在旨在保护生物多样性的环境刑法中实施终极补救原则

Dahlia Kesuma Dewi, Alvi Syahrin, Suhaidi Suhaidi, M. Ekaputra, Mahmud Mulyadi, Edi Yunara, Mohd. Din, Dahris Siregar, Jamaluddin Mahasari, Andrio Bukit
{"title":"在旨在保护生物多样性的环境刑法中实施终极补救原则","authors":"Dahlia Kesuma Dewi, Alvi Syahrin, Suhaidi Suhaidi, M. Ekaputra, Mahmud Mulyadi, Edi Yunara, Mohd. Din, Dahris Siregar, Jamaluddin Mahasari, Andrio Bukit","doi":"10.36490/jpmtnd.v2i1.560","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pencemaran dan kerusakan lingkungan di Indonesia merupakan masalah yang  serius dan semakin meningkat dari hari ke hari. Kualitas sumber daya alam  Indonesia juga semakin memburuk. Tentunya hal ini  sangat mempengaruhi masyarakat yang hidupnya masih bergantung pada sumber daya alam. Permintaan manusia yang terus meningkat akan sumber daya alam dapat memberikan tekanan besar pada keanekaragaman hayati, yang pasti akan mengancam kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, tindakan kepolisian yang penting harus dijadikan legislasi untuk menangani masalah lingkungan terkait dengan UU Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peraturan perundang-undangan lingkungan dalam  hukum pengendalian masalah lingkungan dengan menerapkan prinsip Ultimum Remedium yang ditujukan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian ini adalah normatif-legal. Hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai penyebab belum optimalnya peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, karena belum adanya kepolisian yang menerapkan prinsip koreksi akhir. Asas ultimum remidium sebagai upaya terakhir dalam hukum pidana dapat menjadi efek jera bagi pelaku apabila sanksi administratif tidak maksimal.","PeriodicalId":105745,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Tjut Nyak Dhien","volume":"5 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan prinsip ultimum remedium dalam penegakan hukum pidana lingkungan yang bertujuan melindungi keanekaragaman hayati\",\"authors\":\"Dahlia Kesuma Dewi, Alvi Syahrin, Suhaidi Suhaidi, M. Ekaputra, Mahmud Mulyadi, Edi Yunara, Mohd. Din, Dahris Siregar, Jamaluddin Mahasari, Andrio Bukit\",\"doi\":\"10.36490/jpmtnd.v2i1.560\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pencemaran dan kerusakan lingkungan di Indonesia merupakan masalah yang  serius dan semakin meningkat dari hari ke hari. Kualitas sumber daya alam  Indonesia juga semakin memburuk. Tentunya hal ini  sangat mempengaruhi masyarakat yang hidupnya masih bergantung pada sumber daya alam. Permintaan manusia yang terus meningkat akan sumber daya alam dapat memberikan tekanan besar pada keanekaragaman hayati, yang pasti akan mengancam kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, tindakan kepolisian yang penting harus dijadikan legislasi untuk menangani masalah lingkungan terkait dengan UU Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peraturan perundang-undangan lingkungan dalam  hukum pengendalian masalah lingkungan dengan menerapkan prinsip Ultimum Remedium yang ditujukan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian ini adalah normatif-legal. Hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai penyebab belum optimalnya peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, karena belum adanya kepolisian yang menerapkan prinsip koreksi akhir. Asas ultimum remidium sebagai upaya terakhir dalam hukum pidana dapat menjadi efek jera bagi pelaku apabila sanksi administratif tidak maksimal.\",\"PeriodicalId\":105745,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengabdian Masyarakat Tjut Nyak Dhien\",\"volume\":\"5 9\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengabdian Masyarakat Tjut Nyak Dhien\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36490/jpmtnd.v2i1.560\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Tjut Nyak Dhien","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/jpmtnd.v2i1.560","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚的环境污染和破坏是一个严重的问题,而且日益严重。印度尼西亚的自然资源质量也在不断恶化。这无疑对那些仍然依赖自然资源的社会产生了深远的影响。人类对自然资源的不断增长的需求可能会给生物多样性带来巨大的压力,这肯定会威胁到健康和繁荣。因此,必须通过立法来解决与2009年《环境管理与保护法》相关的环境问题。本研究的目的是通过应用用于可持续发展的终极补救原则来分析环境控制法中的环境法规。本研究的方法是合法的。本研究的结果可以看作是环境法规尚未完善的原因,因为目前还没有执法部门应用最终纠正原则。如果行政惩罚没有得到最大限度的惩罚,将作为刑法的最后手段对肇事者产生最终的威慑作用。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Penerapan prinsip ultimum remedium dalam penegakan hukum pidana lingkungan yang bertujuan melindungi keanekaragaman hayati
Pencemaran dan kerusakan lingkungan di Indonesia merupakan masalah yang  serius dan semakin meningkat dari hari ke hari. Kualitas sumber daya alam  Indonesia juga semakin memburuk. Tentunya hal ini  sangat mempengaruhi masyarakat yang hidupnya masih bergantung pada sumber daya alam. Permintaan manusia yang terus meningkat akan sumber daya alam dapat memberikan tekanan besar pada keanekaragaman hayati, yang pasti akan mengancam kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, tindakan kepolisian yang penting harus dijadikan legislasi untuk menangani masalah lingkungan terkait dengan UU Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peraturan perundang-undangan lingkungan dalam  hukum pengendalian masalah lingkungan dengan menerapkan prinsip Ultimum Remedium yang ditujukan untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian ini adalah normatif-legal. Hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai penyebab belum optimalnya peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, karena belum adanya kepolisian yang menerapkan prinsip koreksi akhir. Asas ultimum remidium sebagai upaya terakhir dalam hukum pidana dapat menjadi efek jera bagi pelaku apabila sanksi administratif tidak maksimal.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pelatihan Budidaya Hidroponik Sistem Wick di Kelompok Tani Purnama Sari Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara Edukasi Penggunaan Obat Saat Berpuasa di Lapangan Stadion Teladan Medan Sosialisasi BUD untuk Mencegah Kesalahan dalam Penggunaan Obat di Lapangan Stadion Teladan Medan Edukasi Digital Marketing Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Pelaku Usaha Kuliner Di Kecamatan Medan Helvetia Senam Jantung Sehat dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekertariat Majelis Taklim Taqwa Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1