{"title":"POLA PERSUKUAN BAHASA MOI RAGAM KELIN DI KAMPUNG KALAYILI DISTRIK KALAYILI KABUPATEN SORONG","authors":"Agustinus G Gifelem, La Ode Madina","doi":"10.24176/kredo.v5i1.6131","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bahasa Moi, nama bahasa Moi disesuaikan dengan nama dari masyarakat suku yang memiliki hak wilayat di daerah kota dan kabupaten sorong. Kata moi merupakan nama asli dari masyarakat setempat yang bila diartikan dalam bahasa daerah masyarakat suku moi yang artinya ‘sangat halus’. Bahasa Moi dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat suku moi.. Agustinus G Gifelem dan Frenny S. Pormes. (2019:33—34) mengidentifikasi bahasa moi sebagai bahasa dengan tempat dialeknya, yaitu dialek Kelin, Sigin, Lamas, Maya, Klabra, Karon, dan Moraid. Hingga saaat ini, bahasa Moi masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Moi dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian. Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Moi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pola suku kata bahasa Moi dialek kelin. Metode yang digunakan adalah meode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan penutur yang dianggap mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola suku kata bahasa Moi Kelin terdiri atas V,VK, KV, KVK, VKV, VKK, KKV, dan KVV.","PeriodicalId":34413,"journal":{"name":"Kredo Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kredo Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24176/kredo.v5i1.6131","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bahasa Moi, nama bahasa Moi disesuaikan dengan nama dari masyarakat suku yang memiliki hak wilayat di daerah kota dan kabupaten sorong. Kata moi merupakan nama asli dari masyarakat setempat yang bila diartikan dalam bahasa daerah masyarakat suku moi yang artinya ‘sangat halus’. Bahasa Moi dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat suku moi.. Agustinus G Gifelem dan Frenny S. Pormes. (2019:33—34) mengidentifikasi bahasa moi sebagai bahasa dengan tempat dialeknya, yaitu dialek Kelin, Sigin, Lamas, Maya, Klabra, Karon, dan Moraid. Hingga saaat ini, bahasa Moi masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Moi dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian. Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Moi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pola suku kata bahasa Moi dialek kelin. Metode yang digunakan adalah meode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan penutur yang dianggap mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola suku kata bahasa Moi Kelin terdiri atas V,VK, KV, KVK, VKV, VKK, KKV, dan KVV.