{"title":"“前城市”减轻了马纳多市外城市的洪灾。","authors":"Ritha Riyandari","doi":"10.29122/JSTMB.V13I1.3361","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota manado dikenal sebagai kota yang memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap bencana banjir, hal ini disebabkan kota manado di kelilingi oleh dua aliran sungai yaitu Sungai Tondano dan Sungai Tuminting dimana kondisi kedua sungai ini telah mengalami perubahan lahan akibat aktivitas manusia maka diperlukan peran serta masyarakat dalam mengurangi bencana banjir yang terjadi, seperti yang dilakukan oleh masyarakat kelurahan dendengan luar yang membuat water front city untuk mengurangi bencana banjir di kecamatan mereka.","PeriodicalId":410270,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana","volume":"351 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"“WATER FRONT CITY” MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN DENDENGAN LUAR, KOTA MANADO.\",\"authors\":\"Ritha Riyandari\",\"doi\":\"10.29122/JSTMB.V13I1.3361\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kota manado dikenal sebagai kota yang memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap bencana banjir, hal ini disebabkan kota manado di kelilingi oleh dua aliran sungai yaitu Sungai Tondano dan Sungai Tuminting dimana kondisi kedua sungai ini telah mengalami perubahan lahan akibat aktivitas manusia maka diperlukan peran serta masyarakat dalam mengurangi bencana banjir yang terjadi, seperti yang dilakukan oleh masyarakat kelurahan dendengan luar yang membuat water front city untuk mengurangi bencana banjir di kecamatan mereka.\",\"PeriodicalId\":410270,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana\",\"volume\":\"351 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29122/JSTMB.V13I1.3361\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/JSTMB.V13I1.3361","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
“WATER FRONT CITY” MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN DENDENGAN LUAR, KOTA MANADO.
Kota manado dikenal sebagai kota yang memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap bencana banjir, hal ini disebabkan kota manado di kelilingi oleh dua aliran sungai yaitu Sungai Tondano dan Sungai Tuminting dimana kondisi kedua sungai ini telah mengalami perubahan lahan akibat aktivitas manusia maka diperlukan peran serta masyarakat dalam mengurangi bencana banjir yang terjadi, seperti yang dilakukan oleh masyarakat kelurahan dendengan luar yang membuat water front city untuk mengurangi bencana banjir di kecamatan mereka.