{"title":"UJI FITOKIMIA, KANDUNGAN TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) PADA TINGKAT PENYANGRAIAN SAMA","authors":"M. A. Z. Adzkiya, Agung Prayudha Hidayat","doi":"10.29244/jstsv.12.1.101-112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arabica coffee is coffee that has a special taste that is more complex than the Robusta, Ekselsa, or Liberica coffee types. The distinctive taste is caused by the presence of secondary metabolite compounds present in coffee cherries. The content of secondary metabolite compounds in coffee is formed when it becomes coffee cherries, in the post-harvest process, and the roasting process of coffee beans. Several regions in Indonesia are coffee bean producing areas, including Aceh, Bogor, Bandung, Situbondo and Temanggung. The purpose of this research was to determine the content of phytochemical compounds, total phenol content, and antioxidant activity in the five samples of Arabica coffee beans with the natural process which were roasted at the same light to medium roasting level. The results showed that the water content ranged from 0,867 %-1,01 %, lightness 19,66 – 20,11, the degree of acidity 5,15 – 5,33, and the total dissolved solids were 1,84 – 1,96 °Brix. Phytochemical analysis on the five samples showed that each sample contained flavonoids, tannins, saponins, steroids, triterpenoids, and alkaloids with relatively the same value qualitatively. The analysis showed that the total phenol content was 8 316,52 – 8 576,76 mg/kg gallic acid equivalent. The antioxidant activity of samples from Bandung and Situbondo was not significantly different and had the highest activity among other samples. The results of the analysis of total phenol content and antioxidant activity showed a high degree of correlation between samples. \nABSTRAKKopi Arabika merupakan kopi yang memiliki cita rasa khas dan lebih kompleks dibandingkan dengan jenis kopi Robusta, Ekselsa, atau Liberica. Rasa yang khas tersebut disebabkan oleh adanya senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada buah kopi. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada kopi terbentuk saat menjadi buah kopi, pada proses pascapanen, dan proses penyangraian biji kopi. Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah penghasil biji kopi, antara lain Aceh, Bogor, Bandung, Situbondo dan Temanggung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, kandungan total fenol, dan aktivitas antioksidan pada kelima sampel biji kopi Arabika dengan proses natural yang disangrai pada tingkat penyangraian yang sama yaitu ringan hingga medium (light to medium). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air berkisar antara 0,867 %-1,01 %, kecerahan 19,66 - 20,11, derajat keasaman 5,15 – 5,33, dan total padatan terlarut adalah 1,84 – 1,96 Brix. Analisis fitokimia pada kelima sampel menunjukkan bahwa setiap sampel mengandung flavonoid, tanin, saponin, steroid, triterpenoid, dan alkaloid dengan nilai kualitatif yang relatif sama. Karakterisasi senyawa total fenol dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan senyawa asam galat sebagai pembanding. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan total fenol setara dengan 8 316,52 – 8 576,76 mg/kg asam galat. Analisis aktivitas antioksidan sampel dilakukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan asam askorbat sebagai standar perbandingan. Aktivitas antioksidan sampel dari Bandung dan Situbondo tidak berbeda nyata dan memiliki aktivitas paling tinggi di antara sampel lainnya. Hasil analisis kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antar sampel.","PeriodicalId":17766,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jstsv.12.1.101-112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Arabica coffee is coffee that has a special taste that is more complex than the Robusta, Ekselsa, or Liberica coffee types. The distinctive taste is caused by the presence of secondary metabolite compounds present in coffee cherries. The content of secondary metabolite compounds in coffee is formed when it becomes coffee cherries, in the post-harvest process, and the roasting process of coffee beans. Several regions in Indonesia are coffee bean producing areas, including Aceh, Bogor, Bandung, Situbondo and Temanggung. The purpose of this research was to determine the content of phytochemical compounds, total phenol content, and antioxidant activity in the five samples of Arabica coffee beans with the natural process which were roasted at the same light to medium roasting level. The results showed that the water content ranged from 0,867 %-1,01 %, lightness 19,66 – 20,11, the degree of acidity 5,15 – 5,33, and the total dissolved solids were 1,84 – 1,96 °Brix. Phytochemical analysis on the five samples showed that each sample contained flavonoids, tannins, saponins, steroids, triterpenoids, and alkaloids with relatively the same value qualitatively. The analysis showed that the total phenol content was 8 316,52 – 8 576,76 mg/kg gallic acid equivalent. The antioxidant activity of samples from Bandung and Situbondo was not significantly different and had the highest activity among other samples. The results of the analysis of total phenol content and antioxidant activity showed a high degree of correlation between samples.
ABSTRAKKopi Arabika merupakan kopi yang memiliki cita rasa khas dan lebih kompleks dibandingkan dengan jenis kopi Robusta, Ekselsa, atau Liberica. Rasa yang khas tersebut disebabkan oleh adanya senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada buah kopi. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada kopi terbentuk saat menjadi buah kopi, pada proses pascapanen, dan proses penyangraian biji kopi. Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah penghasil biji kopi, antara lain Aceh, Bogor, Bandung, Situbondo dan Temanggung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, kandungan total fenol, dan aktivitas antioksidan pada kelima sampel biji kopi Arabika dengan proses natural yang disangrai pada tingkat penyangraian yang sama yaitu ringan hingga medium (light to medium). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air berkisar antara 0,867 %-1,01 %, kecerahan 19,66 - 20,11, derajat keasaman 5,15 – 5,33, dan total padatan terlarut adalah 1,84 – 1,96 Brix. Analisis fitokimia pada kelima sampel menunjukkan bahwa setiap sampel mengandung flavonoid, tanin, saponin, steroid, triterpenoid, dan alkaloid dengan nilai kualitatif yang relatif sama. Karakterisasi senyawa total fenol dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan senyawa asam galat sebagai pembanding. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan total fenol setara dengan 8 316,52 – 8 576,76 mg/kg asam galat. Analisis aktivitas antioksidan sampel dilakukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan asam askorbat sebagai standar perbandingan. Aktivitas antioksidan sampel dari Bandung dan Situbondo tidak berbeda nyata dan memiliki aktivitas paling tinggi di antara sampel lainnya. Hasil analisis kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antar sampel.
阿拉比卡咖啡是一种比罗布斯塔、埃克塞尔萨或利比里亚咖啡更有特殊味道的咖啡。这种独特的味道是由咖啡樱桃中存在的次级代谢物化合物引起的。咖啡中次生代谢物化合物的含量是在其成为咖啡樱桃、采收后的加工过程和咖啡豆的烘焙过程中形成的。印度尼西亚的几个地区是咖啡豆产区,包括亚齐、茂物、万隆、斯图邦多和特芒贡。本研究的目的是测定5种阿拉比卡咖啡豆在相同的轻、中烘焙水平下采用自然工艺烘焙的样品的植物化学物质含量、总酚含量和抗氧化活性。结果表明:水含量为0.867 %-1,01 %,光度为19,66 ~ 20,11,酸度为5,15 ~ 5,33,总溶解固形物为1,84 ~ 1,96°白利度。对5个样品进行植物化学分析,各样品均含有黄酮类、单宁类、皂苷类、甾体类、三萜类和生物碱,其定性值基本一致。分析表明,总酚含量分别为8 316、52 ~ 8 576、76 mg/kg没食子酸当量。万隆和司徒邦多样品的抗氧化活性差异不显著,在其他样品中活性最高。总酚含量与抗氧化活性分析结果显示样品间具有高度的相关性。[摘要]阿拉伯产kopi merupaka,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi,中国产kopi。Rasa yang khas tersebut disebabkan oleh adanya senyawa代谢在yang terdapat pada buah kopi下。Kandungan senyawa代谢sekunder pada kopi terbentuk saat menjadi buah kopi, pada生成pascapanen, dan生成penyangraian biji kopi。Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah penghasil biji kopi, antara lain Aceh,茂物,万隆,sitbondo dan Temanggung。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, kandungan总酚,danaktivitas antioksidan padkelima样品biji kopi Arabika dengan propronatural yang disangrai padtingkat penyanggraian yang sama yitu ringan hingga培养基(轻至中)。Hasil penelitian menunjukkan bahunjukkan air berkisar antara 0,867 %-1,01 %, kecerahan 19,66 - 20,11, derajat keasaman 5,15 - 5,33, dan total padatan terlarut adalah 1,84 - 1,96 Brix。分析孟孟冬黄酮类、单宁类、皂苷类、甾体类、三萜类、丹甘碱类、丹甘碱类等生物碱的阳缘关系。Karakterisasi senyawa总酚dilakukan dengan menggunakan方法Folin-Ciocalteu dengan senyawa asam galat sebagai pembanding。哈希尔分析menunjukkan bahwa kandungan总酚setara dengan 8 316,52 - 8 576,76 mg/kg asam galat。用DPPH(2,2-异芬尼-1-吡唑肼)作为抗乙酰胆碱酯类药物的抗乙酰胆碱酯酶活性分析。活跃性的反奥克西坦样衣,万隆样衣,四合院样衣,四合院样衣,四合院样衣,四合院样衣,四合院样衣,四合院样衣,四合院样衣。坎大安总酚抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性、抗氧化活性。