Wildan Muhammad Nur Ikhsan, R. Darwis, M. Zainuddin
{"title":"MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN BANTARAN SUNGAI CITARUM SEKTOR 7 KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG","authors":"Wildan Muhammad Nur Ikhsan, R. Darwis, M. Zainuddin","doi":"10.24198/focus.v5i1.40707","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hadirnya program Citarum Harum menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pencemaran di sungai Citarum. Meskipun demikian, pengelolaan bantaran sungai Citarum menjadi tanggungjawab semua pihak masyarakat maupun stakeholder lainnya. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan modal sosial dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya. Penelitian dilaksanakan di sektor 7 Kecamatan Baleendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui proses wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan literature review yang meliputi aspek-aspek modal sosial, yaitu; Bonding, Bridging dan Linking social Capital. Wawancara dilakukan dengan pemerintah setempat, lembaga, masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan bantaran Sungai Citarum, dan satuan tugas Citarum Harum. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat beserta stakeholder lain telah mampu memanfaatkan modal sosial yang mereka miliki dalam pengelolaan bantaran sungai melalui Bonding, Bridging dan Lingking, hal ini memberikan dampak yang baik terhadap keberlanjutan pengelolaan bantaran sungai Citarum, Namun salah satu wilayah yakni Rancamanyar belum bisa mengoptimalkan modal sosial yang mereka miliki dikarenakan beberapa hal yang menghambatnya.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/focus.v5i1.40707","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN BANTARAN SUNGAI CITARUM SEKTOR 7 KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Hadirnya program Citarum Harum menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pencemaran di sungai Citarum. Meskipun demikian, pengelolaan bantaran sungai Citarum menjadi tanggungjawab semua pihak masyarakat maupun stakeholder lainnya. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan modal sosial dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya. Penelitian dilaksanakan di sektor 7 Kecamatan Baleendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui proses wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan literature review yang meliputi aspek-aspek modal sosial, yaitu; Bonding, Bridging dan Linking social Capital. Wawancara dilakukan dengan pemerintah setempat, lembaga, masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan bantaran Sungai Citarum, dan satuan tugas Citarum Harum. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat beserta stakeholder lain telah mampu memanfaatkan modal sosial yang mereka miliki dalam pengelolaan bantaran sungai melalui Bonding, Bridging dan Lingking, hal ini memberikan dampak yang baik terhadap keberlanjutan pengelolaan bantaran sungai Citarum, Namun salah satu wilayah yakni Rancamanyar belum bisa mengoptimalkan modal sosial yang mereka miliki dikarenakan beberapa hal yang menghambatnya.