{"title":"Percetakan Al-Qur’an Palembang 1848 dalam Lintasan Budaya Cetak Abad ke-19","authors":"Ahmad Subhan","doi":"10.22548/shf.v14i1.621","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini menguraikan beberapa aspek yang melatarbelakangi kemunculan percetakan Kemas Muhammad Azhari yang mencetak Al-Qur'an menggunakan alat cetak batu atau litografi. Fenomena percetakan bumiputra di Palembang era kolonial yang muncul pada tahun 1848 ini penulis kaji dengan pendekatan Sejarah Buku, Budaya Cetak, serta penjelasan tentang keberterimaan teknologi cetak bagi kalangan muslim. Sebagai teknologi ciptaan Eropa, litografi lebih berterima bagi kalangan muslim. Penerimaan itu terjadi secara massif pada pertengahan abad XIX seiring menguatnya kolonialisme dan meluasnya jangkauan para rohaniwan musafir sebagai agen budaya cetak dalam misi penginjilan. Kontak budaya berupa alih teknologi antara agen budaya cetak berkebangsaan Eropa dengan kalangan muslim India dan Asia Tenggara memunculkan industri cetak di kawasan koloni Inggris dan Hindia Belanda. Percetakan Kemas Muhammad Azhari merupakan resultan dari trajektori perjalanan ibadah haji dan misi dakwah Kristen yang melintasi Selat Malaka sebagai jalur pelayaran di mana Singapura menjadi titik persilangan.","PeriodicalId":32680,"journal":{"name":"Suhuf","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suhuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22548/shf.v14i1.621","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Artikel ini menguraikan beberapa aspek yang melatarbelakangi kemunculan percetakan Kemas Muhammad Azhari yang mencetak Al-Qur'an menggunakan alat cetak batu atau litografi. Fenomena percetakan bumiputra di Palembang era kolonial yang muncul pada tahun 1848 ini penulis kaji dengan pendekatan Sejarah Buku, Budaya Cetak, serta penjelasan tentang keberterimaan teknologi cetak bagi kalangan muslim. Sebagai teknologi ciptaan Eropa, litografi lebih berterima bagi kalangan muslim. Penerimaan itu terjadi secara massif pada pertengahan abad XIX seiring menguatnya kolonialisme dan meluasnya jangkauan para rohaniwan musafir sebagai agen budaya cetak dalam misi penginjilan. Kontak budaya berupa alih teknologi antara agen budaya cetak berkebangsaan Eropa dengan kalangan muslim India dan Asia Tenggara memunculkan industri cetak di kawasan koloni Inggris dan Hindia Belanda. Percetakan Kemas Muhammad Azhari merupakan resultan dari trajektori perjalanan ibadah haji dan misi dakwah Kristen yang melintasi Selat Malaka sebagai jalur pelayaran di mana Singapura menjadi titik persilangan.