KAJIAN TIPOLOGI INTERIOR CREATIVE HUB (STUDI KASUS: BANDUNG CREATIVE HUB DAN JAKARTA CREATIVE HUB)

Alvian Indra Ainur Rizqy, Muchlisiniyati Safeyah
{"title":"KAJIAN TIPOLOGI INTERIOR CREATIVE HUB (STUDI KASUS: BANDUNG CREATIVE HUB DAN JAKARTA CREATIVE HUB)","authors":"Alvian Indra Ainur Rizqy, Muchlisiniyati Safeyah","doi":"10.33005/BORDER.V3I1.79","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Creative Hub adalah tempat yang mewadahi para penggiat industri kreatif untuk mengembangkan bisnis, usaha dan skill yang dipunyainya. Desain dari bangunan Creative Hub dari segi eksterior dan interior juga memiliki peranan penting dalam hal itu. Terutama desain interior yang secara langsung berpengaruh dalam aktivitas para pengguna bangunan Creative Hub. Menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan dua studi kasus yaitu Bandung Creative Hub dan Jakarta Creative Hub dengan menggunakan teori dari Francis D.K Ching sebagai acuan tentang 3 unsur pembentuk ruang dalam yaitu batasan, naungan dan alas. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwasannya batasan yang berarti dinding Creative Hub menggunakan finishing cat polos atau memberikan sentuhan seperti mural ataupun material agar terkesan ramai. Untuk naungan yang diartikan sebagai langit-langit Creative Hub bisa dengan tetap mengekspos utilitas yang digunakan dengan finishing cat gelap ataupun mengikuti cat dominan diruangan tersebut. Atau bisa menggunakan plafon sebagai penutup langit-langit. Dan alas yang diartikan sebagai lantai Creative Hub bisa menyamaratakan semua ruangan ataupun membedakan disetiap ruangan tersebut. Terdapat perbedaan dan persamaan dari kedua studi kasus seperti pada langit-langit dengan mengekspos utilitas yang digunakan. Dinding Bandung Creative Hub berkesan lebih ramai dibanding Jakarta Creative Hub dan lantai yang lebih beragam. Tetapi semuanya bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para pengguna.","PeriodicalId":90549,"journal":{"name":"International journal of migration and border studies","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International journal of migration and border studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/BORDER.V3I1.79","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Creative Hub adalah tempat yang mewadahi para penggiat industri kreatif untuk mengembangkan bisnis, usaha dan skill yang dipunyainya. Desain dari bangunan Creative Hub dari segi eksterior dan interior juga memiliki peranan penting dalam hal itu. Terutama desain interior yang secara langsung berpengaruh dalam aktivitas para pengguna bangunan Creative Hub. Menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan dua studi kasus yaitu Bandung Creative Hub dan Jakarta Creative Hub dengan menggunakan teori dari Francis D.K Ching sebagai acuan tentang 3 unsur pembentuk ruang dalam yaitu batasan, naungan dan alas. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwasannya batasan yang berarti dinding Creative Hub menggunakan finishing cat polos atau memberikan sentuhan seperti mural ataupun material agar terkesan ramai. Untuk naungan yang diartikan sebagai langit-langit Creative Hub bisa dengan tetap mengekspos utilitas yang digunakan dengan finishing cat gelap ataupun mengikuti cat dominan diruangan tersebut. Atau bisa menggunakan plafon sebagai penutup langit-langit. Dan alas yang diartikan sebagai lantai Creative Hub bisa menyamaratakan semua ruangan ataupun membedakan disetiap ruangan tersebut. Terdapat perbedaan dan persamaan dari kedua studi kasus seperti pada langit-langit dengan mengekspos utilitas yang digunakan. Dinding Bandung Creative Hub berkesan lebih ramai dibanding Jakarta Creative Hub dan lantai yang lebih beragam. Tetapi semuanya bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para pengguna.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Kajian tipologi室内创意中心(studii kasus:万隆创意中心丹雅加达创意中心)
创作中心是一个由富有创造力的企业家组成的地方,他们拥有最先进的商业、商业和技能。建筑中心的外部和内部设计也在这方面发挥着重要作用。特别是室内设计直接影响创意中心建筑使用者的活动。使用描述性的方法,比较两个案例研究,即万隆创意中心和雅加达创意中心,使用方法论D.K . Ching理论,参考三个形成空间的元素,即边界、阴影和基地。研究得出的结论是,分层的限制意味着创作中心墙使用的是纯涂料,或者使用壁画或材料的触摸来吸引人。至于被定义为创意中心的天花板,它可以通过继续暴露使用的深色油漆的末端或跟随房间的主导油漆来实现。或者它可以用天花板来覆盖天花板。也就是说,被定义为创意中心的地板可以平整任何房间,也可以区分任何房间。将使用的公用事业暴露在天花板上,这两种案例研究有不同和相似之处。万隆创意中心的墙壁比雅加达创意中心更繁忙,地板也更多样化。但这一切都是为了提高用户的创造力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Positioning processes and dissent among Colombian migrants in Australia Imposed dehumanised realities: crisis biopolitics at Lesvos border camps in the pandemic era of COVID-19 Bordering through legal non-existence: the production of de facto statelessness among women and children through the National Registry of Citizens in Assam, India Narratives from non-citizen former youth in child welfare care fighting crimmigration and deportation Local variations in integration policies: experiences from the perspectives of immigrants in Sweden
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1