Pengaplikasian Serbuk Kayu Secang (caesalpinia sappan. L) dan Suhu Penyimpanan pada Kecap Kelapa Borneo

Andi Maryam
{"title":"Pengaplikasian Serbuk Kayu Secang (caesalpinia sappan. L) dan Suhu Penyimpanan pada Kecap Kelapa Borneo","authors":"Andi Maryam","doi":"10.47767/agroindustri.v2i2.548","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecap Kelapa Borneo adalah produk kecap manis yang berasal dari pemasakan air kelapa yang ditambahkan gula merah dan rempah-rempah. Proses pembuatannya tanpa menambahkan bahan pengawet menyebabkan Kecap Kelapa Borneo memiliki umur simpan yang relatif singkat jika disimpan pada suhu ruang. Kayu secang dapat ditambahkan pada bahan pangan berfungsi sebagai pengawet alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk kayu secang dan suhu penyimpanan terhadap umur simpan,  mutu fisik, mikrobiologis dan kimia Kecap Kelapa Borneo. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu penambahan serbuk kayu secang  KS1 = 2,34 gram,  KS2 = 3,9 gram dan KS3 = 5,46 gram. Faktor kedua yaitu P1 = penyimpanan pada suhu ruang 24 – 35˚C dan P2 = penyimpanan pada suhu dingin 10 – 15˚C. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan  KS1P1, KS2P1 dan KS3P1 (penyimpanan suhu ruang 24 – 35˚C) dan KS1P2, KS2P2 dan KS3P2  (penyimpanan pada suhu dingin 10 – 15˚C) pada hari ke-1 sampai hari ke-35 secara sensori masih dalam kondisi baik. Kondisi ini ditandai dengan aroma harum khas gula merah dan rempah-rempah masih tercium kuat. Warna yang dihasilkan masih berwarna hitam kecoklatan, namun perlakuan yang disimpan pada suhu ruang memiliki tekstur lebih encer sedangkan pada penyimpanan suhu dingin memiliki tekstur lebih kental. Hasil uji mikrobiologi baik perlakuan yang disimpan pada suhu ruang maupun suhu dingin dinyatakan negatif mengandung cemaran bakteri coliform. Perlakuan KS3P2 menghasilkan nilai viskositas tertinggi yaitu  28,12 dpas dan kandungan protein tertinggi yaitu sebesar dan 24,76%.","PeriodicalId":17700,"journal":{"name":"Jurnal Pangan dan Agroindustri","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pangan dan Agroindustri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47767/agroindustri.v2i2.548","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kecap Kelapa Borneo adalah produk kecap manis yang berasal dari pemasakan air kelapa yang ditambahkan gula merah dan rempah-rempah. Proses pembuatannya tanpa menambahkan bahan pengawet menyebabkan Kecap Kelapa Borneo memiliki umur simpan yang relatif singkat jika disimpan pada suhu ruang. Kayu secang dapat ditambahkan pada bahan pangan berfungsi sebagai pengawet alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk kayu secang dan suhu penyimpanan terhadap umur simpan,  mutu fisik, mikrobiologis dan kimia Kecap Kelapa Borneo. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu penambahan serbuk kayu secang  KS1 = 2,34 gram,  KS2 = 3,9 gram dan KS3 = 5,46 gram. Faktor kedua yaitu P1 = penyimpanan pada suhu ruang 24 – 35˚C dan P2 = penyimpanan pada suhu dingin 10 – 15˚C. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan  KS1P1, KS2P1 dan KS3P1 (penyimpanan suhu ruang 24 – 35˚C) dan KS1P2, KS2P2 dan KS3P2  (penyimpanan pada suhu dingin 10 – 15˚C) pada hari ke-1 sampai hari ke-35 secara sensori masih dalam kondisi baik. Kondisi ini ditandai dengan aroma harum khas gula merah dan rempah-rempah masih tercium kuat. Warna yang dihasilkan masih berwarna hitam kecoklatan, namun perlakuan yang disimpan pada suhu ruang memiliki tekstur lebih encer sedangkan pada penyimpanan suhu dingin memiliki tekstur lebih kental. Hasil uji mikrobiologi baik perlakuan yang disimpan pada suhu ruang maupun suhu dingin dinyatakan negatif mengandung cemaran bakteri coliform. Perlakuan KS3P2 menghasilkan nilai viskositas tertinggi yaitu  28,12 dpas dan kandungan protein tertinggi yaitu sebesar dan 24,76%.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
茄属椰子酱油是一种由加红糖和香料的椰汁厨师制成的甜酱油。制作过程不加防腐剂,使婆罗洲的椰子酱油在室温下的保质期相对较短。可以在食品中加入木条作为天然防腐剂。本研究旨在探讨向储蓄年龄、身体质量、微生物和化学番茄酱中添加木屑和储存温度的影响。本研究采用团体随机设计,采用两种治疗方法。第一个因素是仙人掌粉的加入,如2.34克,KS2 = 3.9克,KS3 = 5.46克。第二个因素就是P1 =在室温下储存24—35˚C在低温下存储和P2 = 10—15˚C。研究结果显示,KS1P1待遇,KS2P1 KS3P1(室温存储24—35˚C)和KS1P2, KS2P2 KS3P2(存储在低温下10—15˚C)第一天到一天35个在感官上仍处于良好的状态。这种情况的特点是红糖和香料的香味仍然很浓。产生的颜色仍然是黑色的棕色,但是在室温下保存的治疗方法有更弱的纹理,在冷冻区有更厚的纹理。在室温和低温下贮存治疗方法的微生物测试结果显示,细菌的结节是阴性的。KS3P2治疗产生最高的粘度为28.12 dpas和最高蛋白质含量为2476%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
EFFECT OF FERMENTATION TIME AND ROASTING TEMPERATURE ON THE CHARACTERISTICS OF WINE COFFEE ARABICA SEMERU CHARACTERISTICS OF NATA FROM CARICA (Carica Pubescens) EXTRACT WITH DIFFERENT CONCENTRATION OF ACETOBACTER XYLINUM AND FERMENTATION TIME CHEMICAL AND ANTIOXIDANT CHARACTERISTICS OF FERMENTED YELLOW PUMPKIN FLOUR WITH VARIATION OF MICROORGANISMS AND FERMENTATION TIME MICROBIAL SUCCESSION DURING THE FERMENTATION OF SEMERU ARABICA COFFEE IN WINE COFFEE PRODUCTION PHYSICAL AND ORGANOLEPTIC CHARACTERISTICS OF TAMARIND PASTE (Tamarindus Indica L) WITH MODIFIED ELEPHANT CASSAVA (Manihot Esculenta) DERIVATIVE PRODUCT THICKENER
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1