Peningkatan Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) melalui Fermentasi: Studi Perbandingan Kandungan Fenolik dan Aktivitas Antioksidan
Hery Muhammad Ansory, Nuraini Harmastuti, W. Wulantika, Afif Meilana Sindani Putri
{"title":"Peningkatan Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) melalui Fermentasi: Studi Perbandingan Kandungan Fenolik dan Aktivitas Antioksidan","authors":"Hery Muhammad Ansory, Nuraini Harmastuti, W. Wulantika, Afif Meilana Sindani Putri","doi":"10.31001/jfi.v20i1.1652","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh fermentasi terhadap aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik dalam ekstrak etanol 96% dari daun kelor (Moringa oleifera). Meskipun potensi antioksidan daun kelor telah diketahui, penelitian ini memperkenalkan konsep baru menggunakan metode fermentasi untuk meningkatkan kandungan senyawa aktif. State of the art saat ini terkait aktivitas antioksidan dan fermentasi digunakan untuk memvalidasi peningkatan aktivitas antioksidan yang signifikan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru dalam pemanfaatan daun kelor sebagai sumber antioksidan alami yang diperoleh melalui metode fermentasi. \nMetode penelitian ini melibatkan fermentasi ekstrak etanol 96% dari daun kelor menggunakan bakteri Lactobacillus B selama 24, 48, dan 72 jam. Kandungan fenolik diukur dengan metode analisis Folin-Ciocalteu, sedangkan aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). \nHasil penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kadar fenolik setelah proses fermentasi. Kadar fenolik ekstrak daun kelor yang difermentasi selama 24 jam adalah 86,133±5,925 mgGAE/gram, meningkat menjadi 91,244±7,374 mgGAE/gram pada 48 jam, dan mencapai 122,578±9,576 mgGAE/gram pada 72 jam. Selain itu, aktivitas antioksidan juga meningkat seiring dengan waktu fermentasi. Nilai IC50 untuk sampel yang difermentasi selama 24 jam adalah 60,887 µg/ml, 58,742 µg/ml pada 48 jam, dan 53,169 µg/ml pada 72 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa fermentasi pada ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kandungan fenolik dan aktivitas antioksidan secara signifikan.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v20i1.1652","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh fermentasi terhadap aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik dalam ekstrak etanol 96% dari daun kelor (Moringa oleifera). Meskipun potensi antioksidan daun kelor telah diketahui, penelitian ini memperkenalkan konsep baru menggunakan metode fermentasi untuk meningkatkan kandungan senyawa aktif. State of the art saat ini terkait aktivitas antioksidan dan fermentasi digunakan untuk memvalidasi peningkatan aktivitas antioksidan yang signifikan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru dalam pemanfaatan daun kelor sebagai sumber antioksidan alami yang diperoleh melalui metode fermentasi.
Metode penelitian ini melibatkan fermentasi ekstrak etanol 96% dari daun kelor menggunakan bakteri Lactobacillus B selama 24, 48, dan 72 jam. Kandungan fenolik diukur dengan metode analisis Folin-Ciocalteu, sedangkan aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kadar fenolik setelah proses fermentasi. Kadar fenolik ekstrak daun kelor yang difermentasi selama 24 jam adalah 86,133±5,925 mgGAE/gram, meningkat menjadi 91,244±7,374 mgGAE/gram pada 48 jam, dan mencapai 122,578±9,576 mgGAE/gram pada 72 jam. Selain itu, aktivitas antioksidan juga meningkat seiring dengan waktu fermentasi. Nilai IC50 untuk sampel yang difermentasi selama 24 jam adalah 60,887 µg/ml, 58,742 µg/ml pada 48 jam, dan 53,169 µg/ml pada 72 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa fermentasi pada ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kandungan fenolik dan aktivitas antioksidan secara signifikan.