Vicky Bgd Paat, Masroni Masroni, M. Nainggolan, Boy Joko Prawira Naibaho, S. Gultom, Rickki Setia Budi Situmeang
{"title":"神学学生在基督教婚姻中理解离婚的社会化","authors":"Vicky Bgd Paat, Masroni Masroni, M. Nainggolan, Boy Joko Prawira Naibaho, S. Gultom, Rickki Setia Budi Situmeang","doi":"10.53547/rcj.v2i2.129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The family is an institution built by God Himself through a marriage, therefore it is a noble thing, which is given by God to humans. Genesis 1:28 records that God blessed Adam and Eve before they were commanded to reproduce. Therefore, marriage must be carried out by a man and a woman on the basis of harmony, one heart, agreement, full of love, trust in one another, and rely on God's grace. Marriage must not be carried out by trial and error, damaged by lack of wisdom, insulted or defiled; marriage should be respected and upheld by fearing the Lord and remembering God's purpose in marriage. In Matthew 19 God concludes, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (Therefore, what God has joined together, man should not divorce). This truth is proof that God actually builds families and blesses with the aim that households on earth live in God's plan, namely carrying out God's mission on this earth. AbstrakKeluarga adalah lembaga yang dibangun oleh Allah sendiri melalui sebuah pernikahan, oleh karenanya hal ini adalah mulia, yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Kejadian 1:28 mencatat bahwa Tuhan memberkati Adam dan Hawa sebelum mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Oleh karenanya pernikahan harus dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dengan dasar rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, percaya seorang akan yang lain, dan bersandar kepada kasih karunia Tuhan. Pernikahan tidak boleh dilakukan dengan coba-coba, dirusak oleh karena kurang bijaksana, dinista atau dinajiskan; pernikahan harus dihormati dan dijunjung tinggi dengan takut akan Tuhan serta mengingat tujuan Allah dalam pernikahan. Dalam Matius 19 Tuhan menyimpulkan, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia). Kebenaran tersebut menjadi bukti bahwa Allah secara nyata membangun keluarga dan memberkati dengan tujuan agar rumah tangga dibumi hidup dalam rencana Allah yaitu melaksanakan misi Allah atas bumi ini.","PeriodicalId":197227,"journal":{"name":"REAL COSTER: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sosialisasi Pemahaman Perceraian Dalam Pernikahan Kristen Bagi Mahasiswa Teologi\",\"authors\":\"Vicky Bgd Paat, Masroni Masroni, M. Nainggolan, Boy Joko Prawira Naibaho, S. Gultom, Rickki Setia Budi Situmeang\",\"doi\":\"10.53547/rcj.v2i2.129\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The family is an institution built by God Himself through a marriage, therefore it is a noble thing, which is given by God to humans. Genesis 1:28 records that God blessed Adam and Eve before they were commanded to reproduce. Therefore, marriage must be carried out by a man and a woman on the basis of harmony, one heart, agreement, full of love, trust in one another, and rely on God's grace. Marriage must not be carried out by trial and error, damaged by lack of wisdom, insulted or defiled; marriage should be respected and upheld by fearing the Lord and remembering God's purpose in marriage. In Matthew 19 God concludes, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (Therefore, what God has joined together, man should not divorce). This truth is proof that God actually builds families and blesses with the aim that households on earth live in God's plan, namely carrying out God's mission on this earth. AbstrakKeluarga adalah lembaga yang dibangun oleh Allah sendiri melalui sebuah pernikahan, oleh karenanya hal ini adalah mulia, yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Kejadian 1:28 mencatat bahwa Tuhan memberkati Adam dan Hawa sebelum mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Oleh karenanya pernikahan harus dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dengan dasar rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, percaya seorang akan yang lain, dan bersandar kepada kasih karunia Tuhan. Pernikahan tidak boleh dilakukan dengan coba-coba, dirusak oleh karena kurang bijaksana, dinista atau dinajiskan; pernikahan harus dihormati dan dijunjung tinggi dengan takut akan Tuhan serta mengingat tujuan Allah dalam pernikahan. Dalam Matius 19 Tuhan menyimpulkan, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia). Kebenaran tersebut menjadi bukti bahwa Allah secara nyata membangun keluarga dan memberkati dengan tujuan agar rumah tangga dibumi hidup dalam rencana Allah yaitu melaksanakan misi Allah atas bumi ini.\",\"PeriodicalId\":197227,\"journal\":{\"name\":\"REAL COSTER: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-09-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"REAL COSTER: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53547/rcj.v2i2.129\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"REAL COSTER: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53547/rcj.v2i2.129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
家庭是神自己通过婚姻建立起来的制度,是神赐给人类的一件崇高的事情。创世记1:28记载,在亚当和夏娃被命令生育之前,上帝祝福了他们。因此,婚姻必须由一个男人和一个女人在和谐、一心、一致、充满爱、彼此信任和依靠上帝恩典的基础上进行。婚姻不可因试错而实行,不可因缺乏智慧而破坏,不可因侮辱而玷污;婚姻应该通过敬畏神和记住神在婚姻中的目的而得到尊重和维护。在马太福音19神总结道,“ὃοὖνὁθεὸςσυνέζευξενἄνθρωποςμὴχωριζέτω”(因此,神所配合的,人不应该离婚)。这个真理证明,神建造家庭和赐福的目的,是要地上的家庭活在神的计划中,即执行神在地上的使命。摘要:keluarga adalah lembaga yang dibangun oleh Allah sendiri melalui sebuah pernikahan, oleh karenanya hal ini adaluniakan Tuhan kepada manusia。kejdian 1:28 mencatat bahwa Tuhan成员kati Adam dan Hawa sebelum mereka diperintahkan untuk beranak cucu。Oleh karenanya pernikahan harus dilakukan Oleh laki-laki dan perempuan dengan dasar rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, peraya seorang akan yang lain, dan bersandar kasih karunia Tuhan。Pernikahan tidak boleh dilakukan dengan coba-coba, dirusak oleh karena kurang bijaksana, dinista atau dinajiskan;真主保佑,真主保佑,真主保佑。Dalam Matius 19 Tuhan meny脉冲kan,“ο ο ν ν θε ος σ”(karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia)。Kebenaran tersebut menjadi bukti bahwa Allah secara nyata membananguan keluarga dan memberkati dengan tujuan agar rumah tangga dibumi hidup dalam rencana Allah yitu melaksanakan misi Allah atas bumi ini。
Sosialisasi Pemahaman Perceraian Dalam Pernikahan Kristen Bagi Mahasiswa Teologi
The family is an institution built by God Himself through a marriage, therefore it is a noble thing, which is given by God to humans. Genesis 1:28 records that God blessed Adam and Eve before they were commanded to reproduce. Therefore, marriage must be carried out by a man and a woman on the basis of harmony, one heart, agreement, full of love, trust in one another, and rely on God's grace. Marriage must not be carried out by trial and error, damaged by lack of wisdom, insulted or defiled; marriage should be respected and upheld by fearing the Lord and remembering God's purpose in marriage. In Matthew 19 God concludes, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (Therefore, what God has joined together, man should not divorce). This truth is proof that God actually builds families and blesses with the aim that households on earth live in God's plan, namely carrying out God's mission on this earth. AbstrakKeluarga adalah lembaga yang dibangun oleh Allah sendiri melalui sebuah pernikahan, oleh karenanya hal ini adalah mulia, yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Kejadian 1:28 mencatat bahwa Tuhan memberkati Adam dan Hawa sebelum mereka diperintahkan untuk beranak cucu. Oleh karenanya pernikahan harus dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dengan dasar rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, percaya seorang akan yang lain, dan bersandar kepada kasih karunia Tuhan. Pernikahan tidak boleh dilakukan dengan coba-coba, dirusak oleh karena kurang bijaksana, dinista atau dinajiskan; pernikahan harus dihormati dan dijunjung tinggi dengan takut akan Tuhan serta mengingat tujuan Allah dalam pernikahan. Dalam Matius 19 Tuhan menyimpulkan, “ὃ οὖν ὁ θεὸς συνέζευξεν ἄνθρωπος μὴ χωριζέτω” (karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia). Kebenaran tersebut menjadi bukti bahwa Allah secara nyata membangun keluarga dan memberkati dengan tujuan agar rumah tangga dibumi hidup dalam rencana Allah yaitu melaksanakan misi Allah atas bumi ini.