{"title":"一种温和的砖石特性,使用泡沫塑料和椰子纤维的混合物","authors":"Yoga Charol Vincenthius Tethool, Indra Birawaputra","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bata ringan tipe Cellular Lightweight Concrete (CLC) merupakan bata ringan yang dibuat dengan proses menambahkan buih udara dalam bentuk busa ke dalam campuran mortar yang telah diaduk sebelumnya. Busa tersebut dihasilkan dari foam agent yang menyebabkan ongkos produksi bata ringan tersebut menjadi mahal. Pada sektor perkebunan, komoditas kelapa menempati posisi hasil produksi terbesar sejumlah 56.469 ton di Kabupaten Manokwari. Hal ini menyebabkan tanaman kelapa menjadi salah satu penyumbang limbah yang besar. Pemanfaatan limbah serabut kelapa, pada campuran beton normal dapat meningkatan nilai kuat tekan hingga 29%. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah serabut kelapa sebagai bahan campuran bata ringan tipe CLC. Limbah styrofoam digunakan untuk menggantikan foam agent dan limbah serabut kelapa diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Tahapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan uji karakteristik material penyusun bata ringan, selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi campuran dan dilanjutkan dengan mencetak benda uji pada silinder ukuran 15x30. Hasil pengujian menunjukan bahwa material styrofoam dapat digunakan sebagai pengganti foam agent pada bata ringan tipe CLC. Berat jenis bata ringan adalah BT1: 1177.36 kg/m3, BT2: 1172.92 kg/m3, BT3: 1209.60 kg/m3, BT4: 1196.68 kg/m3, dan BT5: 1182.99 kg/m3. Penggunaan styrofoam mampu menurunkan tingkat penyerapan air pada bata ringan sebesar 50%. Nilai kuat tekan bata ringan adalah BT1: 1.24 MPa, BT2: 1.32 MPa, BT3: 1.62 MPa, BT4: 1.69 MPa dan BT5: 1.65 MPa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan serabut kelapa dalam campuran bata ringan mampu meningkatkan nilai kuat tekan sebesar 28%. Penggunaan material limbah styrofoam mampu menurunkan biaya produksi hingga 20%.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Bata Ringan Dengan Menggunakan Campuran Limbah Styrofoam Dan Serabut Kelapa\",\"authors\":\"Yoga Charol Vincenthius Tethool, Indra Birawaputra\",\"doi\":\"10.35724/mjce.v5i02.5179\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bata ringan tipe Cellular Lightweight Concrete (CLC) merupakan bata ringan yang dibuat dengan proses menambahkan buih udara dalam bentuk busa ke dalam campuran mortar yang telah diaduk sebelumnya. Busa tersebut dihasilkan dari foam agent yang menyebabkan ongkos produksi bata ringan tersebut menjadi mahal. Pada sektor perkebunan, komoditas kelapa menempati posisi hasil produksi terbesar sejumlah 56.469 ton di Kabupaten Manokwari. Hal ini menyebabkan tanaman kelapa menjadi salah satu penyumbang limbah yang besar. Pemanfaatan limbah serabut kelapa, pada campuran beton normal dapat meningkatan nilai kuat tekan hingga 29%. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah serabut kelapa sebagai bahan campuran bata ringan tipe CLC. Limbah styrofoam digunakan untuk menggantikan foam agent dan limbah serabut kelapa diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Tahapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan uji karakteristik material penyusun bata ringan, selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi campuran dan dilanjutkan dengan mencetak benda uji pada silinder ukuran 15x30. Hasil pengujian menunjukan bahwa material styrofoam dapat digunakan sebagai pengganti foam agent pada bata ringan tipe CLC. Berat jenis bata ringan adalah BT1: 1177.36 kg/m3, BT2: 1172.92 kg/m3, BT3: 1209.60 kg/m3, BT4: 1196.68 kg/m3, dan BT5: 1182.99 kg/m3. Penggunaan styrofoam mampu menurunkan tingkat penyerapan air pada bata ringan sebesar 50%. Nilai kuat tekan bata ringan adalah BT1: 1.24 MPa, BT2: 1.32 MPa, BT3: 1.62 MPa, BT4: 1.69 MPa dan BT5: 1.65 MPa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan serabut kelapa dalam campuran bata ringan mampu meningkatkan nilai kuat tekan sebesar 28%. Penggunaan material limbah styrofoam mampu menurunkan biaya produksi hingga 20%.\",\"PeriodicalId\":174605,\"journal\":{\"name\":\"Musamus Journal of Civil Engineering\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Musamus Journal of Civil Engineering\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5179\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Musamus Journal of Civil Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Karakteristik Bata Ringan Dengan Menggunakan Campuran Limbah Styrofoam Dan Serabut Kelapa
Bata ringan tipe Cellular Lightweight Concrete (CLC) merupakan bata ringan yang dibuat dengan proses menambahkan buih udara dalam bentuk busa ke dalam campuran mortar yang telah diaduk sebelumnya. Busa tersebut dihasilkan dari foam agent yang menyebabkan ongkos produksi bata ringan tersebut menjadi mahal. Pada sektor perkebunan, komoditas kelapa menempati posisi hasil produksi terbesar sejumlah 56.469 ton di Kabupaten Manokwari. Hal ini menyebabkan tanaman kelapa menjadi salah satu penyumbang limbah yang besar. Pemanfaatan limbah serabut kelapa, pada campuran beton normal dapat meningkatan nilai kuat tekan hingga 29%. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah serabut kelapa sebagai bahan campuran bata ringan tipe CLC. Limbah styrofoam digunakan untuk menggantikan foam agent dan limbah serabut kelapa diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Tahapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan uji karakteristik material penyusun bata ringan, selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi campuran dan dilanjutkan dengan mencetak benda uji pada silinder ukuran 15x30. Hasil pengujian menunjukan bahwa material styrofoam dapat digunakan sebagai pengganti foam agent pada bata ringan tipe CLC. Berat jenis bata ringan adalah BT1: 1177.36 kg/m3, BT2: 1172.92 kg/m3, BT3: 1209.60 kg/m3, BT4: 1196.68 kg/m3, dan BT5: 1182.99 kg/m3. Penggunaan styrofoam mampu menurunkan tingkat penyerapan air pada bata ringan sebesar 50%. Nilai kuat tekan bata ringan adalah BT1: 1.24 MPa, BT2: 1.32 MPa, BT3: 1.62 MPa, BT4: 1.69 MPa dan BT5: 1.65 MPa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan serabut kelapa dalam campuran bata ringan mampu meningkatkan nilai kuat tekan sebesar 28%. Penggunaan material limbah styrofoam mampu menurunkan biaya produksi hingga 20%.