{"title":"KONSENTRASI LOGAM BERAT DARI DAERAH PERMUKIMAN DI SUNGAI CISADANE","authors":"Susi Sulistia","doi":"10.29122/jrl.v11i2.3440","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPermukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna. Lokasi permukiman penduduk dapat bermacam-macam termasuk diantaranya di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Salah satu permasalahan dalam daerah permukiman di sekitar DAS terlebih permukiman padat penduduk adalah air limbah domestik. Dalam air limbah domestik terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya termasuk di dalamnya logam berat. Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Pengukuran logam berat dalam air sungai di sekitar daerah permukiman merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat pencemaran dalam sungai tersebut. Pengukuran kadar logam berat dalam sampel air sungai dilaksanakan dengan menggunakan alat Flame Atomic Absorption Spectrometry –FAAS (AAS) dengan menggunakan sistem atomisasi nyala. Pengukuran dengan AAS membutuhkan lampu katoda dan panjang gelombang yang spesifik untuk masing-masing logam berat. Kualitas air sungai DAS Cisadane daerah permukiman dengan lokasi sampling Jembatan Pancasan Kabupaten Bogor dilihat dari kadar logam berat Pb, Cd, Cr, Cu, Co, Fe, Ni dan Mn, masih cukup baik karena kadar logam-logam berat tersebut masih dibawah ambang batas kadar maksimum berdasarkan mutu air kelas II sesuai Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kata kunci : limbah, kualitas air sungai, permukiman, logam berat","PeriodicalId":17979,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/jrl.v11i2.3440","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstrakPermukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna. Lokasi permukiman penduduk dapat bermacam-macam termasuk diantaranya di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Salah satu permasalahan dalam daerah permukiman di sekitar DAS terlebih permukiman padat penduduk adalah air limbah domestik. Dalam air limbah domestik terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya termasuk di dalamnya logam berat. Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Pengukuran logam berat dalam air sungai di sekitar daerah permukiman merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat pencemaran dalam sungai tersebut. Pengukuran kadar logam berat dalam sampel air sungai dilaksanakan dengan menggunakan alat Flame Atomic Absorption Spectrometry –FAAS (AAS) dengan menggunakan sistem atomisasi nyala. Pengukuran dengan AAS membutuhkan lampu katoda dan panjang gelombang yang spesifik untuk masing-masing logam berat. Kualitas air sungai DAS Cisadane daerah permukiman dengan lokasi sampling Jembatan Pancasan Kabupaten Bogor dilihat dari kadar logam berat Pb, Cd, Cr, Cu, Co, Fe, Ni dan Mn, masih cukup baik karena kadar logam-logam berat tersebut masih dibawah ambang batas kadar maksimum berdasarkan mutu air kelas II sesuai Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kata kunci : limbah, kualitas air sungai, permukiman, logam berat