{"title":"媒体生态:通过社交营销促进旅游业的股权","authors":"A. Rohimah, Lukman Hakim","doi":"10.15575/CJIK.V5I1.12010","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The era of digitalization has made social media used to develop the tourism sector. Through a casual associative quantitative approach with purposive sampling technique, the researcher aims to reveal the relationship between social media marketing and tourism industry equity through the study of media ecology theory. Researchers show that the use of social media in the tourism industry must be planned and implemented systematically to increase visitor engagement, which will impact strengthening tourism industry equity. Tourism is a secondary need which is one reason why media ecology theory does not maximally prove the strong relationship between social media marketing and equity. The lack of equitable distribution of tourism management, the lack of maximum programs, the lack of consistency of the government in implementing sustainable marketing programs, and the lack of community empowerment are the reasons for the lack of interest in holidays in the Indonesian tourism industry.Era digitalisasi membuat media sosial dimanfaatkan untuk mengambangkan sektor pariwisata. Melalui pendekatan kuantitatif asosiatif kasual dengan teknik purposive sampling, peneliti bertujuan mengungkapkan hubungan antara sosial media marketing dengan ekuitas industri pariwisata melalui kajian teori ekologi media. Peneliti menunjukan bahwa, penggunaan media sosial dalam industri pariwisata harus direncanakan dan diterapkan secara sistematis untuk meningkatkan engagement pengunjung yang akan berdampak pada penguatan ekuitas industri pariwisata. Pariwisata merupakan kebutuhan sekunder yang menjadi salah satu alasan mengapa teori ekologi media tidak secara maksimal membuktikan adanya hubungan kuat antara social media marketing dengan ekuitas. Kurangnya pemerataan pengelolaan wisata, kurang maksimalnya program, hingga minimnya konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pemasaran secara berkelanjutan serta minimnya pemberdayaan masyarakat, menjadi alasan minimnya interest holiday pada industri pariwisata Indonesia. ","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Ekologi Media: Penguatan Ekuitas Industri Pariwisata Melalui Media Sosial Marketing\",\"authors\":\"A. Rohimah, Lukman Hakim\",\"doi\":\"10.15575/CJIK.V5I1.12010\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The era of digitalization has made social media used to develop the tourism sector. Through a casual associative quantitative approach with purposive sampling technique, the researcher aims to reveal the relationship between social media marketing and tourism industry equity through the study of media ecology theory. Researchers show that the use of social media in the tourism industry must be planned and implemented systematically to increase visitor engagement, which will impact strengthening tourism industry equity. Tourism is a secondary need which is one reason why media ecology theory does not maximally prove the strong relationship between social media marketing and equity. The lack of equitable distribution of tourism management, the lack of maximum programs, the lack of consistency of the government in implementing sustainable marketing programs, and the lack of community empowerment are the reasons for the lack of interest in holidays in the Indonesian tourism industry.Era digitalisasi membuat media sosial dimanfaatkan untuk mengambangkan sektor pariwisata. Melalui pendekatan kuantitatif asosiatif kasual dengan teknik purposive sampling, peneliti bertujuan mengungkapkan hubungan antara sosial media marketing dengan ekuitas industri pariwisata melalui kajian teori ekologi media. Peneliti menunjukan bahwa, penggunaan media sosial dalam industri pariwisata harus direncanakan dan diterapkan secara sistematis untuk meningkatkan engagement pengunjung yang akan berdampak pada penguatan ekuitas industri pariwisata. Pariwisata merupakan kebutuhan sekunder yang menjadi salah satu alasan mengapa teori ekologi media tidak secara maksimal membuktikan adanya hubungan kuat antara social media marketing dengan ekuitas. Kurangnya pemerataan pengelolaan wisata, kurang maksimalnya program, hingga minimnya konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pemasaran secara berkelanjutan serta minimnya pemberdayaan masyarakat, menjadi alasan minimnya interest holiday pada industri pariwisata Indonesia. \",\"PeriodicalId\":346003,\"journal\":{\"name\":\"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/CJIK.V5I1.12010\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V5I1.12010","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
数字化时代使得社交媒体被用来发展旅游业。本研究旨在通过媒介生态学理论的研究,通过随机关联定量方法和有目的的抽样技术,揭示社交媒体营销与旅游业公平之间的关系。研究表明,在旅游业中使用社交媒体必须有计划和系统地实施,以增加游客的参与度,这将影响加强旅游业的公平。旅游是一种次要需求,这也是为什么媒体生态理论不能最大限度地证明社交媒体营销与公平之间的紧密关系的原因之一。缺乏公平的旅游管理分配,缺乏最大限度的计划,政府在实施可持续营销计划方面缺乏一致性,以及缺乏社区授权是印度尼西亚旅游业对假期缺乏兴趣的原因。数字化时代的成员媒体社会dimanfaatkan untuk mengambangkan部门pariwisata。社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销、社会媒体营销。Peneliti menunjukan bahwa, penggunaan媒体社会dalam工业pariwiata harus, direncanakan, direnapkan, secara, sistematis untuk, meningkatkan, engagement, pengunjung yang, akan berdampak, padpa, penguin, ekuitas, industri pariwiata。Pariwisata merupakan kebutuhan sekunder yang menjadi salah satu alasan mengapa teori生态媒体tidak secara maksimal membuktikan adanya hubungan kuantara社交媒体营销登根kukuitas。Kurangnya penpenelolaan wisata, kurang maksimalnya program, hinga minimnya konsistensi peremintah dalam melaksanakan program, pemasaran secara berkelanjutan serta minimnya pemberdayaan masyarakat, menjadi alasan minimnya interest holiday pada industri pariwisata Indonesia。
Ekologi Media: Penguatan Ekuitas Industri Pariwisata Melalui Media Sosial Marketing
The era of digitalization has made social media used to develop the tourism sector. Through a casual associative quantitative approach with purposive sampling technique, the researcher aims to reveal the relationship between social media marketing and tourism industry equity through the study of media ecology theory. Researchers show that the use of social media in the tourism industry must be planned and implemented systematically to increase visitor engagement, which will impact strengthening tourism industry equity. Tourism is a secondary need which is one reason why media ecology theory does not maximally prove the strong relationship between social media marketing and equity. The lack of equitable distribution of tourism management, the lack of maximum programs, the lack of consistency of the government in implementing sustainable marketing programs, and the lack of community empowerment are the reasons for the lack of interest in holidays in the Indonesian tourism industry.Era digitalisasi membuat media sosial dimanfaatkan untuk mengambangkan sektor pariwisata. Melalui pendekatan kuantitatif asosiatif kasual dengan teknik purposive sampling, peneliti bertujuan mengungkapkan hubungan antara sosial media marketing dengan ekuitas industri pariwisata melalui kajian teori ekologi media. Peneliti menunjukan bahwa, penggunaan media sosial dalam industri pariwisata harus direncanakan dan diterapkan secara sistematis untuk meningkatkan engagement pengunjung yang akan berdampak pada penguatan ekuitas industri pariwisata. Pariwisata merupakan kebutuhan sekunder yang menjadi salah satu alasan mengapa teori ekologi media tidak secara maksimal membuktikan adanya hubungan kuat antara social media marketing dengan ekuitas. Kurangnya pemerataan pengelolaan wisata, kurang maksimalnya program, hingga minimnya konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pemasaran secara berkelanjutan serta minimnya pemberdayaan masyarakat, menjadi alasan minimnya interest holiday pada industri pariwisata Indonesia.