Venny Aulia Fasha Habali, Vicki Ahmad Kharisman, Gita Febria Friskawati, D. Supriadi
{"title":"Persepsi Masyarakat Terhadap Kesetaraan Gender Pada Wanita dalam Olahraga","authors":"Venny Aulia Fasha Habali, Vicki Ahmad Kharisman, Gita Febria Friskawati, D. Supriadi","doi":"10.20884/1.paju.2023.4.2.6708","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengalaman pribadi yang mana lingkungan sekitar beranggapan bahwa wanita tidak boleh melakukan aktivitas berat karena akan membahayakan tubuhnya dan hal tersebut dikaitkan dengan mitos-mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif Kualitatif dengan pendekatan studi kasus (CaseStudy). Subjek dan tempat penelitian yaitu pada masyarakat Kampung Cijerokaso Rw 10 sebanyak 4 orang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa wawancara dan observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Kategorisasi Data, Penyajian Data, Verifikasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengarah kepada positif atau masyarakat setuju serta mendukung adanya kesetaraan pada wanita dalam olahraga. Disisi lain meskipun masyarakat mendukung adanya kesetaraan gender pada wanita tetapi masyarakat berharap adanya perbedaan antara laki-laki dan wanita misalnya dari segi waktu, intensitas, bobot berat dan lain sebagainya atau dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan porsinya. Masalah mitos-mitos, masyarakat menerima adanya hal-hal tersebut tetapi bukan untuk meyakini karena bagaimana pun mitos-mitos tidak akan hilang walaupun zaman sudah semakin canggih karena negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kearifan lokal yang berbeda-beda. penelitian ini terbatas dalam data yang cangkupanya besar, karena bahwasannya peneliti hanya meneliti lingkungan tingkat RW, perlu kiranya kedepan penelitian dapat dilakukan dengan data yang besar dan menggunakan metode lainnya seperti kuantitatif dan kominasi agar semakin dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap kesetaraan gender pada wanita dalam olahraga","PeriodicalId":36995,"journal":{"name":"Women in Sport and Physical Activity Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Women in Sport and Physical Activity Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.paju.2023.4.2.6708","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q1","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengalaman pribadi yang mana lingkungan sekitar beranggapan bahwa wanita tidak boleh melakukan aktivitas berat karena akan membahayakan tubuhnya dan hal tersebut dikaitkan dengan mitos-mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif Kualitatif dengan pendekatan studi kasus (CaseStudy). Subjek dan tempat penelitian yaitu pada masyarakat Kampung Cijerokaso Rw 10 sebanyak 4 orang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa wawancara dan observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Kategorisasi Data, Penyajian Data, Verifikasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengarah kepada positif atau masyarakat setuju serta mendukung adanya kesetaraan pada wanita dalam olahraga. Disisi lain meskipun masyarakat mendukung adanya kesetaraan gender pada wanita tetapi masyarakat berharap adanya perbedaan antara laki-laki dan wanita misalnya dari segi waktu, intensitas, bobot berat dan lain sebagainya atau dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan porsinya. Masalah mitos-mitos, masyarakat menerima adanya hal-hal tersebut tetapi bukan untuk meyakini karena bagaimana pun mitos-mitos tidak akan hilang walaupun zaman sudah semakin canggih karena negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kearifan lokal yang berbeda-beda. penelitian ini terbatas dalam data yang cangkupanya besar, karena bahwasannya peneliti hanya meneliti lingkungan tingkat RW, perlu kiranya kedepan penelitian dapat dilakukan dengan data yang besar dan menggunakan metode lainnya seperti kuantitatif dan kominasi agar semakin dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap kesetaraan gender pada wanita dalam olahraga