{"title":"IMPLEMENTASI BUDIDAYA IKAN DI KOLAM TERPAL BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MAHASISWA DAN PETANI IKAN DI DANAU MANINJAU","authors":"Azrita Azrita, Hafrijal Syandri, Elfiondri Elfiondri","doi":"10.30811/vokasi.v7i1.3288","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Danau Maninjau merupakan salah satu dari lima belas danau prioritas nasional yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Danau ini merupakan kawasan strategis Provinsi Sumatera Barat dengan fungsi utamanya sebagai wisata alam, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), perikanan tangkap, dan budidaya ikan dengan keramba jaring apung. Kualitas air Danau Maninjau sudah tercemar berat, akibat beban limbah dari aktifitas budidaya ikan keramba jaring apung sehingga tidak dapat mendukung secara optimal kegiatan budidaya ikan di keramba jaring apung. Oleh karena perlu dilakukan usaha budidaya ikan di lahan darat dalam rangka alih lokasi budidaya ikan. Tujuan pengabdian pada masyarakat adalah mengimplementasikan budidaya ikan di kolam terpal dan pembuatan pakan ikan berbasis sumberdaya local untuk kelompok petani ikan dengan mengikutsertakan mahasiswa prodi akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan pembudidaya ikan KJA. Sekaligus menambah wawasan mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dalam proses Belajar Merdeka Kampus Merdeka (MBKM). Hasil pelatihan secara kuantitas dari 20 peserta pelatihan yang terdiri dari 10 pembudidaya ikan dan sepuluh mahasiswa, sebelum pelatihan pengetahuan peserta pelatihan mendapat skor rata-rata 40. Setelah pelatihan, peserta pelatihan mendapatkan skor rata-rata 85. Kesimpulannya adalah bahwa pelatihan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang budidaya ikan lele di kolam terpal dan pembuatan pakan ikan berbasis sumber daya lokal","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vokasi Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v7i1.3288","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Danau Maninjau merupakan salah satu dari lima belas danau prioritas nasional yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Danau ini merupakan kawasan strategis Provinsi Sumatera Barat dengan fungsi utamanya sebagai wisata alam, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), perikanan tangkap, dan budidaya ikan dengan keramba jaring apung. Kualitas air Danau Maninjau sudah tercemar berat, akibat beban limbah dari aktifitas budidaya ikan keramba jaring apung sehingga tidak dapat mendukung secara optimal kegiatan budidaya ikan di keramba jaring apung. Oleh karena perlu dilakukan usaha budidaya ikan di lahan darat dalam rangka alih lokasi budidaya ikan. Tujuan pengabdian pada masyarakat adalah mengimplementasikan budidaya ikan di kolam terpal dan pembuatan pakan ikan berbasis sumberdaya local untuk kelompok petani ikan dengan mengikutsertakan mahasiswa prodi akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan pembudidaya ikan KJA. Sekaligus menambah wawasan mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dalam proses Belajar Merdeka Kampus Merdeka (MBKM). Hasil pelatihan secara kuantitas dari 20 peserta pelatihan yang terdiri dari 10 pembudidaya ikan dan sepuluh mahasiswa, sebelum pelatihan pengetahuan peserta pelatihan mendapat skor rata-rata 40. Setelah pelatihan, peserta pelatihan mendapatkan skor rata-rata 85. Kesimpulannya adalah bahwa pelatihan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang budidaya ikan lele di kolam terpal dan pembuatan pakan ikan berbasis sumber daya lokal