Paulinus Tibo, Ona Sastri Lumban Tobing, Yesica Turang Brutu
{"title":"教师在学校培养无家可归儿童的社会互动方面的作用","authors":"Paulinus Tibo, Ona Sastri Lumban Tobing, Yesica Turang Brutu","doi":"10.37010/kangmas.v3i3.903","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Riset ini bertujuan mengetahui peran guru mengembangkan interaksi sosial anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C Karya Tulus Tuntungan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif, melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Guru Pendidikan Agama Katolik, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan siswa berpartisipasi sebagai informan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru sebagai demonstran dalam mengembangkan keterampilan interaksi sosial anak penyandang distabilitas dilakukan secara khusus, sebelum melakukan proses pembelajaran, guru menyiapkan rencana proses pembelajaran dan menguasai materi materi. Guru sebagai pengelola kelas mampu mengatur ruang kelas dengan kursi yang dirancang untuk membuat siswa merasa nyaman. Sebagai pemandu dalam proses pembelajaran, guru mengelompokkan siswa dan menugaskan proyek kelompok untuk membina kerja sama di antara mereka. Selain sebagai evaluator, guru memberikan reward sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan untuk meningkatkan minat belajarnya.","PeriodicalId":161810,"journal":{"name":"KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Guru Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C\",\"authors\":\"Paulinus Tibo, Ona Sastri Lumban Tobing, Yesica Turang Brutu\",\"doi\":\"10.37010/kangmas.v3i3.903\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Riset ini bertujuan mengetahui peran guru mengembangkan interaksi sosial anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C Karya Tulus Tuntungan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif, melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Guru Pendidikan Agama Katolik, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan siswa berpartisipasi sebagai informan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru sebagai demonstran dalam mengembangkan keterampilan interaksi sosial anak penyandang distabilitas dilakukan secara khusus, sebelum melakukan proses pembelajaran, guru menyiapkan rencana proses pembelajaran dan menguasai materi materi. Guru sebagai pengelola kelas mampu mengatur ruang kelas dengan kursi yang dirancang untuk membuat siswa merasa nyaman. Sebagai pemandu dalam proses pembelajaran, guru mengelompokkan siswa dan menugaskan proyek kelompok untuk membina kerja sama di antara mereka. Selain sebagai evaluator, guru memberikan reward sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan untuk meningkatkan minat belajarnya.\",\"PeriodicalId\":161810,\"journal\":{\"name\":\"KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37010/kangmas.v3i3.903\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37010/kangmas.v3i3.903","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran Guru Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C
Riset ini bertujuan mengetahui peran guru mengembangkan interaksi sosial anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa C Karya Tulus Tuntungan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif, melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Guru Pendidikan Agama Katolik, wakil kepala sekolah, wali kelas, dan siswa berpartisipasi sebagai informan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru sebagai demonstran dalam mengembangkan keterampilan interaksi sosial anak penyandang distabilitas dilakukan secara khusus, sebelum melakukan proses pembelajaran, guru menyiapkan rencana proses pembelajaran dan menguasai materi materi. Guru sebagai pengelola kelas mampu mengatur ruang kelas dengan kursi yang dirancang untuk membuat siswa merasa nyaman. Sebagai pemandu dalam proses pembelajaran, guru mengelompokkan siswa dan menugaskan proyek kelompok untuk membina kerja sama di antara mereka. Selain sebagai evaluator, guru memberikan reward sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan untuk meningkatkan minat belajarnya.