{"title":"非接触热成像设备","authors":"S. Supriyanto, Sri Wahyuning","doi":"10.18196/mt.v3i1.12499","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini paparan virus corona melalui suhu tubuh manusia. Salah satu tanda terpaparnya adalah suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius, meski tidak semuanya menunjukkan gejala, bahkan ada yang tergolong orang tanpa gejala (OTG). Pengukuran suhu tubuh saat ini menggunakan Thermo gun dengan mengarahkan ke dahi pada jarak 3-5 sentimeter sehingga petugas cukup dekat dengan objek. Akibatnya, pengukuran ini tidak sesuai dengan aturan protokol kesehatan terkait social distancing. Petugas berpotensi tertular dan menularkan virus Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengukur suhu tubuh manusia dengan jarak pengukuran yang lebih jauh. Peneliti menggunakan sensor radiasi infra merah untuk mendapatkan refleksi pada objek untuk menghitung suhu dari refleksi. Oleh karena itu, teknologi mikrokontroler digunakan untuk melakukan pemrosesan data yang cepat. Selain itu mikrokontrolernya cukup kecil, sehingga alat menjadi ringan. Dalam praktiknya, sensor infra merah dapat memindai panas tubuh manusia dari jarak 50 sentimeter. Pada saat yang sama, mikrokontroler menghitung nilai suhu dan layar LCD digunakan untuk menampilkan data. Jarak efektif pengukuran dengan alat ini adalah 40-55 sentimeter, dengan akurasi pengukuran suhu 97,99%. Sedangkan pengukuran dilakukan di tempat terbuka, tanpa AC, dan tidak terkena sinar matahari langsung.","PeriodicalId":441327,"journal":{"name":"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Alat Pengukur Suhu Tubuh Non Kontak\",\"authors\":\"S. Supriyanto, Sri Wahyuning\",\"doi\":\"10.18196/mt.v3i1.12499\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini paparan virus corona melalui suhu tubuh manusia. Salah satu tanda terpaparnya adalah suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius, meski tidak semuanya menunjukkan gejala, bahkan ada yang tergolong orang tanpa gejala (OTG). Pengukuran suhu tubuh saat ini menggunakan Thermo gun dengan mengarahkan ke dahi pada jarak 3-5 sentimeter sehingga petugas cukup dekat dengan objek. Akibatnya, pengukuran ini tidak sesuai dengan aturan protokol kesehatan terkait social distancing. Petugas berpotensi tertular dan menularkan virus Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengukur suhu tubuh manusia dengan jarak pengukuran yang lebih jauh. Peneliti menggunakan sensor radiasi infra merah untuk mendapatkan refleksi pada objek untuk menghitung suhu dari refleksi. Oleh karena itu, teknologi mikrokontroler digunakan untuk melakukan pemrosesan data yang cepat. Selain itu mikrokontrolernya cukup kecil, sehingga alat menjadi ringan. Dalam praktiknya, sensor infra merah dapat memindai panas tubuh manusia dari jarak 50 sentimeter. Pada saat yang sama, mikrokontroler menghitung nilai suhu dan layar LCD digunakan untuk menampilkan data. Jarak efektif pengukuran dengan alat ini adalah 40-55 sentimeter, dengan akurasi pengukuran suhu 97,99%. Sedangkan pengukuran dilakukan di tempat terbuka, tanpa AC, dan tidak terkena sinar matahari langsung.\",\"PeriodicalId\":441327,\"journal\":{\"name\":\"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18196/mt.v3i1.12499\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18196/mt.v3i1.12499","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini paparan virus corona melalui suhu tubuh manusia. Salah satu tanda terpaparnya adalah suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius, meski tidak semuanya menunjukkan gejala, bahkan ada yang tergolong orang tanpa gejala (OTG). Pengukuran suhu tubuh saat ini menggunakan Thermo gun dengan mengarahkan ke dahi pada jarak 3-5 sentimeter sehingga petugas cukup dekat dengan objek. Akibatnya, pengukuran ini tidak sesuai dengan aturan protokol kesehatan terkait social distancing. Petugas berpotensi tertular dan menularkan virus Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengukur suhu tubuh manusia dengan jarak pengukuran yang lebih jauh. Peneliti menggunakan sensor radiasi infra merah untuk mendapatkan refleksi pada objek untuk menghitung suhu dari refleksi. Oleh karena itu, teknologi mikrokontroler digunakan untuk melakukan pemrosesan data yang cepat. Selain itu mikrokontrolernya cukup kecil, sehingga alat menjadi ringan. Dalam praktiknya, sensor infra merah dapat memindai panas tubuh manusia dari jarak 50 sentimeter. Pada saat yang sama, mikrokontroler menghitung nilai suhu dan layar LCD digunakan untuk menampilkan data. Jarak efektif pengukuran dengan alat ini adalah 40-55 sentimeter, dengan akurasi pengukuran suhu 97,99%. Sedangkan pengukuran dilakukan di tempat terbuka, tanpa AC, dan tidak terkena sinar matahari langsung.