Fransiskus Bustan, Alexander H. Kabelan, Christoforus D. Mata Rohi, Adryanus S. Toly Nau
{"title":"东努萨省文化旅游计划发展障碍","authors":"Fransiskus Bustan, Alexander H. Kabelan, Christoforus D. Mata Rohi, Adryanus S. Toly Nau","doi":"10.53441/jl.vol3.iss1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini menyajikan hasil penelitian yang mengkaji beberapa hambatan dalam pengembangan program pariwisata budaya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Materi yang dikaji dalam tulisan ini bersumber pada data hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan mengendalai pengembangan program pariwisata budaya di NTT dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang hakikat kebudayaan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebermaknaan budaya, dan kurangnya apresiasi masyarakat terhadap budayanya sendiri. Tulisan ini diharapkan bermanfaat untuk memperkaya sumber acuan bagi pemerintah dan masyarakat NTT dalam mengembangkan program pariwisata budaya. ","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PARIWISATA BUDAYA DI PROVINIS NUSA TENGGARA TIMUR\",\"authors\":\"Fransiskus Bustan, Alexander H. Kabelan, Christoforus D. Mata Rohi, Adryanus S. Toly Nau\",\"doi\":\"10.53441/jl.vol3.iss1.21\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini menyajikan hasil penelitian yang mengkaji beberapa hambatan dalam pengembangan program pariwisata budaya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Materi yang dikaji dalam tulisan ini bersumber pada data hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan mengendalai pengembangan program pariwisata budaya di NTT dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang hakikat kebudayaan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebermaknaan budaya, dan kurangnya apresiasi masyarakat terhadap budayanya sendiri. Tulisan ini diharapkan bermanfaat untuk memperkaya sumber acuan bagi pemerintah dan masyarakat NTT dalam mengembangkan program pariwisata budaya. \",\"PeriodicalId\":367260,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Lazuardi\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-04-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Lazuardi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53441/jl.vol3.iss1.21\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lazuardi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53441/jl.vol3.iss1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PARIWISATA BUDAYA DI PROVINIS NUSA TENGGARA TIMUR
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian yang mengkaji beberapa hambatan dalam pengembangan program pariwisata budaya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Materi yang dikaji dalam tulisan ini bersumber pada data hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan mengendalai pengembangan program pariwisata budaya di NTT dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang hakikat kebudayaan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebermaknaan budaya, dan kurangnya apresiasi masyarakat terhadap budayanya sendiri. Tulisan ini diharapkan bermanfaat untuk memperkaya sumber acuan bagi pemerintah dan masyarakat NTT dalam mengembangkan program pariwisata budaya.