{"title":"POLA DESAIN FASAD PADA DERET BANGUNAN BALUWARTI KRATON YOGYAKARTA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KENYAMANAN TERMAL","authors":"N. Ayuningtyas, Istiana Adianti","doi":"10.33005/BORDER.V1I1.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berbagai cara dilakukan manusia untuk menanggapi iklim yang kurang nyaman. Indonesia memiliki iklim tropis basah dimana suhu udara dan kelembapan cukup tinggi. Tembok baluwarti Keraton Yogyakarta berfungsi untuk batas mengitari kawasan tempat tinggal kerabat Sultan dan pemukiman Abdi Dalem serta jalur inspeksi prajurit. Perubahan wujud dan fungsi secara signifikan terjadi saat HB VI memperbolehkan warga luar beteng bertempat tinggal sementara di tempat terbuka di sisi dalam dan sekitar beteng. Deret pemukiman sisi timur dan barat dinilai tidak memiliki kenyaman secara termal dibanding sisi lainnya. Faktor orientasi bangunan dan bukaan berpengaruh dalam desain arsitektural untuk meningkatkan kenyaman termal pada iklim tropis basah. Solusi untuk menyelesaikan masalah kenyamanan termal yang dilakukan oleh masing-masing penghuni pada bangunan hunian maupun komersial paling besar mereka melakukan penambahan tritisan atau perpanjangan lebar atap nya, kemudian memanfaatkan spanduk/banner/bambu untuk membantu menghalangi panas matahari, dan strategi yan terakhir yaitu dengan menambahkan vegetasi di depan rumahnya.","PeriodicalId":90549,"journal":{"name":"International journal of migration and border studies","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International journal of migration and border studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/BORDER.V1I1.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berbagai cara dilakukan manusia untuk menanggapi iklim yang kurang nyaman. Indonesia memiliki iklim tropis basah dimana suhu udara dan kelembapan cukup tinggi. Tembok baluwarti Keraton Yogyakarta berfungsi untuk batas mengitari kawasan tempat tinggal kerabat Sultan dan pemukiman Abdi Dalem serta jalur inspeksi prajurit. Perubahan wujud dan fungsi secara signifikan terjadi saat HB VI memperbolehkan warga luar beteng bertempat tinggal sementara di tempat terbuka di sisi dalam dan sekitar beteng. Deret pemukiman sisi timur dan barat dinilai tidak memiliki kenyaman secara termal dibanding sisi lainnya. Faktor orientasi bangunan dan bukaan berpengaruh dalam desain arsitektural untuk meningkatkan kenyaman termal pada iklim tropis basah. Solusi untuk menyelesaikan masalah kenyamanan termal yang dilakukan oleh masing-masing penghuni pada bangunan hunian maupun komersial paling besar mereka melakukan penambahan tritisan atau perpanjangan lebar atap nya, kemudian memanfaatkan spanduk/banner/bambu untuk membantu menghalangi panas matahari, dan strategi yan terakhir yaitu dengan menambahkan vegetasi di depan rumahnya.