PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE BENEISH RATIO INDEX PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR KIMIA DAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2019
Firdaus Adi Sentari, Fitriana Fitriana, Didin Saepudin
{"title":"PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE BENEISH RATIO INDEX PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR KIMIA DAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2019","authors":"Firdaus Adi Sentari, Fitriana Fitriana, Didin Saepudin","doi":"10.32897/sobat3.2021.24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kasus kecurangan laporan keuangan (fraud) yang terjadi di dunia terus mengalami peningkatan, begitu juga di Indonesia. Kecurangan yang terjadi memberikan dampak yang besar bagi perusahaan maupun bagi pengguna laporan keuangan lainnya. Maka dari itu diperlukan suatu alat deteksi yang bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan dilakukannya tindakan fraud sebagai upaya mengurangi kerugian yang timbul akibat kecurangan tersebut, salahsatunya metode Beneish Ratio Index. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh Days Sales Receivable Index (DSRI), Gross Margin Index (GMI), Asset Quality Index (AQI), Sales Growth Index (SGI) dan Depreciation Index (DEPI) yang menjadi variabel Beneish Ratio Index terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan (fraud) pada perusahaan manufaktur sub sektor kimia dan farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2016-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik analis data menggunakan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 21. Hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) Rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki kondisi DSRI, GMI, AQI, SGI dan DEPI yang kurang baik; (2) Semakin tinggi DSRI, GMI, AQI, SGI dan DEPI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (3) Tinggi rendahnya DSRI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (4) Semakin tinggi GMI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (5) Tinggi rendahnya AQI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (6) Semakin tinggi SGI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (7) Tinggi rendahnya DEPI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan.","PeriodicalId":20621,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Sosial Politik, Bisnis, Akuntansi dan Teknik (SoBAT) ke-3","volume":"4 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Sosial Politik, Bisnis, Akuntansi dan Teknik (SoBAT) ke-3","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32897/sobat3.2021.24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kasus kecurangan laporan keuangan (fraud) yang terjadi di dunia terus mengalami peningkatan, begitu juga di Indonesia. Kecurangan yang terjadi memberikan dampak yang besar bagi perusahaan maupun bagi pengguna laporan keuangan lainnya. Maka dari itu diperlukan suatu alat deteksi yang bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan dilakukannya tindakan fraud sebagai upaya mengurangi kerugian yang timbul akibat kecurangan tersebut, salahsatunya metode Beneish Ratio Index. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh Days Sales Receivable Index (DSRI), Gross Margin Index (GMI), Asset Quality Index (AQI), Sales Growth Index (SGI) dan Depreciation Index (DEPI) yang menjadi variabel Beneish Ratio Index terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan (fraud) pada perusahaan manufaktur sub sektor kimia dan farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2016-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik analis data menggunakan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 21. Hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) Rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki kondisi DSRI, GMI, AQI, SGI dan DEPI yang kurang baik; (2) Semakin tinggi DSRI, GMI, AQI, SGI dan DEPI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (3) Tinggi rendahnya DSRI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (4) Semakin tinggi GMI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (5) Tinggi rendahnya AQI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (6) Semakin tinggi SGI maka semakin tinggi terdeteksinya kecurangan laporan keuangan; (7) Tinggi rendahnya DEPI tidak ada pengaruhnya terhadap terdeteksinya kecurangan laporan keuangan.