Chemayanti Surbakti, P. Ginting, Hafizhatul Abadi, Yoksan Duha
{"title":"Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Tikus Putih Jantan dan Gambaran Histologi Pankreas","authors":"Chemayanti Surbakti, P. Ginting, Hafizhatul Abadi, Yoksan Duha","doi":"10.31001/jfi.v19i1.1375","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh kerusakan atau gangguan sekresi insulin. WHO telah menekankan pada penggunaan etnomedisin untuk pengendalian diabetes. Lebih dari 1200 tanaman telah digunakan secara tradisional untuk efek hipoglikemik, di mana 800 tanaman telah dilaporkan secara ilmiah memiliki potensi antidiabetes, salah satunya adalah cengkeh. Penelitian terdahulu, menyatakan bahwa kandungan flavonoid total yang terdapat pada daun cengkeh sebesar 73,08 mgRE/g ekstrak dengan persentase 7,308%. Flavonoid inilah yang diduga sebagai agen antidiabetes. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun cengkeh dan gambaran histologi pankreas tikus uji. \nSerbuk simplisia daun cengkeh diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian antidiabetes ekstrak etanol daun cengkeh menggunakan aloksan dosis 150 mg/kgBB. \nHasil penelitian menunjukan ekstrak daun cengkeh mempunyai aktivitas antidiabetes. Persentase penurunan kadar gula darah ekstrak dosis 100; 200 dan 300 mg/kgBB adalah 55,61%, 64,06%, dan 73,06% dan kontrol positif sebesar 65,83%. Hasil pengamatan histologi pankeas tikus uji kelompok kontrol negatif menunjukan struktur pulau langerhans yang mengalami perubahan, mengecil, tidak beraturan, serta ditemukannya sel-sel yang mengalami degenerasi dan piknosis. Sedangkan kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi ekstrak daun cengkeh dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB dan kontrol positif menunjukan struktur pulau langerhans jelas, massa sel yang lebih banyak, sel mengalami regenerasi dan tidak ditemukannya sel yang mengalami degenerasi dan piknosis. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun cengkeh dapat menurunkan kadar gula darah dengan dosis efektif 300 mg/kgBB dan ekstrak daun cengkeh mampu memperbaiki sel-sel pulau langerhans pankreas. \n ","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.1375","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Diabetes merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh kerusakan atau gangguan sekresi insulin. WHO telah menekankan pada penggunaan etnomedisin untuk pengendalian diabetes. Lebih dari 1200 tanaman telah digunakan secara tradisional untuk efek hipoglikemik, di mana 800 tanaman telah dilaporkan secara ilmiah memiliki potensi antidiabetes, salah satunya adalah cengkeh. Penelitian terdahulu, menyatakan bahwa kandungan flavonoid total yang terdapat pada daun cengkeh sebesar 73,08 mgRE/g ekstrak dengan persentase 7,308%. Flavonoid inilah yang diduga sebagai agen antidiabetes. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun cengkeh dan gambaran histologi pankreas tikus uji.
Serbuk simplisia daun cengkeh diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian antidiabetes ekstrak etanol daun cengkeh menggunakan aloksan dosis 150 mg/kgBB.
Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun cengkeh mempunyai aktivitas antidiabetes. Persentase penurunan kadar gula darah ekstrak dosis 100; 200 dan 300 mg/kgBB adalah 55,61%, 64,06%, dan 73,06% dan kontrol positif sebesar 65,83%. Hasil pengamatan histologi pankeas tikus uji kelompok kontrol negatif menunjukan struktur pulau langerhans yang mengalami perubahan, mengecil, tidak beraturan, serta ditemukannya sel-sel yang mengalami degenerasi dan piknosis. Sedangkan kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi ekstrak daun cengkeh dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB dan kontrol positif menunjukan struktur pulau langerhans jelas, massa sel yang lebih banyak, sel mengalami regenerasi dan tidak ditemukannya sel yang mengalami degenerasi dan piknosis. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun cengkeh dapat menurunkan kadar gula darah dengan dosis efektif 300 mg/kgBB dan ekstrak daun cengkeh mampu memperbaiki sel-sel pulau langerhans pankreas.