{"title":"Karakteristik C–4–etoksi–3–metoksifenilkaliks[4]resorsinarena trifenilfosfonium klorida dalam mengadsorpsi anion Cr2O72–","authors":"R. Wulandari, Dwi Siswanta, Jumina Jumina","doi":"10.24960/JLI.V11I1.6669.67-72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anion logam berat Cr 2 O 7 2– bersifat lebih toksik dibandingkan bentuk kationnya (Cr 3+ ) yang dalam konsentrasi kecil dapat menyebabkan kanker bagi manusia. Salah satu cara yang paling sederhana dalam menyerap zat pencemar yaitu melalui adsorpsi. Senyawa C–4–etoksi–3–metoksifenilkaliks[4]resorsinarena trifenilfosfonium klorida (CKR) telah digunakan sebagai adsorben Cr 2 O 7 2– . Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi adsorben CKR lebih lanjut dan interaksinya terhadap Cr 2 O 7 2– . Metode penelitian yang dilakukan adalah (1) karakterisasi adsorben CKR meliputi titik lebur dan sifat kelarutannya; dan (2) studi spektroskopi CKR dan kompleks CKR–Cr 2 O 7 2– serta desorpsi. Hasil penelitian menunjukkan CKR memiliki titik lebur 259,7°C dan mampu larut dalam aseton, etanol, metanol, dimetilformamida, dan dimetilsulfoksida serta terdistribusi di dalam air dengan baik. CKR berukuran pori 35,50 (mesopori) memiliki luas permukaan spesifik (S BET ) sebesar 5,749 m 2 /g dan total volume pori 10,21×10 –3 cc/g. Interaksi antara situs aktif gugus fosfonium kuarterner dengan Cr 2 O 7 2 – dalam kompleks CKR–Cr 2 O 7 2– melalui pergantian unsur Cl pada CKR oleh Cr 2 O 7 2– dengan prosentase massa sekitar 0,07%. Regenerasi adsorben CKR melalui desorpsi tunggal belum dapat membebaskan semua Cr 2 O 7 2– yang telah terikat. Kemisorpsi CKR–Cr 2 O 7 2– meliputi 13,16% pertukaran ion dan selebihnya diduga merupakan proses kelasi dengan interaksi logam–adsorben yang lebih kuat.","PeriodicalId":31936,"journal":{"name":"JLI Jurnal Litbang Industri","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JLI Jurnal Litbang Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24960/JLI.V11I1.6669.67-72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Anion logam berat Cr 2 O 7 2– bersifat lebih toksik dibandingkan bentuk kationnya (Cr 3+ ) yang dalam konsentrasi kecil dapat menyebabkan kanker bagi manusia. Salah satu cara yang paling sederhana dalam menyerap zat pencemar yaitu melalui adsorpsi. Senyawa C–4–etoksi–3–metoksifenilkaliks[4]resorsinarena trifenilfosfonium klorida (CKR) telah digunakan sebagai adsorben Cr 2 O 7 2– . Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi adsorben CKR lebih lanjut dan interaksinya terhadap Cr 2 O 7 2– . Metode penelitian yang dilakukan adalah (1) karakterisasi adsorben CKR meliputi titik lebur dan sifat kelarutannya; dan (2) studi spektroskopi CKR dan kompleks CKR–Cr 2 O 7 2– serta desorpsi. Hasil penelitian menunjukkan CKR memiliki titik lebur 259,7°C dan mampu larut dalam aseton, etanol, metanol, dimetilformamida, dan dimetilsulfoksida serta terdistribusi di dalam air dengan baik. CKR berukuran pori 35,50 (mesopori) memiliki luas permukaan spesifik (S BET ) sebesar 5,749 m 2 /g dan total volume pori 10,21×10 –3 cc/g. Interaksi antara situs aktif gugus fosfonium kuarterner dengan Cr 2 O 7 2 – dalam kompleks CKR–Cr 2 O 7 2– melalui pergantian unsur Cl pada CKR oleh Cr 2 O 7 2– dengan prosentase massa sekitar 0,07%. Regenerasi adsorben CKR melalui desorpsi tunggal belum dapat membebaskan semua Cr 2 O 7 2– yang telah terikat. Kemisorpsi CKR–Cr 2 O 7 2– meliputi 13,16% pertukaran ion dan selebihnya diduga merupakan proses kelasi dengan interaksi logam–adsorben yang lebih kuat.