{"title":"伊斯兰教选区Psak 45的清真寺会计发展","authors":"Ita Rakhmawati, F. Wahyuni, S. Suparwi","doi":"10.23917/PSIKONOMI.V1I1.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengabdian ini bertujuan menganalisis permasalahan sistem keuangan masjid, merancang desain akuntansi keuangan masjid yang selaras dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dengan tetap sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, serta mengimplementasikan dan pendampingan dilakukan dengan penerapan sistem akuntansi masjid. \nPendekatan yang digunakan adalah Community Development Practice yang diadaptasi dari Vincent II, J.W. Jack merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dengan pengembangan masyarakat yang diarahkan pada peningkatan akses guna mencapai kondisi yang lebih baik. Community Development dengan tiga persyaratan yaitu berbasis pada masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (suistainable). Langkah-langkah kegiatan yaitu pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stakeholder, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan prioritas dan solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan, review dan evaluasi serta penentuan kebutuhan dan sasaran baru \nHasil pengabdian menunjukkan terdapat temuan di lapangan bahwa minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan masjid, terbatasnya sumber data keuangan yang terhimpun, minimnya sarana prasarana yang mendukung, tidak adanya tenaga ahli yang berkompeten. Berdasarkan temuan tersebut prioritas penyelesaian yang utama adalah melalui workshop, pelatihan dan pendampingan aplikasi akuntansi masjid bagi takmir masjid. Materi pelatihan mencakup siklus akuntansi mulai dari tahap identifikasi akun, penyusunan jurnal, penyusunan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur dan penyusunan laporan keuangan. Hasil pendampingan menghasilkan dua hal yaitu entitas masjid telah dapat mengidentifikasi aset masjid yang selama ini banyak yang belum teridentifikasi dan terinventarisir. Yang kedua entitas masjid dapat menghasilkan laporan keungan entitas nirlaba berdasarkan PSAK 45 meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas yang dapat diakses oleh stakeholder. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan antara lain sebagian SDM dengan usia non produktif yang lebih gagap teknologi, terbatasnya data keuangan dan aset yang tersedia, sebagian besar masjid hanya memiliki pencatatan uang masuk dan keluar dengan sistem single entry dan minimnya sarana operasaional pendukung (seperti komputer, printer) yang dimiliki masjid.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Pendampingan Pengembangan Akuntansi Masjid Berdasarkan Psak 45 di Kabupaten Kudus\",\"authors\":\"Ita Rakhmawati, F. Wahyuni, S. Suparwi\",\"doi\":\"10.23917/PSIKONOMI.V1I1.83\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengabdian ini bertujuan menganalisis permasalahan sistem keuangan masjid, merancang desain akuntansi keuangan masjid yang selaras dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dengan tetap sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, serta mengimplementasikan dan pendampingan dilakukan dengan penerapan sistem akuntansi masjid. \\nPendekatan yang digunakan adalah Community Development Practice yang diadaptasi dari Vincent II, J.W. Jack merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dengan pengembangan masyarakat yang diarahkan pada peningkatan akses guna mencapai kondisi yang lebih baik. Community Development dengan tiga persyaratan yaitu berbasis pada masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (suistainable). Langkah-langkah kegiatan yaitu pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stakeholder, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan prioritas dan solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan, review dan evaluasi serta penentuan kebutuhan dan sasaran baru \\nHasil pengabdian menunjukkan terdapat temuan di lapangan bahwa minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan masjid, terbatasnya sumber data keuangan yang terhimpun, minimnya sarana prasarana yang mendukung, tidak adanya tenaga ahli yang berkompeten. Berdasarkan temuan tersebut prioritas penyelesaian yang utama adalah melalui workshop, pelatihan dan pendampingan aplikasi akuntansi masjid bagi takmir masjid. Materi pelatihan mencakup siklus akuntansi mulai dari tahap identifikasi akun, penyusunan jurnal, penyusunan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur dan penyusunan laporan keuangan. Hasil pendampingan menghasilkan dua hal yaitu entitas masjid telah dapat mengidentifikasi aset masjid yang selama ini banyak yang belum teridentifikasi dan terinventarisir. Yang kedua entitas masjid dapat menghasilkan laporan keungan entitas nirlaba berdasarkan PSAK 45 meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas yang dapat diakses oleh stakeholder. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan antara lain sebagian SDM dengan usia non produktif yang lebih gagap teknologi, terbatasnya data keuangan dan aset yang tersedia, sebagian besar masjid hanya memiliki pencatatan uang masuk dan keluar dengan sistem single entry dan minimnya sarana operasaional pendukung (seperti komputer, printer) yang dimiliki masjid.\",\"PeriodicalId\":126681,\"journal\":{\"name\":\"Abdi Psikonomi\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Abdi Psikonomi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23917/PSIKONOMI.V1I1.83\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abdi Psikonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/PSIKONOMI.V1I1.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
这种奉献的目的是分析清真寺金融系统的问题,设计一种符合当地社区现有会计标准的清真寺财务会计设计,并通过清真寺会计制度的实施来实施和实施。使用的方法是由文森特二世(Vincent II)适应的社区发展实践,J.W. Jack (j.w. Jack)是针对社区发展的一种方法,这种方法旨在提高获得更好条件的机会。社区发展的三个要求是基于社区、当地资源和可持续发展。活动步骤,即形成团队,制定目标,利益相关者识别、收集和分析需求,确定优先事项和问题的解决方案,准备实施庇护所、审查和评估需求和新目标,测定结果奉献在球场上有发现表明缺乏理财知识清真寺,确凿的财务数据来源有限,缺乏基础设施的支持手段,缺乏合格的专业知识。根据调查结果,首要任务是通过研讨会、培训和为takmir清真寺会计应用程序分层完成。培训材料包括会计周期,从帐户识别阶段开始,汇编日志,汇编账本,平衡资产平衡,并列帐目和财务报表。流移结果揭示了两件事:清真寺实体能够识别清真寺的资产,这些资产目前还未得到确认和清单。清真寺的两个实体都可以在PSAK 45上创建盈利实体的预览,其中包括财务状况报告、活动报告和现金流量表,这些都是stakeder可以访问的。然而,尽管如此,仍存在一些障碍,包括技术更口吃、现有金融和资产数量有限的非生产性人力资源、大多数清真寺只有单项入境系统和无派支持系统(如电脑、打印机)的现金进出记录。
Pendampingan Pengembangan Akuntansi Masjid Berdasarkan Psak 45 di Kabupaten Kudus
Pengabdian ini bertujuan menganalisis permasalahan sistem keuangan masjid, merancang desain akuntansi keuangan masjid yang selaras dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dengan tetap sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, serta mengimplementasikan dan pendampingan dilakukan dengan penerapan sistem akuntansi masjid.
Pendekatan yang digunakan adalah Community Development Practice yang diadaptasi dari Vincent II, J.W. Jack merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dengan pengembangan masyarakat yang diarahkan pada peningkatan akses guna mencapai kondisi yang lebih baik. Community Development dengan tiga persyaratan yaitu berbasis pada masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (suistainable). Langkah-langkah kegiatan yaitu pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stakeholder, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan prioritas dan solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan, review dan evaluasi serta penentuan kebutuhan dan sasaran baru
Hasil pengabdian menunjukkan terdapat temuan di lapangan bahwa minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan masjid, terbatasnya sumber data keuangan yang terhimpun, minimnya sarana prasarana yang mendukung, tidak adanya tenaga ahli yang berkompeten. Berdasarkan temuan tersebut prioritas penyelesaian yang utama adalah melalui workshop, pelatihan dan pendampingan aplikasi akuntansi masjid bagi takmir masjid. Materi pelatihan mencakup siklus akuntansi mulai dari tahap identifikasi akun, penyusunan jurnal, penyusunan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur dan penyusunan laporan keuangan. Hasil pendampingan menghasilkan dua hal yaitu entitas masjid telah dapat mengidentifikasi aset masjid yang selama ini banyak yang belum teridentifikasi dan terinventarisir. Yang kedua entitas masjid dapat menghasilkan laporan keungan entitas nirlaba berdasarkan PSAK 45 meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas yang dapat diakses oleh stakeholder. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan antara lain sebagian SDM dengan usia non produktif yang lebih gagap teknologi, terbatasnya data keuangan dan aset yang tersedia, sebagian besar masjid hanya memiliki pencatatan uang masuk dan keluar dengan sistem single entry dan minimnya sarana operasaional pendukung (seperti komputer, printer) yang dimiliki masjid.