Gejala Klinis dan Riwayat Komorbid pada Dewasa Muda terhadap Status Kesembuhan COVID-19 di DKI Jakarta

Nunuk Nugrohowati, Melly Kristanti, Boenga Nur Cita
{"title":"Gejala Klinis dan Riwayat Komorbid pada Dewasa Muda terhadap Status Kesembuhan COVID-19 di DKI Jakarta","authors":"Nunuk Nugrohowati, Melly Kristanti, Boenga Nur Cita","doi":"10.33221/jikm.v12i01.1928","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usia dewasa muda memiliki kerentanan dalam paparan COVID-19 dan resiko kematian, meskipun pada saat ini diketahui manifestasi klinis pada usia muda lebih ringan dibandingkan dengan usia dewasa. DKI Jakarta ditemukan kasus mencapai 270.494 orang terinfeksi COVID-19 rentang usia 5-28 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gejala klinis pasien pada usia muda yang terinfeksi COVID-19 dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 pada trimester pertama. Jumlah sampel 3.851 orang terpilih melalui inklusi dan eksklusi. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, riwayat penyakit komorbid dan status kepulangan pasien, dengan analisis data chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien COVID-19 usia dewasa muda pulang dengan status sembuh (99,71%), kasus meninggal lebih banyak pada laki-laki (54,5%), Pasien COVID-19 yang meninggal berusia dewasa muda lebih banyak ditemukan di wilayah Jakarta utara dan Jakarta timur (27,3%), pasien dengan kondisi sembuh dan riwayat hipertensi 21%, gejala awal yang dirasakan paling banyak demam (52,1%), batuk (49%) dan anosmia (37,7%). Analisis bivariat tidak terdapat hubungan gejala klinis dan riwayat komorbid terhadap status kesembuhan pasien (P-value < 0,05). Meskipun usia muda perlu diperhatikan kondisinya jika terkena COVID-19 terutama pada pasien yang memiliki gejala awal seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, hilang/berkurang indera pengecap, sesak nafas, mual dan muntah dan anosmia, karena tidak menutup kemungkinan pasien itu akan sembuh. Maka dari itu tingkatkan daya tahan tubuh dan laksanakan vaksinasi booster COVID-19.","PeriodicalId":32237,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33221/jikm.v12i01.1928","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Usia dewasa muda memiliki kerentanan dalam paparan COVID-19 dan resiko kematian, meskipun pada saat ini diketahui manifestasi klinis pada usia muda lebih ringan dibandingkan dengan usia dewasa. DKI Jakarta ditemukan kasus mencapai 270.494 orang terinfeksi COVID-19 rentang usia 5-28 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gejala klinis pasien pada usia muda yang terinfeksi COVID-19 dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 pada trimester pertama. Jumlah sampel 3.851 orang terpilih melalui inklusi dan eksklusi. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, riwayat penyakit komorbid dan status kepulangan pasien, dengan analisis data chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien COVID-19 usia dewasa muda pulang dengan status sembuh (99,71%), kasus meninggal lebih banyak pada laki-laki (54,5%), Pasien COVID-19 yang meninggal berusia dewasa muda lebih banyak ditemukan di wilayah Jakarta utara dan Jakarta timur (27,3%), pasien dengan kondisi sembuh dan riwayat hipertensi 21%, gejala awal yang dirasakan paling banyak demam (52,1%), batuk (49%) dan anosmia (37,7%). Analisis bivariat tidak terdapat hubungan gejala klinis dan riwayat komorbid terhadap status kesembuhan pasien (P-value < 0,05). Meskipun usia muda perlu diperhatikan kondisinya jika terkena COVID-19 terutama pada pasien yang memiliki gejala awal seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, hilang/berkurang indera pengecap, sesak nafas, mual dan muntah dan anosmia, karena tidak menutup kemungkinan pasien itu akan sembuh. Maka dari itu tingkatkan daya tahan tubuh dan laksanakan vaksinasi booster COVID-19.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
雅加达DKI的临床症状和青年有关COVID-19康复状况的相关历史
年轻成人在COVID-19暴露和死亡风险中都有弱点,尽管目前已知的年轻临床表现比成年期温和。雅加达DKI发现,在5-28年的时间里,有270494人感染了COVID-19。本研究旨在在头三个月利用雅加达DKI省卫生服务部门的辅助数据,将年轻感染COVID-19的患者临床症状列为临床症状。通过包容和排斥选出的样本总数3851人。研究的变量包括性别、陈述史和病人的归国状况,以及chi square的数据分析。研究结果显示病人大多数病灶COVID-19年龄年轻人急匆匆地跑回家康复状况(99,71%),死于更多的男人(54,5%)的情况下,病人的COVID-19岁年轻人更多的被发现死在雅加达北部和东雅加达(27,3%),高血压病人康复条件和历史最多的感觉是21%,早期症状发烧(52,1%),咳嗽(49%)和anosmia(37,7%)。bivariat分析没有临床症状相关,也没有患者康复状态的持续病史(p -价值< 0.05)。虽然年轻时需要注意的是他的COVID-19的症状,尤其是在发烧、咳嗽、喉咙痛、味觉丧失、呼吸困难、恶心、呕吐和蛔虫等早期症状的患者。然后增加你的耐力,开始接种助推器COVID-19疫苗。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
21
审稿时长
10 weeks
期刊最新文献
The Implementation of Canteen Management Policy in Sriwijaya University: A Qualitative Study The Influence of Feeding Practice on the Risk of Stunting in Toddler: A Scoping Review Hubungan Perilaku Penggunaan Laptop dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Dosen Perkembangan Motorik Kasar dengan Pemberian ASI Eksklusif: Scoping Review Budaya Keselamatan Pasien terhadap Kompetensi Keselamatan Pasien pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Payangan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1