但会使颗粒状表面几乎没有变化。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
EFFECT OF FERMENTATION TIME AND ROASTING TEMPERATURE ON THE CHARACTERISTICS OF WINE COFFEE ARABICA SEMERU CHARACTERISTICS OF NATA FROM CARICA (Carica Pubescens) EXTRACT WITH DIFFERENT CONCENTRATION OF ACETOBACTER XYLINUM AND FERMENTATION TIME CHEMICAL AND ANTIOXIDANT CHARACTERISTICS OF FERMENTED YELLOW PUMPKIN FLOUR WITH VARIATION OF MICROORGANISMS AND FERMENTATION TIME MICROBIAL SUCCESSION DURING THE FERMENTATION OF SEMERU ARABICA COFFEE IN WINE COFFEE PRODUCTION PHYSICAL AND ORGANOLEPTIC CHARACTERISTICS OF TAMARIND PASTE (Tamarindus Indica L) WITH MODIFIED ELEPHANT CASSAVA (Manihot Esculenta) DERIVATIVE PRODUCT THICKENER
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1