Ngudiyono Ngudiyono, N. N. Kencanawati, Rizky Prakarsa
{"title":"Pemanfaatan Fly Ash sebagai Bahan Subtitusi Parsial Semen pada Beton Memadat Sendiri","authors":"Ngudiyono Ngudiyono, N. N. Kencanawati, Rizky Prakarsa","doi":"10.29122/jtl.v23i1.5130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nSelf Compaction Concrete (SCC) is concrete that can flow and fill the spaces in the mold without a compaction process in a fresh state. Therefore, it can overcome various problems during the casting of building components, such as reducing construction time and the number of labor for compaction and vibration. It also can reduce noise, increase the density of concrete structural elements in parts that are difficult to reach with a compactor, and increase the quality and strength of concrete structures. The cement production process increases carbon dioxide (CO2) gas emissions. It is necessary to find alternative materials to reduce these negative impacts, namely by utilizing coal-burning waste in the form of fly ash. This research aimed to determine the effect of fly ash and water binder ratio (w/b) on the compressive strength of SCC concrete. The variations of fly ash and w/b in this research were 0%, 20, 15, and 20%, with w/b 0.3, 0.35, and 0.4. Cylindrical specimens 150 mm x 300 mm were tested at the age of 28 days to determine the compressive strength of each variation of the mixture. The results showed that the percentage of fly ash and water binder ratio (w/b) could affect the filling and passing ability of SCC fresh and the compressive strength of SCC concrete. That can be shown the compressive strength of SCC at the proportion of fly ash 15% increase of 33.5% and 21.8% compared to SCC without fly ash (0%). However, at 20% fly ash proportion, the compressive strength tends to decrease but is still higher than SCC without fly ash (0%).\nKeywords: Self compaction concrete, Fly ash, Water binder ratio, Compressive strength\nABSTRAK \nBeton memadat sendiri adalah beton yang dalam keadaan segar mampu mengalir dan mengisi ruangan di dalam cetakan (bekisting) tanpa proses pemadatan. Sehingga dapat mengatasi berbagai permasalahan selama pengecoran elemen bangunan yaitu mengurangi waktu pelaksanaan konstruksi dan besarnya upah tenaga kerja untuk proses pemadatan dan penggetaran, mengurangi kebisingan, meningkatkan kepadatan bagian elemen struktur beton yang tidak dapat dijangkau oleh alat pemadat dan selanjutnya kualitas serta kekuatan struktur beton secara menyeluruh dapat ditingkatkan. Proses produksi semen mengakibatkan peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2) sehingga perlu dicarikan bahan arternatif pengganti untuk mengurangi dampak negatif tersebut yaitu dengan memanfaatkan limbah pembakaran batu bara berupa abu terbang (fly ash). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fly ash dan water binder ratio (w/b) terhadap kuat tekan beton Self Compaction Concrete (SCC). Variasi prosentase fly ash dan w/b pada peneltian ini adalah 0, 20, 15, dan 20% dengan w/b 0,3, 0,35, dan 0,4. Benda uji silinder 150 mm x 300 mm diuji pada umur 28 hari untuk mengetahui kuat tekan masing-masing variasi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa persentase fly ash dan water binder ratio (w/b) dapat mempengaruhi kemampuan mengalir (filling ability) dan melewati sela-sela tulangan baja (passing ability) beton segar SCC serta kuat tekan beton SCC. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kuat tekan SCC pada proporsi fly ash 15 % mengalami peningkatan sebesar 33,5 dan 21,8 % dibandingkan dengan SCC tanpa fly ash (0%). Akan tetapi pada proporsi fly ash 20 % kuat tekan cenderung mengalami penurunan, namun masih lebih tinggi daripada SCC tanpa fly ash (0%).\nKata kunci: Beton memadat sendiri, Fly ash, Water binder ratio, Kuat tekan","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/jtl.v23i1.5130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
ABSTRACT
Self Compaction Concrete (SCC) is concrete that can flow and fill the spaces in the mold without a compaction process in a fresh state. Therefore, it can overcome various problems during the casting of building components, such as reducing construction time and the number of labor for compaction and vibration. It also can reduce noise, increase the density of concrete structural elements in parts that are difficult to reach with a compactor, and increase the quality and strength of concrete structures. The cement production process increases carbon dioxide (CO2) gas emissions. It is necessary to find alternative materials to reduce these negative impacts, namely by utilizing coal-burning waste in the form of fly ash. This research aimed to determine the effect of fly ash and water binder ratio (w/b) on the compressive strength of SCC concrete. The variations of fly ash and w/b in this research were 0%, 20, 15, and 20%, with w/b 0.3, 0.35, and 0.4. Cylindrical specimens 150 mm x 300 mm were tested at the age of 28 days to determine the compressive strength of each variation of the mixture. The results showed that the percentage of fly ash and water binder ratio (w/b) could affect the filling and passing ability of SCC fresh and the compressive strength of SCC concrete. That can be shown the compressive strength of SCC at the proportion of fly ash 15% increase of 33.5% and 21.8% compared to SCC without fly ash (0%). However, at 20% fly ash proportion, the compressive strength tends to decrease but is still higher than SCC without fly ash (0%).
Keywords: Self compaction concrete, Fly ash, Water binder ratio, Compressive strength
ABSTRAK
Beton memadat sendiri adalah beton yang dalam keadaan segar mampu mengalir dan mengisi ruangan di dalam cetakan (bekisting) tanpa proses pemadatan. Sehingga dapat mengatasi berbagai permasalahan selama pengecoran elemen bangunan yaitu mengurangi waktu pelaksanaan konstruksi dan besarnya upah tenaga kerja untuk proses pemadatan dan penggetaran, mengurangi kebisingan, meningkatkan kepadatan bagian elemen struktur beton yang tidak dapat dijangkau oleh alat pemadat dan selanjutnya kualitas serta kekuatan struktur beton secara menyeluruh dapat ditingkatkan. Proses produksi semen mengakibatkan peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2) sehingga perlu dicarikan bahan arternatif pengganti untuk mengurangi dampak negatif tersebut yaitu dengan memanfaatkan limbah pembakaran batu bara berupa abu terbang (fly ash). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fly ash dan water binder ratio (w/b) terhadap kuat tekan beton Self Compaction Concrete (SCC). Variasi prosentase fly ash dan w/b pada peneltian ini adalah 0, 20, 15, dan 20% dengan w/b 0,3, 0,35, dan 0,4. Benda uji silinder 150 mm x 300 mm diuji pada umur 28 hari untuk mengetahui kuat tekan masing-masing variasi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa persentase fly ash dan water binder ratio (w/b) dapat mempengaruhi kemampuan mengalir (filling ability) dan melewati sela-sela tulangan baja (passing ability) beton segar SCC serta kuat tekan beton SCC. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kuat tekan SCC pada proporsi fly ash 15 % mengalami peningkatan sebesar 33,5 dan 21,8 % dibandingkan dengan SCC tanpa fly ash (0%). Akan tetapi pada proporsi fly ash 20 % kuat tekan cenderung mengalami penurunan, namun masih lebih tinggi daripada SCC tanpa fly ash (0%).
Kata kunci: Beton memadat sendiri, Fly ash, Water binder ratio, Kuat tekan
自压实混凝土(SCC)是一种无需压实过程即可在新鲜状态下流动并填充模具内空间的混凝土。因此,它可以克服建筑构件铸造过程中的各种问题,例如减少施工时间和压实和振动的劳动力数量。它还可以降低噪音,增加用压实机难以达到的部分的混凝土结构元件的密度,提高混凝土结构的质量和强度。水泥生产过程增加了二氧化碳(CO2)气体的排放。有必要寻找替代材料来减少这些负面影响,即利用粉煤灰形式的燃煤废物。本研究旨在确定粉煤灰与水胶比(w/b)对SCC混凝土抗压强度的影响。本研究粉煤灰和w/b的变化幅度分别为0%、20%、15%和20%,w/b分别为0.3、0.35和0.4。在28天的龄期对150 mm x 300 mm的圆柱形试样进行测试,以确定每种混合物的抗压强度。结果表明:粉煤灰掺量与水胶比(w/b)对细砂混凝土的充填和通过能力及抗压强度均有影响;结果表明,粉煤灰掺量为15%的SCC抗压强度比不掺粉煤灰的SCC抗压强度分别提高了33.5%和21.8%。当粉煤灰掺量为20%时,抗压强度呈下降趋势,但仍高于不掺粉煤灰的SCC(0%)。关键词:自密实混凝土,粉煤灰,水胶比,抗压强度sehinga dapat mengatasi berbagai permasalahan selama pengecoran element bangunan yitu mengurangi waktu pelaksanaan konstruksi danbesarya upah kerja untuk propmadatan danpenggetaran, mengurangi kebisingan, mengurangi kebisingan, mengurangi kebisingan, mengurangi kebisingan, mengurangi kebisingan, menmenkatkan kepadatan bagian element strktur betan yang tidak dapat dijanjutnya kualitas serta kekuatan strktur beton secara menyeluruh dapat ditingkatkan。工艺产品:mengakibatkan peningkatan排放气体karbondioksida (CO2) seingga perlu dicarikan bahan arternatif pengganti untuk mengurangi dampak负teresbut yitu dengan memanfaatkan limbah pembakaran batu bara berupa abu terbang(粉煤灰)。土娟penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh粉煤灰与水胶比(w/b)、自压混凝土(SCC)。异丙醇酶粉煤灰掺量为0、20、15、20%,掺量为0、3、0、35、0、4。Benda uji silinder 150 mm x 300 mm diuji pada umur 28 hari untuk mengetahui kuat tekan masing varasi campuran。Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa表示酶粉煤灰与水粘合剂比(w/b) dapat mempengaruhi kemampuan mengalir(填充能力)dan melewati sela-sela tulangan baja(通过能力)beton segar SCCHal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kuat tekan SCC tanpa粉煤灰比例15% mengalami peningkatan sebesar 33,5 dan 21,8 % dibandingkan dengan SCC tanpa粉煤灰(0%)。Akan tetapi pada比例粉煤灰20%,kuan tekan cenderung mengalami penurunan, namun masih lebih tinggi daripada SCC pada粉煤灰0%。Kata kunci: Beton memadat sendiri,粉煤灰,水胶比,Kuat tekan