Reny Syafriny, Sangkertadi Sangkertadi, Faizah M. Mastutie
{"title":"马纳多市沿海地区的空间分布不平衡","authors":"Reny Syafriny, Sangkertadi Sangkertadi, Faizah M. Mastutie","doi":"10.32315/sem.3.a068","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah utama dari perkembangan kota kontemporer adalah terjadinya konflik sosial yang berkaitan dengan persoalan penggunaan lahan bagi kelompok marginal dimana pada kota pesisir yang sering tereksklusi adalah masyarakat tradisional khususnya nelayan. Manado adalah salah satu kota pesisir yang mengalami peroalan tersebut. Keterbatasan lahan untuk pengembangan ruang urban, telah mendorong persaingan ruang yang tidak berimbang antara aktivitas ekonomi modern yang cenderung kapitalistik dan ekonomi subsisten khususnya masyarakat yang bergerak pada sektor informal di bidang perikanan.Berawal dari aktivitas pertukaran dagang di sebuah muara sungai pada masa kolonial, kota Manado tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat kegiatan regional yang berperan penting bagi pertumbuhan wilayah di kawasan pasifik. Riset ini difokuskan pada pemetaan kontroversi ruang urban antara dua model ekonomi, yakni ekonomi modern/formal dan subsisten/informal yang hadir di ruang pesisir kota Manado. Pertumbuhan pesat dan perubahan formasi ruang pesisir dari perikanan menuju pariwisata telah menimbulkan sejumlah konflik dalam proses transformasi urban. Melalui penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan data empirik dan metafisik, terungkap bentuk ruang pesisir yang tidak berimbang sebagai manifestasi dari ketidakadilan spasial dalam pembentukan ruang urban yang baru. Perubahan struktur spasial yang berdampak konflik dalam penggunaan ruang menjadi signifikansi dari temuan penelitian ini yang dapat dijadikan masukan bagi penyusunan konsep rancangan ruang pesisir di wilayah perkotaan yang berkeadilan.","PeriodicalId":250266,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Archimariture","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Ketidakseimbangan Distribusi Spasial di Pesisir Kota Manado\",\"authors\":\"Reny Syafriny, Sangkertadi Sangkertadi, Faizah M. Mastutie\",\"doi\":\"10.32315/sem.3.a068\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masalah utama dari perkembangan kota kontemporer adalah terjadinya konflik sosial yang berkaitan dengan persoalan penggunaan lahan bagi kelompok marginal dimana pada kota pesisir yang sering tereksklusi adalah masyarakat tradisional khususnya nelayan. Manado adalah salah satu kota pesisir yang mengalami peroalan tersebut. Keterbatasan lahan untuk pengembangan ruang urban, telah mendorong persaingan ruang yang tidak berimbang antara aktivitas ekonomi modern yang cenderung kapitalistik dan ekonomi subsisten khususnya masyarakat yang bergerak pada sektor informal di bidang perikanan.Berawal dari aktivitas pertukaran dagang di sebuah muara sungai pada masa kolonial, kota Manado tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat kegiatan regional yang berperan penting bagi pertumbuhan wilayah di kawasan pasifik. Riset ini difokuskan pada pemetaan kontroversi ruang urban antara dua model ekonomi, yakni ekonomi modern/formal dan subsisten/informal yang hadir di ruang pesisir kota Manado. Pertumbuhan pesat dan perubahan formasi ruang pesisir dari perikanan menuju pariwisata telah menimbulkan sejumlah konflik dalam proses transformasi urban. Melalui penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan data empirik dan metafisik, terungkap bentuk ruang pesisir yang tidak berimbang sebagai manifestasi dari ketidakadilan spasial dalam pembentukan ruang urban yang baru. Perubahan struktur spasial yang berdampak konflik dalam penggunaan ruang menjadi signifikansi dari temuan penelitian ini yang dapat dijadikan masukan bagi penyusunan konsep rancangan ruang pesisir di wilayah perkotaan yang berkeadilan.\",\"PeriodicalId\":250266,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Seminar Nasional Archimariture\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Seminar Nasional Archimariture\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32315/sem.3.a068\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Archimariture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32315/sem.3.a068","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Ketidakseimbangan Distribusi Spasial di Pesisir Kota Manado
Masalah utama dari perkembangan kota kontemporer adalah terjadinya konflik sosial yang berkaitan dengan persoalan penggunaan lahan bagi kelompok marginal dimana pada kota pesisir yang sering tereksklusi adalah masyarakat tradisional khususnya nelayan. Manado adalah salah satu kota pesisir yang mengalami peroalan tersebut. Keterbatasan lahan untuk pengembangan ruang urban, telah mendorong persaingan ruang yang tidak berimbang antara aktivitas ekonomi modern yang cenderung kapitalistik dan ekonomi subsisten khususnya masyarakat yang bergerak pada sektor informal di bidang perikanan.Berawal dari aktivitas pertukaran dagang di sebuah muara sungai pada masa kolonial, kota Manado tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat kegiatan regional yang berperan penting bagi pertumbuhan wilayah di kawasan pasifik. Riset ini difokuskan pada pemetaan kontroversi ruang urban antara dua model ekonomi, yakni ekonomi modern/formal dan subsisten/informal yang hadir di ruang pesisir kota Manado. Pertumbuhan pesat dan perubahan formasi ruang pesisir dari perikanan menuju pariwisata telah menimbulkan sejumlah konflik dalam proses transformasi urban. Melalui penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan data empirik dan metafisik, terungkap bentuk ruang pesisir yang tidak berimbang sebagai manifestasi dari ketidakadilan spasial dalam pembentukan ruang urban yang baru. Perubahan struktur spasial yang berdampak konflik dalam penggunaan ruang menjadi signifikansi dari temuan penelitian ini yang dapat dijadikan masukan bagi penyusunan konsep rancangan ruang pesisir di wilayah perkotaan yang berkeadilan.