Punjung Medaraji Suwarno, Desta Wirnas, A. Junaedi
{"title":"STUDI KERAGAAN VARIETAS PADI PADA DUA KONDISI LINGKUNGAN","authors":"Punjung Medaraji Suwarno, Desta Wirnas, A. Junaedi","doi":"10.29244/jstsv.12.khusus.15-21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rice is a staple food for most of Asian, especially for Indonesian people. Population growth has been increasing every year while farmlands decreased driving farmers to convert sub optimum fields to agricultural land. This research was conducted to study performance of 4 rice varieties planted in 2 environmental conditions (wet and dry) at Sawah Baru Screenhouse, IPB Dramaga, using Randomized Complete Block Design with 2 factors; 4 rice varieties namely Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 and Way Apo Buru with 2 levels of environments and 3 replications. Way Apo Buru showed relatively constant values in number of panicle (8.7 in wet to 8.3 in dry), and IR64 showed relatively constant values in grain weight per panicle in both environments (3.2 g in wet to 3.1 g in dry). Jatiluhur as an upland rice showed the best values in plant height (99.83 cm), grain weight per panicle (9.59 g) and total grain per panicle (185.67). \nABSTRAKPadi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Asia, khususnya masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya dan semakin sempitnya lahan pertanian mendorong para petani untuk memaksimalkan produksi padi melalui pemanfaatan lahan marginal sebagai lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan 4 varietas padi yang ditanam pada kondisi lingkungan optimum dan lingkungan yang memiliki cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Sawah Baru IPB Dramaga dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan 2 faktor, yaitu varietas (Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 dan Way Apo Buru) dan kondisi lingkungan dengan 3 ulangan. Way Apo Buru menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter jumlah anakan (8,7 pada lingkungan basah sampai 8,3 pada lingkungan kering), dan IR64 menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter bobot benih per malai (3,2 g pada lingkungan basah sampai 3,1 g pada lingkungan kering). Jatiluhur yang termasuk dalam varietas padi gogo menunjukkan keunggulan pada karakter vegetatif tinggi tanaman (99,83 cm), karakter generatif bobot gabah per malai (9,59 g) dan jumlah gabah total per malai (185,67 butir) dalam dua kondisi lingkungan.","PeriodicalId":17766,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jstsv.12.khusus.15-21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rice is a staple food for most of Asian, especially for Indonesian people. Population growth has been increasing every year while farmlands decreased driving farmers to convert sub optimum fields to agricultural land. This research was conducted to study performance of 4 rice varieties planted in 2 environmental conditions (wet and dry) at Sawah Baru Screenhouse, IPB Dramaga, using Randomized Complete Block Design with 2 factors; 4 rice varieties namely Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 and Way Apo Buru with 2 levels of environments and 3 replications. Way Apo Buru showed relatively constant values in number of panicle (8.7 in wet to 8.3 in dry), and IR64 showed relatively constant values in grain weight per panicle in both environments (3.2 g in wet to 3.1 g in dry). Jatiluhur as an upland rice showed the best values in plant height (99.83 cm), grain weight per panicle (9.59 g) and total grain per panicle (185.67).
ABSTRAKPadi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Asia, khususnya masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya dan semakin sempitnya lahan pertanian mendorong para petani untuk memaksimalkan produksi padi melalui pemanfaatan lahan marginal sebagai lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan 4 varietas padi yang ditanam pada kondisi lingkungan optimum dan lingkungan yang memiliki cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Sawah Baru IPB Dramaga dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan 2 faktor, yaitu varietas (Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 dan Way Apo Buru) dan kondisi lingkungan dengan 3 ulangan. Way Apo Buru menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter jumlah anakan (8,7 pada lingkungan basah sampai 8,3 pada lingkungan kering), dan IR64 menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter bobot benih per malai (3,2 g pada lingkungan basah sampai 3,1 g pada lingkungan kering). Jatiluhur yang termasuk dalam varietas padi gogo menunjukkan keunggulan pada karakter vegetatif tinggi tanaman (99,83 cm), karakter generatif bobot gabah per malai (9,59 g) dan jumlah gabah total per malai (185,67 butir) dalam dua kondisi lingkungan.
大米是大多数亚洲人的主食,尤其是印度尼西亚人。人口增长每年都在增加,而耕地减少促使农民将次优耕地转为农业用地。本研究采用双因素随机完全区设计,研究了4个水稻品种在IPB Dramaga Sawah Baru Screenhouse 2种环境条件下(湿、干)的生长性能;4个水稻品种,即贾提鲁胡尔、门提克旺吉、IR64和威阿波布鲁,2个水平环境,3个重复。在两种环境下,Way Apo Buru的穗数相对稳定(湿态8.7 g ~干态8.3 g), IR64的每穗粒重相对稳定(湿态3.2 g ~干态3.1 g)。旱稻加铁鲁虎的株高(99.83 cm)、每穗粒重(9.59 g)和每穗总粒数(185.67粒)最高。[摘要]padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Asia, khususnya masyarakat Indonesia。Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya dansemakin sempitnya lahanpertanian mendorong para petani untuk memaksimalkan producksi padi melalui pemanfaatan lahan边际sebagai lahanpertanian。Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan 4个品种:padi yang ditanam pada kondisi lingkungan优旦lingkungan yang memiliki cekaman kekeringan。Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Sawah Baru IPB Dramaga dengan menggunakan rankangan Kelompok Lengkap Teracak dengan 2、yiti variety (Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 dan Way Apo Buru) dan kondisi lingkungan dengan 3 ulangan。Way Apo Buru menunjukkan nilai yang相对于konstan pada karakter jumlah anakan (8,7 pada lingkungan basah sampai 8,3 pada lingkungan kering), dan IR64 menunjukkan nilai yang相对于konstan pada karakter bobot benh per malai (3,2 g pada lingkungan basah sampai 3,1 g pada lingkungan kering)。Jatiluhur yang termasuk dalam varietas padi gogo menunjukkan keungulan padakter vegeatigi tanaman (99,83 cm), karakter generatif bobot gabah per malai (9.59 g) dan jumlah gabah total per malai (185,67 butir) dalam dua kondisi lingkungan。