{"title":"Studi Potensi Interaksi Antibiotik Dengan Obat Lain Pada Peresepan Pasien Pneumonia Di Intensive Care Unit","authors":"Yeni Farida","doi":"10.31001/jfi.v19i1.816","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pneumonia adalah salah satu infeksi saluran nafas bawah akut yang banyak menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Antibiotik merupakan terapi utama yang digunakan pada kasus infeksi bakteri. Penggunaan bersamaan dengan obat lain memungkinkan terjadinya interaksi yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antibiotik yang berpotensi interaksi obat dan pengaruhnya terhadap kondisi pasien berdasarkan data klinis maupun laboratorium. \nPenelitian deskriptif non eksperimental dilakukan dengan pendekatan pengambilan data secara retrospektif di ICU, NICU dan PICU. Data diperoleh dari rekam medik pasien pneumonia tahun 2016 yang memenuhi kriteria yaitu pasien yang didiagnosis pneumonia dengan penyakit penyerta, mendapatkan terapi antibiotik minimal 3 hari, dan memiliki data kultur bakteri. Interaksi obat dianalisis menggunakan Stockley’s Drug Interaction, Drug Interaction Fact, dan Medscape lalu dihitung persentase potensi interkasi, fase dan signifikansi interaksinya. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 28 pasien terdapat 17 jenis obat yang berpotensi menyebabkan interaksi obat pada pasien pneumonia berdasarkan literatur. Persentase interaksi obat pada fase farmakokinetika 80% dan farmakodinamika 20%. Potensi interaksi obat fase farmakokinetik terbagi menjadi 2 fase yaitu metabolisme 44%; ekskresi 36%. Signifikasi interaksi obat yaitu mayor (10%), moderate (80%) dan minor (10%). Sebagian besar obat berpotensi berinteraksi pada fase metabolisme dengan signifikasi moderate. Potensi interaksi obat dengan persentase paling tinggi yaitu gentamycin dengan furosemide dengan signifikansi moderate sebesar 16%. ","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.816","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pneumonia adalah salah satu infeksi saluran nafas bawah akut yang banyak menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Antibiotik merupakan terapi utama yang digunakan pada kasus infeksi bakteri. Penggunaan bersamaan dengan obat lain memungkinkan terjadinya interaksi yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antibiotik yang berpotensi interaksi obat dan pengaruhnya terhadap kondisi pasien berdasarkan data klinis maupun laboratorium.
Penelitian deskriptif non eksperimental dilakukan dengan pendekatan pengambilan data secara retrospektif di ICU, NICU dan PICU. Data diperoleh dari rekam medik pasien pneumonia tahun 2016 yang memenuhi kriteria yaitu pasien yang didiagnosis pneumonia dengan penyakit penyerta, mendapatkan terapi antibiotik minimal 3 hari, dan memiliki data kultur bakteri. Interaksi obat dianalisis menggunakan Stockley’s Drug Interaction, Drug Interaction Fact, dan Medscape lalu dihitung persentase potensi interkasi, fase dan signifikansi interaksinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 28 pasien terdapat 17 jenis obat yang berpotensi menyebabkan interaksi obat pada pasien pneumonia berdasarkan literatur. Persentase interaksi obat pada fase farmakokinetika 80% dan farmakodinamika 20%. Potensi interaksi obat fase farmakokinetik terbagi menjadi 2 fase yaitu metabolisme 44%; ekskresi 36%. Signifikasi interaksi obat yaitu mayor (10%), moderate (80%) dan minor (10%). Sebagian besar obat berpotensi berinteraksi pada fase metabolisme dengan signifikasi moderate. Potensi interaksi obat dengan persentase paling tinggi yaitu gentamycin dengan furosemide dengan signifikansi moderate sebesar 16%.