{"title":"Kajian Kesuburan Tanah Pada Perkebunan Karet Di Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung","authors":"Dyah Wiji Puspita Sari","doi":"10.59435/jimnu.v1i2.138","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ultisol sering diidentikkan dengan tanah yang tidak subur, tetapi sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian potensial, asalkan dilakukan pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada. Beberapa kendala yang umum pada tanah Ultisol adalah kemasaman tanah yang tinggi, pH rata-rata <4,50, kejenuhan Al tinggi, miskin hara makro terutama P, K, Ca dan Mg, serta kandungan bahan organik yang rendah. Namun dibalik permasalahan tersebut, ultisol memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian salah satunya adalah perkebunan karet. Pengkajian kesuburan tanah dalam perkebunan karet sangat penting dalam menentukan usaha pengelolaan dan budidaya tanaman karet. Kebutuhan akan pengukuran inilah yang mendorong untuk dilakukannya kajian kesuburan tanah pada perkebunan karet Sijunjung. Penelitian dilaksanakan di Kebun Karet Nagari Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tanah pada perkebunan karet Sijunjung memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah. Hal ini ditandai dengan rendahnya nilai fosfat tersedia, rendahnya nilai nitrogen tanah, dan rendahnya nilai kalium dapat ditukar tanah. Rendahnya nilai unsur-unsur ini dapat menyebabkan kekahatan unsur hara pada tanaman sehingga tanaman karet tidak dapat menghasilkan getah secara optimal. Penambahan pupuk N, P, dan K dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan unsur hara didalam tanah.","PeriodicalId":404509,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59435/jimnu.v1i2.138","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kajian Kesuburan Tanah Pada Perkebunan Karet Di Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung
Ultisol sering diidentikkan dengan tanah yang tidak subur, tetapi sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian potensial, asalkan dilakukan pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada. Beberapa kendala yang umum pada tanah Ultisol adalah kemasaman tanah yang tinggi, pH rata-rata <4,50, kejenuhan Al tinggi, miskin hara makro terutama P, K, Ca dan Mg, serta kandungan bahan organik yang rendah. Namun dibalik permasalahan tersebut, ultisol memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian salah satunya adalah perkebunan karet. Pengkajian kesuburan tanah dalam perkebunan karet sangat penting dalam menentukan usaha pengelolaan dan budidaya tanaman karet. Kebutuhan akan pengukuran inilah yang mendorong untuk dilakukannya kajian kesuburan tanah pada perkebunan karet Sijunjung. Penelitian dilaksanakan di Kebun Karet Nagari Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tanah pada perkebunan karet Sijunjung memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah. Hal ini ditandai dengan rendahnya nilai fosfat tersedia, rendahnya nilai nitrogen tanah, dan rendahnya nilai kalium dapat ditukar tanah. Rendahnya nilai unsur-unsur ini dapat menyebabkan kekahatan unsur hara pada tanaman sehingga tanaman karet tidak dapat menghasilkan getah secara optimal. Penambahan pupuk N, P, dan K dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan unsur hara didalam tanah.