TEGAL SUCI : PURA HINDU TANPA TEMPAT PEMUJAAN (Sejarah dan Makna di Balik Pertautan Islam-Hindu di Kintamani Bali)

IF 0.9 Q4 COMPUTER SCIENCE, INFORMATION SYSTEMS Journal of Computer Security Pub Date : 2020-09-24 DOI:10.23887/JCS.V1I1.28757
Desak Made Oka Purnawati
{"title":"TEGAL SUCI : PURA HINDU TANPA TEMPAT PEMUJAAN (Sejarah dan Makna di Balik Pertautan Islam-Hindu di Kintamani Bali)","authors":"Desak Made Oka Purnawati","doi":"10.23887/JCS.V1I1.28757","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Pura Tegal Suci, bentuk, struktur, proses upacara, keyakinan, nilai dan sikap masyarakat tentang Pura Tegal Suci  yang menampakkan keunikan jika dibandingkan dengan  pura-pura umumnya di Bali, khususnya simbol persatuan bagi masyarakat setempat, menemukan serta menggali aplikasi nilai-nilai Islami yang melekat di Pura Tegal Suci. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan hasilnya menunjukkan bahwa sejarah berdirinya Pura Tegal Suci tidak bisa dilepaskan dari hubungan dagang sejak jaman Bali Kuno yang membawa para pedagang muslim Cina, Bugis dan Bajo. Mereka adalah golongan pedagang yang secara intens terlibat dalam jalur perdagangan dari Bali Utara menuju Bali Tengah. Daerah ini merupakan daerah persinggahan kaum pedagang yang menyebabkan penguasa di Bonyoh Kintamani memberikan satu lahan untuk dijadikan tempat sholat. Oleh umat Hindu lokal, tempat ini dipelihara tanpa menghilangkan makna-makna simbol persatuan lintas agama yang sudah dirintis dari sejak awal. Sekalipun belakangan muncul pro kontra diantara generasi muda tentang adanya usulan untuk merubah struktur pura mengikuti pola umum pura di Bali. Namun, setelah masyarakat diberikan pemahaman tentang sejarah kelahiran Pura Tegal masyarakat sepakat untuk mempertahan keaslian Pura ini sebagai bentuk kesederhanaan toleransi antarmasyarakat di pegunungan Bonyoh Kintamani dan menyikapi perbedaan yang tak akan lekang oleh waktu.  Kata Kunci : Pura Tegal Suci, Jaringan Perdagangan, Hindu dan IslamArtana, M. B. (2003). Landasan Kebudayaan Bali, Yayasan Dharma Sastra, Denpasar   Agung, I. A. A. G. 1989. Bali pada Abad XIX, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Awig-awig Desa Bonyoh (tt). Atmaja, N.B. (1998). “Sistem Pertanian Pada Masyarakat Bali Kuno”. Aneka Widya,   VIII, Nomor 17.                      . (2002). Tanah Paruman Desa di Desa Adat Julah, Buleleng, Bali: Pengelolaan, Alih Status, dan Implikasinya terhadap Desa Adat. Laporan Penelitian. Jakarta: Pasca Sarjana UI.                      . (2003). Penyewaan Babi Pemacek: Masukan Finansial bagi Desa Adat Julah, Buleleng, Bali. Laporan Penelitian: IKIP Negeri Singaraja. Arga. (2000). Peraturan Irigasi dalam Awig-awig Subak Buleleng. Denpasar: UNUD Bali. Anonim, (1990). Desa-Desa Kuno di Bali. Denpasar: Balai Pustaka. Bagus, G. N., 1971. Kebudayaan Bali. Dalam Koentjaraningrat (ed), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jambatan, Jakarta. Halaman 284-305. Berger P. L, 1997. Religion And Globalization, Soge Publications, London-New Delhi. Carspecken, P.F., (1998). Critical Etnography in Educational Research: A Theoritical an Practical Guide. London and New York: Routledge. Eiseman, F.B. 1989. Bali Sekala and Niskala, Volume I: Essy on Relegion, Ritual, and Art, Periplus Edition, Berkeley and Singapore: Geertz, H. dan Geertz, C. 1975. Khinsip in Bali, The University of Chicago Press, Chicago. Geertz, C., 1973. The Interpretation of Culture: Selected Essay, Basic Bokks Inc, New York. Griadi, W. (1999). Otonomi Desa Adt dan Kedudukannya dalam Tata Hukum   Indonesia. (Makalah). Denpasar: MPLA Bali. Kaler, I. G. K. (2001). Butir-butir Tercecer tentang Adat Bali Jilid I. Denpasar: Bali Agung. Kertih. (2005). Konsep Ajeg Bali (Hindu) Berbasis Ideologi Tri Hita Karana Dimaknai Di Lingkungan Sekolah. (Penelitian). Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. Kardji, I. W. (2003). “Kiwa Tengen dalam Budaya Bali”. Dalam Jiwa Atmaja (ed.).Kiwa-Tengen dalam Budaya Bali. Denpasar: Kayu Mas. Halaman 1332. Lasmawan, W. (2001). Tanah Laba Pura dan Pergeseran Nilai Sosial-Ekonomi  masyarakat Pedesaan. Jepang. The Toyota Foundation-Grant Number 017-Y-2000.                    . (1991). Peranan saih nembelas dalam pembangunan fisik di Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli (Skripsi). FKIP UNUD – Bali  Milles and Huberman. (1994). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Graffiti Prress. Mantra I.B, 1996. Landasan Kebudayaan Bali, Yayasan Dharma Sastra, Denpasar Monografi Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli – Bali.  Parisadha Agama Hindu Bali, (1978). Upadesa tentang Ajaran-ajaran Agama Hindu. Denpasar: Parisadha Hindu Dharma. Pitana, I Gde. (2001). Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar: PT. BP. Rtaning Jagad Bali, tt, Denpasar. Sujana, N. Naya. (2000). Manusia Bali di Persimpangan Jalan. Denpasar: PT. BP. Rtaning Jagad Bali, tt, Denpasar. Tisna, (2000). Etos Kerja Masyarakat Bali Tradisional. Denpasar: UNUD Bali.   Wiana, (2002). Memelihara Tradisi Veda. Denpasar: PT. BP. Wiana, (2000). Makna agama Dalam Kehidupan. Denpasar: PT. BP.","PeriodicalId":46074,"journal":{"name":"Journal of Computer Security","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.9000,"publicationDate":"2020-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Computer Security","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/JCS.V1I1.28757","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"COMPUTER SCIENCE, INFORMATION SYSTEMS","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Pura Tegal Suci, bentuk, struktur, proses upacara, keyakinan, nilai dan sikap masyarakat tentang Pura Tegal Suci  yang menampakkan keunikan jika dibandingkan dengan  pura-pura umumnya di Bali, khususnya simbol persatuan bagi masyarakat setempat, menemukan serta menggali aplikasi nilai-nilai Islami yang melekat di Pura Tegal Suci. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan hasilnya menunjukkan bahwa sejarah berdirinya Pura Tegal Suci tidak bisa dilepaskan dari hubungan dagang sejak jaman Bali Kuno yang membawa para pedagang muslim Cina, Bugis dan Bajo. Mereka adalah golongan pedagang yang secara intens terlibat dalam jalur perdagangan dari Bali Utara menuju Bali Tengah. Daerah ini merupakan daerah persinggahan kaum pedagang yang menyebabkan penguasa di Bonyoh Kintamani memberikan satu lahan untuk dijadikan tempat sholat. Oleh umat Hindu lokal, tempat ini dipelihara tanpa menghilangkan makna-makna simbol persatuan lintas agama yang sudah dirintis dari sejak awal. Sekalipun belakangan muncul pro kontra diantara generasi muda tentang adanya usulan untuk merubah struktur pura mengikuti pola umum pura di Bali. Namun, setelah masyarakat diberikan pemahaman tentang sejarah kelahiran Pura Tegal masyarakat sepakat untuk mempertahan keaslian Pura ini sebagai bentuk kesederhanaan toleransi antarmasyarakat di pegunungan Bonyoh Kintamani dan menyikapi perbedaan yang tak akan lekang oleh waktu.  Kata Kunci : Pura Tegal Suci, Jaringan Perdagangan, Hindu dan IslamArtana, M. B. (2003). Landasan Kebudayaan Bali, Yayasan Dharma Sastra, Denpasar   Agung, I. A. A. G. 1989. Bali pada Abad XIX, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Awig-awig Desa Bonyoh (tt). Atmaja, N.B. (1998). “Sistem Pertanian Pada Masyarakat Bali Kuno”. Aneka Widya,   VIII, Nomor 17.                      . (2002). Tanah Paruman Desa di Desa Adat Julah, Buleleng, Bali: Pengelolaan, Alih Status, dan Implikasinya terhadap Desa Adat. Laporan Penelitian. Jakarta: Pasca Sarjana UI.                      . (2003). Penyewaan Babi Pemacek: Masukan Finansial bagi Desa Adat Julah, Buleleng, Bali. Laporan Penelitian: IKIP Negeri Singaraja. Arga. (2000). Peraturan Irigasi dalam Awig-awig Subak Buleleng. Denpasar: UNUD Bali. Anonim, (1990). Desa-Desa Kuno di Bali. Denpasar: Balai Pustaka. Bagus, G. N., 1971. Kebudayaan Bali. Dalam Koentjaraningrat (ed), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jambatan, Jakarta. Halaman 284-305. Berger P. L, 1997. Religion And Globalization, Soge Publications, London-New Delhi. Carspecken, P.F., (1998). Critical Etnography in Educational Research: A Theoritical an Practical Guide. London and New York: Routledge. Eiseman, F.B. 1989. Bali Sekala and Niskala, Volume I: Essy on Relegion, Ritual, and Art, Periplus Edition, Berkeley and Singapore: Geertz, H. dan Geertz, C. 1975. Khinsip in Bali, The University of Chicago Press, Chicago. Geertz, C., 1973. The Interpretation of Culture: Selected Essay, Basic Bokks Inc, New York. Griadi, W. (1999). Otonomi Desa Adt dan Kedudukannya dalam Tata Hukum   Indonesia. (Makalah). Denpasar: MPLA Bali. Kaler, I. G. K. (2001). Butir-butir Tercecer tentang Adat Bali Jilid I. Denpasar: Bali Agung. Kertih. (2005). Konsep Ajeg Bali (Hindu) Berbasis Ideologi Tri Hita Karana Dimaknai Di Lingkungan Sekolah. (Penelitian). Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. Kardji, I. W. (2003). “Kiwa Tengen dalam Budaya Bali”. Dalam Jiwa Atmaja (ed.).Kiwa-Tengen dalam Budaya Bali. Denpasar: Kayu Mas. Halaman 1332. Lasmawan, W. (2001). Tanah Laba Pura dan Pergeseran Nilai Sosial-Ekonomi  masyarakat Pedesaan. Jepang. The Toyota Foundation-Grant Number 017-Y-2000.                    . (1991). Peranan saih nembelas dalam pembangunan fisik di Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli (Skripsi). FKIP UNUD – Bali  Milles and Huberman. (1994). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Graffiti Prress. Mantra I.B, 1996. Landasan Kebudayaan Bali, Yayasan Dharma Sastra, Denpasar Monografi Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli – Bali.  Parisadha Agama Hindu Bali, (1978). Upadesa tentang Ajaran-ajaran Agama Hindu. Denpasar: Parisadha Hindu Dharma. Pitana, I Gde. (2001). Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar: PT. BP. Rtaning Jagad Bali, tt, Denpasar. Sujana, N. Naya. (2000). Manusia Bali di Persimpangan Jalan. Denpasar: PT. BP. Rtaning Jagad Bali, tt, Denpasar. Tisna, (2000). Etos Kerja Masyarakat Bali Tradisional. Denpasar: UNUD Bali.   Wiana, (2002). Memelihara Tradisi Veda. Denpasar: PT. BP. Wiana, (2000). Makna agama Dalam Kehidupan. Denpasar: PT. BP.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
这项研究的目的是了解神圣的假人的历史、形式、结构、仪式过程、信仰、价值和态度,这些假人在巴厘岛的普通假人,特别是当地社区的团结象征,发现并挖掘了伊斯兰价值观的应用,这些假人是神圣的假人。这项研究采用了历史的方法和结果表明,自古巴厘岛以来,建立神圣提加尔神殿的历史一直无法摆脱带来中国穆斯林商人、布吉斯和巴约的贸易关系。他们是一个商人阶级,经常参与从巴厘岛北部到巴厘岛中部的贸易路线。这个地区是商人的中途停留地,导致bonjoh Kintamani的统治者放弃一块土地作为祈祷的地方。当地的印度教教徒在没有剥夺跨宗教联盟从一开始就有的象征意义的情况下进行饲养。尽管最近在年轻一代中出现了一些争议,但有人提出了一项建议,要按照巴厘岛普拉的共同模式改变这座寺庙的结构。然而,一旦人们了解了伪造者的历史,他们就同意将伪造品的真实性作为普通宽容的形式,在Bonyoh Kintamani山,并对时间的差异作出反应。关键词:圣庙、商业网络、印度教和伊斯兰教。巴厘岛文化基础,登巴萨大文学基金会,1989年i.a.g.。日惹的加扎大学出版社19世纪的巴厘岛。博约村的Awig-awig (tt)。Atmaja, n.b.(1998年)。“古代巴厘岛人的农业系统。”各种Widya, VIII, 17号 .                      .(2002年)。巴厘岛土著村庄的村庄帕罗曼土地:管理、地位和对土著村庄的影响。研究报告。雅加达:UI研究生。(2003年)。野猪租赁:土著村庄的经济投入,巴厘岛布勒冷。研究报告:新加坡国家IKIP。阿加。(2000年)。灌溉渠的灌溉渠。登巴萨:巴厘岛UNUD。匿名,(1990年)。巴厘岛的古村。登巴萨:图书馆员大厅。很好,g.n., 1971年。巴厘岛的文化。在印度尼西亚、雅加达桥上,人们与文化之间的桥梁。年期间页。伯杰,1997年。宗教与全球化,香肠出版,伦敦-新德里。Carspecken, p.f.(1998年)教育研究的民族科学批判:一个真实的实践指南。莱特里奇Eiseman, f.b.1989年。巴厘岛:《论发布、仪式和艺术、Periplus编辑、伯克利和新加坡:Geertz、H.和Geertz, 1975年。巴厘岛,芝加哥大学出版社,芝加哥。Geertz, C., 1973年。文化的解释:导演的论文,Basic Bokks Inc .,纽约。格里阿迪,W。村庄的自治和它在印尼法律中的地位。(论文)。登巴萨:巴厘岛MPLA。Kaler, i.g.k.(2001)。登巴萨:伟大的巴厘岛。Kertih。(2005年)。基于三层意识形态的巴厘岛Ajeg(印度教)的概念。(研究)。Singaraja: Singaraja国家的广告。卡吉,i.w.(2003)。“巴厘岛文化中的Kiwa Tengen”。在Atmaja的灵魂里。巴厘岛文化中的Kiwa-Tengen。登巴萨:木屑机。1332页。Lasmawan, W. (2001)利润的土地和农村社会社会经济价值的转变。日本。丰田喷泉017-Y-2000号。(1991年)。sayai nem第十二在Bangli摄政bonjoh Kintamani街道上的物理建设中所起的作用。FKIP UNUD——巴厘岛密尔斯和胡伯曼。(1994年)。定性数据分析。雅加达:涂鸦Prress。i.b.咒语,1996年。巴厘岛文化基础,《佛法文学基金会》,登巴萨专著村邦约昆马尼王朝——巴厘岛。巴厘岛印度教,1978年。关于印度教教义的礼仪。登巴萨:印度教佛法教区。Pitana,我知道了。(2001年)。巴厘岛的社会和文化动态。登巴萨:BP。宇宙跳跃,tt,登巴萨。Sujana, N. Naya。(2000年)。巴厘岛人站在十字路口。登巴萨:BP。宇宙跳跃,tt,登巴萨。Tisna,(2000年)。巴厘岛传统的职业道德。登巴萨:巴厘岛UNUD。Wiana,(2002年)。保持吠陀的传统。登巴萨:BP。Wiana,(2000年)。宗教在生活中的意义。登巴萨:BP。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
Journal of Computer Security
Journal of Computer Security COMPUTER SCIENCE, INFORMATION SYSTEMS-
CiteScore
1.70
自引率
0.00%
发文量
35
期刊介绍: The Journal of Computer Security presents research and development results of lasting significance in the theory, design, implementation, analysis, and application of secure computer systems and networks. It will also provide a forum for ideas about the meaning and implications of security and privacy, particularly those with important consequences for the technical community. The Journal provides an opportunity to publish articles of greater depth and length than is possible in the proceedings of various existing conferences, while addressing an audience of researchers in computer security who can be assumed to have a more specialized background than the readership of other archival publications.
期刊最新文献
Sequence-based malware detection using a single-bidirectional graph embedding and multi-task learning framework SIAT: A systematic inter-component communication real-time analysis technique for detecting data leak threats on Android Proactive enforcement of provisions and obligations DSLR–: A low-overhead data structure layout randomization for defending data-oriented programming StegEraser: Defending cybersecurity against malicious covert communications
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1