Lina Marliani, R. D. Djadjuli, Kata Kunci, Pemimpin, Kepemimpinan Dan, Era Gloalisasi
{"title":"在全球化时代对KI HAJAR DEWANTARA领导的三部曲研究","authors":"Lina Marliani, R. D. Djadjuli, Kata Kunci, Pemimpin, Kepemimpinan Dan, Era Gloalisasi","doi":"10.23969/KEBIJAKAN.V10I2.1654","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, itulah trilogi kepemimpinan dari seorang guru Ki Hajar Dewantara yang saat ini mungkin sudah terlupakan oleh para pemimpin di negeri ini. Pemimpin merupakan teladan bagi para bawahannya dan ia adalah ujung tombak organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Organisasi tanpa pemimpin ibarat tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, bingung, berjalan tanpa arah yang dituju. Pemimpin atau dengan sebutan lain kepala, ketua, manajer, bos, atau dengan sebutan lainnya menjadi daya pikat tersendiri bagi sebagian orang, dan berbagai cara pun ditempuh hanya untuk satu kata menjadi orang nomor satu alias pemimpin. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan, keahlian, keunggulan/kelebihan dan menjadi daya gerak bagi organisasi yang dipimpinnya. Fungsi pemimpin adalah memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, membangkitkan semangat kepada orang yang dipimpinnya. Namun di era globalisasi dimana terjadi perubahan-perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan, membawa juga perubahan pada makna kepemimpinan sehingga terjadilah krisis kepemimpinan. Orang menjadi ragu, tidak percaya pada pemimpin, karena saat ini banyak pemimpin yang tidak lagi menjadikan dirinya sebagai teladan, pola anutan, pemimpin tidak lagi melayani, tidak visioner, bahkan tujuan pun sudah melenceng dari yang seharusnya, menjadi tujuan pribadi. Namun nama besar Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini yang mencapai 265 juta jiwa, kiranya ada satu pemimpin yang benar-benar menjiwai trilogi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara.","PeriodicalId":412188,"journal":{"name":"Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"601 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":"{\"title\":\"MENAKAR TRILOGI KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA DI ERA GLOBALISASI\",\"authors\":\"Lina Marliani, R. D. Djadjuli, Kata Kunci, Pemimpin, Kepemimpinan Dan, Era Gloalisasi\",\"doi\":\"10.23969/KEBIJAKAN.V10I2.1654\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, itulah trilogi kepemimpinan dari seorang guru Ki Hajar Dewantara yang saat ini mungkin sudah terlupakan oleh para pemimpin di negeri ini. Pemimpin merupakan teladan bagi para bawahannya dan ia adalah ujung tombak organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Organisasi tanpa pemimpin ibarat tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, bingung, berjalan tanpa arah yang dituju. Pemimpin atau dengan sebutan lain kepala, ketua, manajer, bos, atau dengan sebutan lainnya menjadi daya pikat tersendiri bagi sebagian orang, dan berbagai cara pun ditempuh hanya untuk satu kata menjadi orang nomor satu alias pemimpin. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan, keahlian, keunggulan/kelebihan dan menjadi daya gerak bagi organisasi yang dipimpinnya. Fungsi pemimpin adalah memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, membangkitkan semangat kepada orang yang dipimpinnya. Namun di era globalisasi dimana terjadi perubahan-perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan, membawa juga perubahan pada makna kepemimpinan sehingga terjadilah krisis kepemimpinan. Orang menjadi ragu, tidak percaya pada pemimpin, karena saat ini banyak pemimpin yang tidak lagi menjadikan dirinya sebagai teladan, pola anutan, pemimpin tidak lagi melayani, tidak visioner, bahkan tujuan pun sudah melenceng dari yang seharusnya, menjadi tujuan pribadi. Namun nama besar Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini yang mencapai 265 juta jiwa, kiranya ada satu pemimpin yang benar-benar menjiwai trilogi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara.\",\"PeriodicalId\":412188,\"journal\":{\"name\":\"Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi\",\"volume\":\"601 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"7\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23969/KEBIJAKAN.V10I2.1654\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23969/KEBIJAKAN.V10I2.1654","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MENAKAR TRILOGI KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA DI ERA GLOBALISASI
Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, itulah trilogi kepemimpinan dari seorang guru Ki Hajar Dewantara yang saat ini mungkin sudah terlupakan oleh para pemimpin di negeri ini. Pemimpin merupakan teladan bagi para bawahannya dan ia adalah ujung tombak organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Organisasi tanpa pemimpin ibarat tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, bingung, berjalan tanpa arah yang dituju. Pemimpin atau dengan sebutan lain kepala, ketua, manajer, bos, atau dengan sebutan lainnya menjadi daya pikat tersendiri bagi sebagian orang, dan berbagai cara pun ditempuh hanya untuk satu kata menjadi orang nomor satu alias pemimpin. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan, keahlian, keunggulan/kelebihan dan menjadi daya gerak bagi organisasi yang dipimpinnya. Fungsi pemimpin adalah memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, membangkitkan semangat kepada orang yang dipimpinnya. Namun di era globalisasi dimana terjadi perubahan-perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan, membawa juga perubahan pada makna kepemimpinan sehingga terjadilah krisis kepemimpinan. Orang menjadi ragu, tidak percaya pada pemimpin, karena saat ini banyak pemimpin yang tidak lagi menjadikan dirinya sebagai teladan, pola anutan, pemimpin tidak lagi melayani, tidak visioner, bahkan tujuan pun sudah melenceng dari yang seharusnya, menjadi tujuan pribadi. Namun nama besar Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini yang mencapai 265 juta jiwa, kiranya ada satu pemimpin yang benar-benar menjiwai trilogi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara.