把加里曼丹的典型蛋糕解构成西方甜点

Rizqy Prasetyani Putri, Anastasia Sulistyawati, Billy Tanius
{"title":"把加里曼丹的典型蛋糕解构成西方甜点","authors":"Rizqy Prasetyani Putri, Anastasia Sulistyawati, Billy Tanius","doi":"10.46837/journey.v5i1.100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kue tradisional kurang populer jika dibandingkan dengan western dessert yang dipasarkan di Indonesia sehingga generasi muda Indonesia merasa kue tradisional tidak bisa bersaing di pasar internasional. Pada karya kompetensi kreatif ini, penulis mendekonstruksi kue khas Kalimantan menjadi western dessert agar kue tradisional terlihat lebih menarik. Penulis menggunakan kue khas Kalimantan karena memiliki sejarah yang unik dan masih kurang dikenal masyarakat Indonesia. Metode pada penelitian ini menggunakan research and development (R&D) dengan model 4D yaitu (define, design, development dan dissemination). Teori yang digunakan yaitu teori dekonstruksi pada makanan dari Ferran Adrià. Uji coba produk dalam penelitian ini menggunakan uji hedonik dengan menguji kesukaan seseorang terhadap warna, rasa, tekstur, aroma dan penampilan keseluruhan makanan. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan pada 6 panelis ahli dan 42 panelis umum. Hasil dari penelitian ini berupa 10 resep antara lain: kararaban swiss roll, amparan tatak mousse, gegicak coconut cake, puracit choux au craquelin, bingka tartlet, putri keraton bundt cake, pisang gapit cheesecake, putri selat panna cotta, hintalu karuang flan cake, jendral mabok soufflé. Hasil nilai rata-rata keseluruhan dari penilaian uji hedonik adalah 4.32 untuk warna, 4.39 untuk rasa, 4.33 untuk aroma, 4.36 untuk tekstur, dan 4.56 untuk keseluruhan. Dapat disimpulkan dari hasil nilai rata-rata bahwa para Panelis memberi respon positif dan menyukai 10 menu hasil dekonstruksi.\n\nKata Kunci: Dekonstruksi, Kue Khas Kalimantan, Western Dessert","PeriodicalId":231027,"journal":{"name":"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Dekonstruksi Kue Khas Kalimantan Menjadi Western Dessert\",\"authors\":\"Rizqy Prasetyani Putri, Anastasia Sulistyawati, Billy Tanius\",\"doi\":\"10.46837/journey.v5i1.100\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kue tradisional kurang populer jika dibandingkan dengan western dessert yang dipasarkan di Indonesia sehingga generasi muda Indonesia merasa kue tradisional tidak bisa bersaing di pasar internasional. Pada karya kompetensi kreatif ini, penulis mendekonstruksi kue khas Kalimantan menjadi western dessert agar kue tradisional terlihat lebih menarik. Penulis menggunakan kue khas Kalimantan karena memiliki sejarah yang unik dan masih kurang dikenal masyarakat Indonesia. Metode pada penelitian ini menggunakan research and development (R&D) dengan model 4D yaitu (define, design, development dan dissemination). Teori yang digunakan yaitu teori dekonstruksi pada makanan dari Ferran Adrià. Uji coba produk dalam penelitian ini menggunakan uji hedonik dengan menguji kesukaan seseorang terhadap warna, rasa, tekstur, aroma dan penampilan keseluruhan makanan. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan pada 6 panelis ahli dan 42 panelis umum. Hasil dari penelitian ini berupa 10 resep antara lain: kararaban swiss roll, amparan tatak mousse, gegicak coconut cake, puracit choux au craquelin, bingka tartlet, putri keraton bundt cake, pisang gapit cheesecake, putri selat panna cotta, hintalu karuang flan cake, jendral mabok soufflé. Hasil nilai rata-rata keseluruhan dari penilaian uji hedonik adalah 4.32 untuk warna, 4.39 untuk rasa, 4.33 untuk aroma, 4.36 untuk tekstur, dan 4.56 untuk keseluruhan. Dapat disimpulkan dari hasil nilai rata-rata bahwa para Panelis memberi respon positif dan menyukai 10 menu hasil dekonstruksi.\\n\\nKata Kunci: Dekonstruksi, Kue Khas Kalimantan, Western Dessert\",\"PeriodicalId\":231027,\"journal\":{\"name\":\"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management\",\"volume\":\"65 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46837/journey.v5i1.100\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46837/journey.v5i1.100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

与在印尼销售的西方甜点相比,传统蛋糕不太受欢迎,因此年轻的印尼人认为传统蛋糕无法在国际市场上竞争。在这项创造性的工作中,作者将加里曼丹的特色蛋糕解构成西方甜点,以使传统蛋糕看起来更有吸引力。作者使用加里曼丹蛋糕是因为它有着独特的历史,在印尼社会中仍然鲜为人知。本研究方法采用研发(R&D)和4D模型(定义、设计、发展和分歧)。用来解构Ferran Adria食物的理论。本研究的产品试验采用的是享乐主义测试,测试一个人对食物整体的颜色、味道、质地、香味和外观的偏好。用于检索本研究数据的工具是分配给6个专家小组和42个普通小组的问卷。这项研究的结果包括瑞士卷碳水化合物、塔塔克慕斯蛋糕、gegicak coconut cake、biracit choux au craquelin、bingka tartlet、banton bundt蛋糕公主、香蕉gapit cheesecake、flan couch公主、mabok flan蛋糕将军mabok soufffff。色度检测的平均成绩为4.32色度,口味4.39,香味4.33,纹理4.36,总体4.56。从平均分数中可以推断出评审团成员的反应是积极的,他们喜欢10份解构菜单。关键词:解构,加里曼丹特色蛋糕,西餐
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Dekonstruksi Kue Khas Kalimantan Menjadi Western Dessert
Kue tradisional kurang populer jika dibandingkan dengan western dessert yang dipasarkan di Indonesia sehingga generasi muda Indonesia merasa kue tradisional tidak bisa bersaing di pasar internasional. Pada karya kompetensi kreatif ini, penulis mendekonstruksi kue khas Kalimantan menjadi western dessert agar kue tradisional terlihat lebih menarik. Penulis menggunakan kue khas Kalimantan karena memiliki sejarah yang unik dan masih kurang dikenal masyarakat Indonesia. Metode pada penelitian ini menggunakan research and development (R&D) dengan model 4D yaitu (define, design, development dan dissemination). Teori yang digunakan yaitu teori dekonstruksi pada makanan dari Ferran Adrià. Uji coba produk dalam penelitian ini menggunakan uji hedonik dengan menguji kesukaan seseorang terhadap warna, rasa, tekstur, aroma dan penampilan keseluruhan makanan. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan pada 6 panelis ahli dan 42 panelis umum. Hasil dari penelitian ini berupa 10 resep antara lain: kararaban swiss roll, amparan tatak mousse, gegicak coconut cake, puracit choux au craquelin, bingka tartlet, putri keraton bundt cake, pisang gapit cheesecake, putri selat panna cotta, hintalu karuang flan cake, jendral mabok soufflé. Hasil nilai rata-rata keseluruhan dari penilaian uji hedonik adalah 4.32 untuk warna, 4.39 untuk rasa, 4.33 untuk aroma, 4.36 untuk tekstur, dan 4.56 untuk keseluruhan. Dapat disimpulkan dari hasil nilai rata-rata bahwa para Panelis memberi respon positif dan menyukai 10 menu hasil dekonstruksi. Kata Kunci: Dekonstruksi, Kue Khas Kalimantan, Western Dessert
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Analysis Of The Level Of Integration And Spatial Connectivity In The Space Configuration Of Bongkasa Pertiwi Tourism Village Based On Space Syntax Lifestyles That Impact The Choice To Visit A Café In The Northern Area Of Bandung City At West Java Province Effectiveness Of Employee Engagement On Hotel Staff Performance Identification Of Ecotherapy Design Criteria In Public Open Spaces As An Effort To Improve Visitor’s Mental Health Availability And Quality Of Denpasar City Regional Pedestrian Paths As An Effort To Improve Bali Tourism
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1