{"title":"Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Nagari Campago","authors":"Vanny Villia Sari, Burhan Muslim, Suksmerri Suksmerri","doi":"10.36086/jsl.v2i2.1309","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sarana sanitasi dasar berkaitan langsung dengan masalah kesehatan terutama masalah kesehatan lingkungan. Sarana sanitasi dasar yaitu meliputi sarana jamban, sarana air bersih, sarana pengelolaan sampah dan sarana pembuangan air limbah (SPAL). Dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita berusia 0-59 bulan yang tinggal dan menetap di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1023 Balita, dengan besar sampel sebanyak 91 Balita. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi square. Hasil Penelitian menunjukkan kejadian diare pada Balita sebanyak 50 (54,9%), sedangkan yang Tidak terjadi Diare pada balita sebayak 41 (45,1%). Penelitian ini terdapat Hubungan Signifikan antara Sarana Jamban dengan kejadian Diare pada Balita p = 0,004<0,05, Hubungan Signifikan antara Sarana Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita p = 0,049<0,05, Hubungan Signifikan antara Sarana Pengelolaan Sampah dengan Kejadian Diare pada Balita p = 0,020<0,05, dan Hubungan Signifikan antara Saran Pembuangan Air limbah dengan Kejadian Diare pada Balita p = 0,007<0,05. Balita yang mengalami diare sebanyak 50 orang balita, kondisi sarana jamban berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, kondisi sarana air bersih berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, kondisi sarana pengelolaan sampah berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, dan kondisi sarana pembuangan air limbah berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita.","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"108 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i2.1309","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sarana sanitasi dasar berkaitan langsung dengan masalah kesehatan terutama masalah kesehatan lingkungan. Sarana sanitasi dasar yaitu meliputi sarana jamban, sarana air bersih, sarana pengelolaan sampah dan sarana pembuangan air limbah (SPAL). Dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita berusia 0-59 bulan yang tinggal dan menetap di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1023 Balita, dengan besar sampel sebanyak 91 Balita. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi square. Hasil Penelitian menunjukkan kejadian diare pada Balita sebanyak 50 (54,9%), sedangkan yang Tidak terjadi Diare pada balita sebayak 41 (45,1%). Penelitian ini terdapat Hubungan Signifikan antara Sarana Jamban dengan kejadian Diare pada Balita p = 0,004<0,05, Hubungan Signifikan antara Sarana Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita p = 0,049<0,05, Hubungan Signifikan antara Sarana Pengelolaan Sampah dengan Kejadian Diare pada Balita p = 0,020<0,05, dan Hubungan Signifikan antara Saran Pembuangan Air limbah dengan Kejadian Diare pada Balita p = 0,007<0,05. Balita yang mengalami diare sebanyak 50 orang balita, kondisi sarana jamban berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, kondisi sarana air bersih berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, kondisi sarana pengelolaan sampah berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita, dan kondisi sarana pembuangan air limbah berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita.