{"title":"Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiorespiratori atlet taekwondo kyorugi di DKI Jakarta","authors":"Nadila Dwi Wulansari, Nazhif Ghifari, Desiani Rizki Purwaningtyas","doi":"10.36706/altius.v10i1.13688","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Asupan energi dan gizi yang optimal sangat penting untuk kebugaran fisik yang berkaitan dengan kesehatan. Daya tahan kardiorespiratori merupakan salah satu komponen dasar kebugaran fisik. Atlet taekwondo membutuhkan daya tahan kardiorespiratori untuk dapat menghasilkan tenaga yang lebih, sehingga otot dapat berkontraksi dalam waktu yang lama. Jika seorang atlet taekwondo memiliki daya tahan kardiorespiratori yang buruk maka dapat mempengaruhi performa seorang atlet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan energi, zat gizi makro, zat besi, status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U), serta komposisi tubuh terhadap daya tahan kardiorespiratori pada atlet taekwondo kyorugi remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan teknik purposive sampling yang digunakan untuk 70 atlet taekwondo kyorugi umur 16-18 tahun di DKI Jakarta. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson dan spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa asupan zat besi (p=0,001; r=0,405) dan persen massa otot (p=0,001; r=0,379) berkorelasi secara signifikan terhadap daya tahan kardiorespiratori. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini, bahwa asupan zat besi dan massa otot dapat mempengaruhi daya tahan kardiorespiratori. Atlet taekwondo disarankan untuk memperhatikan asupan yang optimal dan menjaga keseimbangan antara massa otot dengan pengurangan massa lemak. Hal ini dibutuhkan untuk mencapai daya tahan kardiorespiratori yang maksimal guna meningkatkan performa atlet.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36706/altius.v10i1.13688","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiorespiratori atlet taekwondo kyorugi di DKI Jakarta
Asupan energi dan gizi yang optimal sangat penting untuk kebugaran fisik yang berkaitan dengan kesehatan. Daya tahan kardiorespiratori merupakan salah satu komponen dasar kebugaran fisik. Atlet taekwondo membutuhkan daya tahan kardiorespiratori untuk dapat menghasilkan tenaga yang lebih, sehingga otot dapat berkontraksi dalam waktu yang lama. Jika seorang atlet taekwondo memiliki daya tahan kardiorespiratori yang buruk maka dapat mempengaruhi performa seorang atlet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan energi, zat gizi makro, zat besi, status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U), serta komposisi tubuh terhadap daya tahan kardiorespiratori pada atlet taekwondo kyorugi remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan teknik purposive sampling yang digunakan untuk 70 atlet taekwondo kyorugi umur 16-18 tahun di DKI Jakarta. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson dan spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa asupan zat besi (p=0,001; r=0,405) dan persen massa otot (p=0,001; r=0,379) berkorelasi secara signifikan terhadap daya tahan kardiorespiratori. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini, bahwa asupan zat besi dan massa otot dapat mempengaruhi daya tahan kardiorespiratori. Atlet taekwondo disarankan untuk memperhatikan asupan yang optimal dan menjaga keseimbangan antara massa otot dengan pengurangan massa lemak. Hal ini dibutuhkan untuk mencapai daya tahan kardiorespiratori yang maksimal guna meningkatkan performa atlet.