Herwinda Brahmanti, Nesa Wike Wilanti, Diah Retnani, Anny Setijo Rahaju
{"title":"TERAPI DAPSON PADA PEMFIGOID BULOSA","authors":"Herwinda Brahmanti, Nesa Wike Wilanti, Diah Retnani, Anny Setijo Rahaju","doi":"10.33820/mdvi.v46i3.70","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemfigoid bulosa (PB) merupakan penyakit autoimun bulosa subepidermis yang umumnya menyerang orang berusia di atas 70 tahun. Pemfigoid bulosa jarang ditemukan pada usia muda, tetapi penting untuk mempertimbangkan kemungkinan diagnosis PB pada kelompok usia ini. Pemeriksaan imunofluoresen langsung (DIF) bertujuan untuk mengamati deposit linear IgG dan C3 dalam zona membran basalis, terkait diagnosis banding PB dengan penyakit bulosa subepidermis lainnya. Dalam laporan kasus ini, perempuan berusia 26 tahun datang dengan keluhan utama lepuh berdinding tegang yang timbul di atas bercak merah yang gatal pada tungkai, badan, lengan dan wajah, disertai erosi multipel pada lidah dan rongga mulut. Berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik, serta pemeriksaan DIF, pasien didiagnosis PB. Terapi ditujukan untuk menekan proses inflamasi, berupa kortikosteroid dan antibiotik. Dapson merupakan antibiotik yang bekerja menekan proses inflamasi, dengan menghambat perlekatan dan kemotaksis neutrofil dan pelepasan mediator inflamasi. Terapi dapson pada laporan kasus ini menghasilkan perbaikan klinis.Kata Kunci: pemfigoid bulosa, dapson","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v46i3.70","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemfigoid bulosa (PB) merupakan penyakit autoimun bulosa subepidermis yang umumnya menyerang orang berusia di atas 70 tahun. Pemfigoid bulosa jarang ditemukan pada usia muda, tetapi penting untuk mempertimbangkan kemungkinan diagnosis PB pada kelompok usia ini. Pemeriksaan imunofluoresen langsung (DIF) bertujuan untuk mengamati deposit linear IgG dan C3 dalam zona membran basalis, terkait diagnosis banding PB dengan penyakit bulosa subepidermis lainnya. Dalam laporan kasus ini, perempuan berusia 26 tahun datang dengan keluhan utama lepuh berdinding tegang yang timbul di atas bercak merah yang gatal pada tungkai, badan, lengan dan wajah, disertai erosi multipel pada lidah dan rongga mulut. Berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik, serta pemeriksaan DIF, pasien didiagnosis PB. Terapi ditujukan untuk menekan proses inflamasi, berupa kortikosteroid dan antibiotik. Dapson merupakan antibiotik yang bekerja menekan proses inflamasi, dengan menghambat perlekatan dan kemotaksis neutrofil dan pelepasan mediator inflamasi. Terapi dapson pada laporan kasus ini menghasilkan perbaikan klinis.Kata Kunci: pemfigoid bulosa, dapson