{"title":"使用英语教师MIPA RSBI的有效性","authors":"ismaili ismaili","doi":"10.14414/jebav.v21i7.1138","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karena berbagai faktor, implementasi penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada sekolah RSBI sering mengalami kendala. Sering ada gurauan bahwa sebagian guru hanya menggunakan bahasa Inggris pada awal dan akhir pelajaran saja. Padahal untuk dapat mengajar dengan baik, guru MIPA tidak mesti semahir guru bahasa Inggris. Bila kosakata terkait konten dan ungkapan esensial telah dikuasai dengan baik, guru MIPA sejatinya akan dapat mengajar sama baiknya dengan guru bahasa Inggris. Kosakata penting dan ungkapan esensial itu biasanya telah dipelajari dan dipersiapkan dalam pelatihan persiapan RSBI. Persiapan yang sama juga dilakukan oleh lembaga pendidikan yang mempersiapkan guru MIPA untuk mengajar pada kelas-kelas internasional. Sayangnya, informasi mengenai pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris oleh guru RSBI masih belum banyak ditemukan. Penelitian ini berusaha menggambarkan pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris guru MIPA RSBI dengan melibatkan tiga orang guru SMP RSBI di Bandung. Data berupa rekaman KBM yang dilakukan responden akan ditranskrip dan dianalisis menggunakan kriteria kelas CLIL efektif yang diajukan de Graaff et al (2007), Coyle et al (2010), Dalton-Puffer (2009), Dalton-Puffer (n.d.) dan Lorenzo (2009). Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua responden yang terlibat dapat menggunakan “ language of learning ” dan “ language for learning ”, dengan baik dalam interkasi belajar mengajarnya di kelas, namun sedikit “ language through learning ” yang muncul. Ketiga jenis bahasa itu direalisasikan dalam kegiatan initiation, response dan feedback (IRF). Kelemahan dalam salah satu dari ketiga komponen itu dapat menyebabkan terganggunya aliran IRF dalam interaksi kelas. Dalam kaitannya dengan efektivitas pembelajaran, realisasi penggunaan bahasa Inggris juga bervariasi. Guru MIPA dengan penguasaan bahasa Inggris yang memadai cenderung dapat menampilkan interaksi pembelajaran yang efektif seperti mendorong penggunaan bahasa Inggris, mengantisipasi dan membahas kata-kata sulit, serta mendorong siswa melakukan reaksi atas pendapat rekannya. Sementara itu, guru MIPA dengan kemampuan bahasa Inggris terbatas cenderung lambat beralih antara topik yang satu ke topik lainnya, sering beralih kode ke Bahasa Indonesia, serta tidak mendorong siswanya untuk menggunakan bahasa Inggris.","PeriodicalId":444170,"journal":{"name":"Journal of Economics, Business, and Accountancy | Ventura","volume":"519 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS GURU MIPA SEKOLAH RSBI\",\"authors\":\"ismaili ismaili\",\"doi\":\"10.14414/jebav.v21i7.1138\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Karena berbagai faktor, implementasi penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada sekolah RSBI sering mengalami kendala. Sering ada gurauan bahwa sebagian guru hanya menggunakan bahasa Inggris pada awal dan akhir pelajaran saja. Padahal untuk dapat mengajar dengan baik, guru MIPA tidak mesti semahir guru bahasa Inggris. Bila kosakata terkait konten dan ungkapan esensial telah dikuasai dengan baik, guru MIPA sejatinya akan dapat mengajar sama baiknya dengan guru bahasa Inggris. Kosakata penting dan ungkapan esensial itu biasanya telah dipelajari dan dipersiapkan dalam pelatihan persiapan RSBI. Persiapan yang sama juga dilakukan oleh lembaga pendidikan yang mempersiapkan guru MIPA untuk mengajar pada kelas-kelas internasional. Sayangnya, informasi mengenai pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris oleh guru RSBI masih belum banyak ditemukan. Penelitian ini berusaha menggambarkan pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris guru MIPA RSBI dengan melibatkan tiga orang guru SMP RSBI di Bandung. Data berupa rekaman KBM yang dilakukan responden akan ditranskrip dan dianalisis menggunakan kriteria kelas CLIL efektif yang diajukan de Graaff et al (2007), Coyle et al (2010), Dalton-Puffer (2009), Dalton-Puffer (n.d.) dan Lorenzo (2009). Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua responden yang terlibat dapat menggunakan “ language of learning ” dan “ language for learning ”, dengan baik dalam interkasi belajar mengajarnya di kelas, namun sedikit “ language through learning ” yang muncul. Ketiga jenis bahasa itu direalisasikan dalam kegiatan initiation, response dan feedback (IRF). Kelemahan dalam salah satu dari ketiga komponen itu dapat menyebabkan terganggunya aliran IRF dalam interaksi kelas. Dalam kaitannya dengan efektivitas pembelajaran, realisasi penggunaan bahasa Inggris juga bervariasi. Guru MIPA dengan penguasaan bahasa Inggris yang memadai cenderung dapat menampilkan interaksi pembelajaran yang efektif seperti mendorong penggunaan bahasa Inggris, mengantisipasi dan membahas kata-kata sulit, serta mendorong siswa melakukan reaksi atas pendapat rekannya. Sementara itu, guru MIPA dengan kemampuan bahasa Inggris terbatas cenderung lambat beralih antara topik yang satu ke topik lainnya, sering beralih kode ke Bahasa Indonesia, serta tidak mendorong siswanya untuk menggunakan bahasa Inggris.\",\"PeriodicalId\":444170,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Economics, Business, and Accountancy | Ventura\",\"volume\":\"519 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Economics, Business, and Accountancy | Ventura\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14414/jebav.v21i7.1138\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Economics, Business, and Accountancy | Ventura","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14414/jebav.v21i7.1138","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
由于各种各样的因素,使用英语作为RSBI学校前言的实施常常受到限制。经常有人开玩笑说,有些老师只在课程开始和结束时使用英语。然而,要教得好,MIPA老师并不需要像英语老师那样优秀。当有关内容和基本短语的词汇掌握得很好时,真正的MIPA老师将能够像英语老师一样教得更好。这些重要的词汇和基本的表达通常是在RSBI准备培训中学习和准备的。教育机构也为MIPA教师在国际课堂上教学做了类似的准备。不幸的是,关于英国教师使用英语的模式和有效性的信息仍然很少被发现。本研究试图说明MIPA RSBI教师使用英语的模式和有效性,其中包括万隆的三名RSBI初中教师。记录KBM记录的答辩将使用德格拉夫et al(2007)、Coyle et al(2010)、Dalton-Puffer(2009)、Dalton-Puffer (n.d.)和Lorenzo(2009)提出的有效的CLIL类标准进行加密和分析。数据分析表明,所有参与的受访者都可以使用“学习语言”和“学习语言”,这两种语言在课堂上都很有效,但很少有“通过学习语言”出现。这三种语言都是在主动、响应和反馈活动中实现的。这三种元素中的任何一种缺陷都可能导致课堂互动中IRF流的中断。在学习有效性方面,英语使用的实现也因人而异。掌握足够英语的MIPA老师往往可以展示有效的学习互动,如鼓励使用英语,预测和讨论难词,并鼓励学生对同伴的意见做出反应。与此同时,拥有有限英语技能的MIPA教师往往在一个主题之间转移得很慢,经常把代码转换成印尼语,也不鼓励学生使用英语。
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS GURU MIPA SEKOLAH RSBI
Karena berbagai faktor, implementasi penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada sekolah RSBI sering mengalami kendala. Sering ada gurauan bahwa sebagian guru hanya menggunakan bahasa Inggris pada awal dan akhir pelajaran saja. Padahal untuk dapat mengajar dengan baik, guru MIPA tidak mesti semahir guru bahasa Inggris. Bila kosakata terkait konten dan ungkapan esensial telah dikuasai dengan baik, guru MIPA sejatinya akan dapat mengajar sama baiknya dengan guru bahasa Inggris. Kosakata penting dan ungkapan esensial itu biasanya telah dipelajari dan dipersiapkan dalam pelatihan persiapan RSBI. Persiapan yang sama juga dilakukan oleh lembaga pendidikan yang mempersiapkan guru MIPA untuk mengajar pada kelas-kelas internasional. Sayangnya, informasi mengenai pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris oleh guru RSBI masih belum banyak ditemukan. Penelitian ini berusaha menggambarkan pola-pola dan efektivitas penggunaan bahasa Inggris guru MIPA RSBI dengan melibatkan tiga orang guru SMP RSBI di Bandung. Data berupa rekaman KBM yang dilakukan responden akan ditranskrip dan dianalisis menggunakan kriteria kelas CLIL efektif yang diajukan de Graaff et al (2007), Coyle et al (2010), Dalton-Puffer (2009), Dalton-Puffer (n.d.) dan Lorenzo (2009). Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua responden yang terlibat dapat menggunakan “ language of learning ” dan “ language for learning ”, dengan baik dalam interkasi belajar mengajarnya di kelas, namun sedikit “ language through learning ” yang muncul. Ketiga jenis bahasa itu direalisasikan dalam kegiatan initiation, response dan feedback (IRF). Kelemahan dalam salah satu dari ketiga komponen itu dapat menyebabkan terganggunya aliran IRF dalam interaksi kelas. Dalam kaitannya dengan efektivitas pembelajaran, realisasi penggunaan bahasa Inggris juga bervariasi. Guru MIPA dengan penguasaan bahasa Inggris yang memadai cenderung dapat menampilkan interaksi pembelajaran yang efektif seperti mendorong penggunaan bahasa Inggris, mengantisipasi dan membahas kata-kata sulit, serta mendorong siswa melakukan reaksi atas pendapat rekannya. Sementara itu, guru MIPA dengan kemampuan bahasa Inggris terbatas cenderung lambat beralih antara topik yang satu ke topik lainnya, sering beralih kode ke Bahasa Indonesia, serta tidak mendorong siswanya untuk menggunakan bahasa Inggris.