{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh","authors":"Afraa Maiza, Julinar Julinar, A. Andri","doi":"10.53770/amhj.v2i1.105","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT\nIntroduction: The incidence of stunting is the impact of inadequate nutritional intake, both in terms of quality and quantity, high morbidity, or a combination of both. This condition is often found in countries with less economic conditions. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of stunting. The sample in this study were toddlers who visited the Public Health Center with a total of 95 samples. The type of research used in this research is quantitative research with cross sectional design. Based on the results of the study, it was found that there was a relationship between a history of low birth weight babies with Stunting Incidence P value = 0.000, there was a relationship between history of exclusive breastfeeding and Stunting Incidence P value = 0.020, there was a relationship between economic status and Stunting Incidence P value = 0.009 and no the relationship between education and the incidence of stunting P value = 0.721. Researchers suggest for health workers at Ulee Kareng Public Health Center Banda Aceh to provide education to mothers with a height of less than 145 cm, for further researchers it is hoped that further research should be carried out, using a prospective cohort so that it can be followed since the birth of a toddler regarding any factors associated with stunting in toddlers.\nABSTRAK\nPendahuluan: Kejadian stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari keduanya. Kondisi tersebut sering dijumpai di negara dengan kondisi ekonomi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Sampel dalam peneltian ini yaitu balita yang berkunjung di Puskesmas dengan jumlah 95 sampel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara riwayat Berat bayi lahir rendah dengan Kejadian Stunting P value =0,000, ada hubungan antara riwayat pemberian ASI Ekslusif dengan Kejadian Stunting P value =0,020, ada hubungan antara status ekonomi dengan Kejadian Stunting P value = 0,009 dan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan Kejadian Stunting P value = 0,721. Saran peneliti bagi tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh memberikan edukasi kepada ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, bagi peneliti selanjutnya diaharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut, hendaknya menggunakan kohort prospektif sehingga dapat diikuti sejak kelahiran balita mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.","PeriodicalId":107137,"journal":{"name":"Ahmar Metastasis Health Journal","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ahmar Metastasis Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53770/amhj.v2i1.105","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要简介:发育迟缓的发生是营养摄入不足的影响,无论是在质量和数量上,还是高发病率,或两者兼而有之。这种情况常见于经济条件较差的国家。本研究的目的是确定与发育迟缓发生率相关的因素。本研究的样本是访问公共卫生中心的幼儿,共有95个样本。在本研究中使用的研究类型是定量研究与横断面设计。根据研究结果发现,低出生体重儿史与发育迟缓发生率P值= 0.000有关系,纯母乳喂养史与发育迟缓发生率P值= 0.020有关系,经济状况与发育迟缓发生率P值= 0.009有关系,受教育程度与发育迟缓发生率P值= 0.721无关系。研究人员建议班达亚齐Ulee Kareng公共卫生中心的卫生工作者为身高低于145厘米的母亲提供教育,希望对进一步的研究人员进行进一步的研究,使用前瞻性队列,以便可以跟踪幼儿出生以来与幼儿发育迟缓有关的任何因素。康迪西的经济状况,但服务于康迪西的经济状况。图juan penelitian ini adalah untuk mengetahui因子-因子yang berhubungan dengan kejadian发育迟缓。抽样:抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样。Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatiatian dengan design横截面。Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara riwayat Berat bayi lahir rendah dengan kejdian stunt P值=0,020,ada hubungan antara status Ekslusif dengan kejdian stunt P值= 0,009,ada hubungan antara pendidikan dengan kejdian stunt P值= 0,721。萨兰peneliti bagi tenaga keshaan Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh成员,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育,教育。
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh
ABSTRACT
Introduction: The incidence of stunting is the impact of inadequate nutritional intake, both in terms of quality and quantity, high morbidity, or a combination of both. This condition is often found in countries with less economic conditions. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of stunting. The sample in this study were toddlers who visited the Public Health Center with a total of 95 samples. The type of research used in this research is quantitative research with cross sectional design. Based on the results of the study, it was found that there was a relationship between a history of low birth weight babies with Stunting Incidence P value = 0.000, there was a relationship between history of exclusive breastfeeding and Stunting Incidence P value = 0.020, there was a relationship between economic status and Stunting Incidence P value = 0.009 and no the relationship between education and the incidence of stunting P value = 0.721. Researchers suggest for health workers at Ulee Kareng Public Health Center Banda Aceh to provide education to mothers with a height of less than 145 cm, for further researchers it is hoped that further research should be carried out, using a prospective cohort so that it can be followed since the birth of a toddler regarding any factors associated with stunting in toddlers.
ABSTRAK
Pendahuluan: Kejadian stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari keduanya. Kondisi tersebut sering dijumpai di negara dengan kondisi ekonomi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Sampel dalam peneltian ini yaitu balita yang berkunjung di Puskesmas dengan jumlah 95 sampel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara riwayat Berat bayi lahir rendah dengan Kejadian Stunting P value =0,000, ada hubungan antara riwayat pemberian ASI Ekslusif dengan Kejadian Stunting P value =0,020, ada hubungan antara status ekonomi dengan Kejadian Stunting P value = 0,009 dan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan Kejadian Stunting P value = 0,721. Saran peneliti bagi tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh memberikan edukasi kepada ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, bagi peneliti selanjutnya diaharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut, hendaknya menggunakan kohort prospektif sehingga dapat diikuti sejak kelahiran balita mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.